Dalih Presiden China Xi Jinping Soal Sikap Keras ke Perusahaan Teknologi
loading...
A
A
A
DAVOS - Presiden China, Xi Jinping telah melakukan pembelaan untuk menjadi kesempatan langka di panggung dunia terkait dengan kebijakan 'kemakmuran bersama', yang berujung pada sikap keras Beijing terhadap sektor bisnis. Penjelasan Xi Jinping dilakukan saat pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) yang melibatkan pemimpin pemerintah dan perusahaan, dimana kali ini dilakukan virtual.
China mengatakan kebijakan itu bertujuan untuk mempersempit kesenjangan kekayaan yang terus melebar, hal itu diyakini mengancam pemerintahan Partai Komunis jika dibiarkan tidak terselesaikan. Perusahaan teknologi, pendidikan dan hiburan telah terpukul oleh tindakan keras era Xi Jinping .
"Kemakmuran bersama yang kita inginkan bukanlah egalitarianisme," kata Xi kepada para delegasi.
"Pertama-tama kami akan membuat kue yang lebih besar dan kemudian membaginya dengan benar melalui pengaturan kelembagaan yang masuk akal. Ketika air pasang mengangkat semua kapal, semua orang akan mendapatkan bagian yang adil dari pembangunan, dan keuntungan pembangunan akan menguntungkan semua orang dengan cara yang lebih substansial dan adil," lanjutnya.
Langkah-langkah yang diberlakukan terkait kebijakan kemakmuran bersama dipandang oleh beberapa orang sebagai cara untuk mengendalikan pemilik miliarder di beberapa perusahaan terbesar China untuk memberikan pelanggan dan pekerja lebih banyak bersuara tentang bagaimana perusahaan beroperasi dan mendistribusikan pendapatan mereka.
Tetapi praktiknya, miliaran dolar telah hilang yang dirasakan beberapa perusahaan terbesar China karena Beijing memberlakukan peraturan baru yang keras pada mereka, juga telah mengguncang investor internasional.
Selama pidatonya, Xi berbicara untuk mencoba meredakan beberapa kekhawatiran, karena dia mengatakan China masih terbuka untuk investasi dari luar negeri. "Semua jenis modal dipersilakan untuk beroperasi di China, sesuai dengan hukum dan peraturan, dan memainkan peran positif untuk pengembangan suatu negara," katanya.
Sebagai informasi, pertemuan tahunan WEF tahun ini diadakan secara online akibat Pandemi, bukan di resor Davos, Swiss. Komentar Xi seiring dengan perkiraan dirinya akan ditunjuk untuk masa jabatan ketiga pada akhir tahun ini.
Bila hal itu terwujud, maka Ia memperkuat posisinya yang setara dengan Mao Zedong, pendiri Republik Rakyat China, dan Deng Xiaoping yang mengawasi reformasi besar terhadap ekonomi China.
Sementara itu, Olimpiade Musim Dingin Beijing akan dimulai bulan depan pada saat China menghadapi kritik internasional di sejumlah bidang termasuk karena melanggar kebebasan demokratis di Hong Kong, perlakuannya terhadap minoritas Uighur di Xinjiang dan sikapnya terhadap Taiwan.
China mengatakan kebijakan itu bertujuan untuk mempersempit kesenjangan kekayaan yang terus melebar, hal itu diyakini mengancam pemerintahan Partai Komunis jika dibiarkan tidak terselesaikan. Perusahaan teknologi, pendidikan dan hiburan telah terpukul oleh tindakan keras era Xi Jinping .
"Kemakmuran bersama yang kita inginkan bukanlah egalitarianisme," kata Xi kepada para delegasi.
"Pertama-tama kami akan membuat kue yang lebih besar dan kemudian membaginya dengan benar melalui pengaturan kelembagaan yang masuk akal. Ketika air pasang mengangkat semua kapal, semua orang akan mendapatkan bagian yang adil dari pembangunan, dan keuntungan pembangunan akan menguntungkan semua orang dengan cara yang lebih substansial dan adil," lanjutnya.
Langkah-langkah yang diberlakukan terkait kebijakan kemakmuran bersama dipandang oleh beberapa orang sebagai cara untuk mengendalikan pemilik miliarder di beberapa perusahaan terbesar China untuk memberikan pelanggan dan pekerja lebih banyak bersuara tentang bagaimana perusahaan beroperasi dan mendistribusikan pendapatan mereka.
Tetapi praktiknya, miliaran dolar telah hilang yang dirasakan beberapa perusahaan terbesar China karena Beijing memberlakukan peraturan baru yang keras pada mereka, juga telah mengguncang investor internasional.
Selama pidatonya, Xi berbicara untuk mencoba meredakan beberapa kekhawatiran, karena dia mengatakan China masih terbuka untuk investasi dari luar negeri. "Semua jenis modal dipersilakan untuk beroperasi di China, sesuai dengan hukum dan peraturan, dan memainkan peran positif untuk pengembangan suatu negara," katanya.
Sebagai informasi, pertemuan tahunan WEF tahun ini diadakan secara online akibat Pandemi, bukan di resor Davos, Swiss. Komentar Xi seiring dengan perkiraan dirinya akan ditunjuk untuk masa jabatan ketiga pada akhir tahun ini.
Bila hal itu terwujud, maka Ia memperkuat posisinya yang setara dengan Mao Zedong, pendiri Republik Rakyat China, dan Deng Xiaoping yang mengawasi reformasi besar terhadap ekonomi China.
Sementara itu, Olimpiade Musim Dingin Beijing akan dimulai bulan depan pada saat China menghadapi kritik internasional di sejumlah bidang termasuk karena melanggar kebebasan demokratis di Hong Kong, perlakuannya terhadap minoritas Uighur di Xinjiang dan sikapnya terhadap Taiwan.
(akr)