Pemerintah Siapkan 3 Fase Mitigasi Risiko bagi Koperasi dan UKM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Untuk membantu koperasi dan usaha kecil dan menengah (UKM) bangkit kembali dari imbas pandemi Covid-19, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyiapkan tiga fase mitigasi risiko.
"Fase pertama adalah survival, dilakukan dengan penyelamatan dan restrukturisasi supaya mereka bisa mendapat keringanan dalam cicilan," ujar Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki di Jakarta, Kamis (11/6/2020).
Untuk pelaku UKM akan diberikan relaksasi selama 6 bulan, dengan subsidi bunga 6% untuk 3 bulan pertama dan 3% untuk 3 bulan selanjutnya, untuk pinjaman mulai dari Rp10 juta. Sementara pajaknya akan dinihilkan.
"Fase keduanya adalah pemulihan, untuk membantu cashflow koperasi dan UKM. Kami akan suntikkan modal kerja baru yang mudah dan murah, termasuk untuk koperasi," tambah Teten.
(Baca Juga: UMKM Harus Segera Diselamatkan dari Krisis Pandemi Covid-19)
Nantinya, jelas Teten, akan dialokasikan dana sebesar Rp1 triliun untuk 200 lebih koperasi simpan pinjam (KSP). Koperasi yang menjadi mitra LPDB juga diharapkan bisa menggerakkan perekonomian rakyat.
Kemudian fase selanjutnya adalah fase penumbuhan ekonomi, dimana ada program digitalisasi UKM supaya volume penjualan dan pendapatan meningkat. Selain itu, Kemenkop UKM juga melakukan upaya-upaya pendampingan lain bagi UKM.
"Kami akan siapkan integrasi antar koperasi, misal koperasi pangan dan kehutanan, dan integrasi lainnya dengan skala bisnis untuk masuk komunitas unggulan," papar Teten.
"Fase pertama adalah survival, dilakukan dengan penyelamatan dan restrukturisasi supaya mereka bisa mendapat keringanan dalam cicilan," ujar Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki di Jakarta, Kamis (11/6/2020).
Untuk pelaku UKM akan diberikan relaksasi selama 6 bulan, dengan subsidi bunga 6% untuk 3 bulan pertama dan 3% untuk 3 bulan selanjutnya, untuk pinjaman mulai dari Rp10 juta. Sementara pajaknya akan dinihilkan.
"Fase keduanya adalah pemulihan, untuk membantu cashflow koperasi dan UKM. Kami akan suntikkan modal kerja baru yang mudah dan murah, termasuk untuk koperasi," tambah Teten.
(Baca Juga: UMKM Harus Segera Diselamatkan dari Krisis Pandemi Covid-19)
Nantinya, jelas Teten, akan dialokasikan dana sebesar Rp1 triliun untuk 200 lebih koperasi simpan pinjam (KSP). Koperasi yang menjadi mitra LPDB juga diharapkan bisa menggerakkan perekonomian rakyat.
Kemudian fase selanjutnya adalah fase penumbuhan ekonomi, dimana ada program digitalisasi UKM supaya volume penjualan dan pendapatan meningkat. Selain itu, Kemenkop UKM juga melakukan upaya-upaya pendampingan lain bagi UKM.
"Kami akan siapkan integrasi antar koperasi, misal koperasi pangan dan kehutanan, dan integrasi lainnya dengan skala bisnis untuk masuk komunitas unggulan," papar Teten.
(fjo)