Mayoritas Masyarakat Indonesia Ingin Mendapatkan Vaksin Booster

Jum'at, 14 Januari 2022 - 14:45 WIB
loading...
Mayoritas Masyarakat...
Diketahui bahwa 63% masyarakat Indonesia menyatakan pentingnya mendapatkan vaksinasi booster. Banyak masyarakat Indonesia menyatakan setuju (62%) menjadikan vaksinasi sebagai syarat untuk melakukan aktivitas publik. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Diketahui bahwa 63% masyarakat Indonesia menyatakan pentingnya mendapatkan vaksinasi booster . Hal ini berdasarkan hasil survei terbaru, South East Asia (SEA) Ahead gelombang ke-5.

Lebih rinci, dari total responden Indonesia, 70% di antaranya menyatakan sudah menerima suntikan vaksin dosis 1 dan 2, 20% baru mendapatkan suntikan dosis pertama, dan sisanya 10% belum divaksin. Sementara itu, 15% di antara mereka yang sudah mendapatkan vaksin 1 dan 2, mengaku sudah divaksin dosis ketiga atau booster, dan sisanya 85% mengaku belum.



Survei yang diprakarsai oleh Ipsos untuk memahami perkembangan opini dan perilaku konsumsi masyarakat di Asia Tenggara selama pandemi, Merupakan survei gelombang kelima yang juga diadakan secara online dengan melibatkan total 3.000 responden untuk Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina, seperti survei gelombang sebelumnya.

Vaksinasi booster disambut baik oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Berdasarkan hasil survei Ipsos, dari jumlah responden yang sudah divaksin dosis pertama dan kedua, 85% di antaranya berminat untuk mendapakan suntikan vaksin booster bila disediakan oleh Pemerintah secara cuma-cuma atau tanpa berbayar. Sedangkan, bila vaksin booster ini hanya tersedia melalui skema berbayar pribadi, 32% responden mengaku tetap berminat untuk divaksin.

Banyak masyarakat Indonesia menyatakan setuju (62%) menjadikan vaksinasi sebagai syarat untuk melakukan aktivitas publik. Di samping itu, hasil survei terbaru Ipsos ini juga diketahui bahwa lebih banyak orang Indonesia yang mengungkapkan ketidaknyamanan dalam berinteraksi dengan orang yang tidak atau belum divaksinasi dibandingkan negara lain.

Mayoritas masyarakat Indonesia (46%) benar-benar menghindarinya, bahkan tidak sama sekali berinteraksi, 68% mayarakat merasa tidak nyaman namun tetap masih bisa berinteraksi, dan 22% merasa biasa-biasa saja. Sementara terpantau mobilitas masyarakat mulai tinggi, sehingga mendorong aktivas bisnis dan ekonomi nasional.

Berdasarkan hasil survei Ipsos ini, 46% masyarakat Indonesia merasa kondisi ekonomi nasional saat ini baik bahkan sangat baik. Lebih jauh, mayoritas masyarakat (79%) optimis ekonomi nasional akan semakin pulih dan kuat dalam 6 bulan ke depan. Persentase optimisme masyarakat Indonesia adalah yang tertinggi dibandingkan negara Asia Tenggara lainya, Filipina 61%, Vietnam 46%, Malaysia 43%, Singapura 40%, dan Thailand 35%.

Selain itu, banyaknya masyarakat Indonesia yang optimis ekonomi nasional akan semakin kuat pada survei terbaru ini, meningkat cukup signifikan dibandingkan hasil survei gelombang ke-4 pada Juni 2021 (68%). Pandemi memberikan dampak nyata terhadap pandangan dan gaya hidup masyarakat.

Di Asia Tenggara, 89% masyarakat merasakan dampak pendemi secara signifkan. Di Indonesia sendiri, 64% masyarakat merasakan cukup mengalami perubahan, 36% merasakan perubahan signifikan, 8% merasa perubahan tidak signifikan, dan 3% merasa tidak ada perubahan. Berbeda dengan Vietnam dan Thailand, yang mayoritas masyarakatnya merasakan perubahan sangat signifikan akibat pendemi, 88% dan 64% pada masing-masing negara.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1994 seconds (0.1#10.140)