Sanggah Luhut, Kementerian ESDM Beberkan Alasan Pelarangan Ekspor Batu Bara
loading...
A
A
A
Ridwan juga mengatakan, larangan ekspor ini tidak tiba-tiba dikeluarkan karena tiap perencanaan memiliki kemungkinan titik kritis. Titik kritis batu bara untuk listrik terjadi sejak akhir Desember lalu.
"Pada 30 Desember, Darmo (Dirut PLN Darmawan Prasodjo) bilang ke saya, 'Mas, ini 17 PLTU kritis, 10 GW akan mati, 10 juta pelanggan terancam. Kalau enggak dilakukan apa apa, 5 Januari mati (listrik)'. Akhirnya dia kirim surat. Saya pikir, ya sudah daripada rakyat, pemilik sah batu bara ini menderita, saya tutup aja semuanya," tandasnya.
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, ekspor batu bara sudah dibuka secara bertahap, mulai hari ini. Menurut Luhut sudah ada beberapa kapal yang siap mengekspor batu bara mulai hari ini.
"Pada 30 Desember, Darmo (Dirut PLN Darmawan Prasodjo) bilang ke saya, 'Mas, ini 17 PLTU kritis, 10 GW akan mati, 10 juta pelanggan terancam. Kalau enggak dilakukan apa apa, 5 Januari mati (listrik)'. Akhirnya dia kirim surat. Saya pikir, ya sudah daripada rakyat, pemilik sah batu bara ini menderita, saya tutup aja semuanya," tandasnya.
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, ekspor batu bara sudah dibuka secara bertahap, mulai hari ini. Menurut Luhut sudah ada beberapa kapal yang siap mengekspor batu bara mulai hari ini.
(uka)