Minyak Goreng Rp14.000 Langka di Ritel Modern, Aprindo: Tanya Distributor, Kami Hanya Warung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rak-rak minyak goreng yang kosong di toko ritel modern menjadi pemandangan umum dalam sepekan terakhir. Hal ini dipicu aksi konsumen yang kalap memburu minyak goreng subsidi yang dibanderol Rp14.000 per liter.
Meski pengelola sudah menetapkan aturan pembelian maksimum, tetap saja minyak goreng murah itu diserbu hingga ludes dalam hitungan jam setiap harinya.
Para pengusaha ritel pun menolak dijadikan kambing hitam atas kelangkaan minyak goreng di ritel modern. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey menegaskan, kelangkaan minyak goreng di ritel modern bukan tanggung jawab peritel melainkan pihak distributor.
Menurut Roy, peritel yang tergabung dalam Aprindo hanya menjadi penyedia tempat untuk distribusi minyak goreng subsidi kepada masyarakat, bukan pemasok.
"Masalahnya bukan di ritel, karena ritel nggak bisa produksi minyak. Masalahnya itu di pasokan para distributor. Kita ini kan cuma warung," kata Roy saat dihubungi MNC Portal Indonesia (MPI), Rabu (26/1/2022).
Sebagai informasi, dalam sepekan terakhir beberapa ritel modern seperti Alfamart, Indomaret, dan sejenisnya mengalami kehabisan stok minyak goreng.
Pegawai di salah satu minimarket saat ditemui tim MPI mengaku stok minyak goreng Rp14.000 ludes dibeli ibu-ibu hanya dalam beberapa jam setelah barang dikeluarkan di rak penyimpanan.
"Jadi kalau sudah dibeli oleh ibu-ibu di luar sana, kalau nggak ada yang pasok, atau pihak distributor tidak mengirim ke ritel, ritel bisa apa? Karena ritel kan tempat jualan aja," tukas Roy.
Terkait minimnya pasokan minyak goreng ini, disinyalir ada pihak distributor dan produsen yang tidak menjalankan komitmennya dalam mendukung program pemerintah. Alhasil, pasokan ke ritel pun terbatas. "Distributor dan produsen ini tidak komit terhadap program pemerintah. Kalau Aprindo kan sudah komit," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah telah menetapkan kebijakan minyak goreng satu harga yaitu Rp14.000 per liter, yang pada tahap awal tersedia di toko ritel modern mulai Rabu (19/1/2022). Selanjutnya, terhitung mulai hari ini, Rabu (26/1/2022), minyak goreng subsidi tersebut akan tersedia di pasar tradisional.
Meski pengelola sudah menetapkan aturan pembelian maksimum, tetap saja minyak goreng murah itu diserbu hingga ludes dalam hitungan jam setiap harinya.
Para pengusaha ritel pun menolak dijadikan kambing hitam atas kelangkaan minyak goreng di ritel modern. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey menegaskan, kelangkaan minyak goreng di ritel modern bukan tanggung jawab peritel melainkan pihak distributor.
Baca Juga
Menurut Roy, peritel yang tergabung dalam Aprindo hanya menjadi penyedia tempat untuk distribusi minyak goreng subsidi kepada masyarakat, bukan pemasok.
"Masalahnya bukan di ritel, karena ritel nggak bisa produksi minyak. Masalahnya itu di pasokan para distributor. Kita ini kan cuma warung," kata Roy saat dihubungi MNC Portal Indonesia (MPI), Rabu (26/1/2022).
Sebagai informasi, dalam sepekan terakhir beberapa ritel modern seperti Alfamart, Indomaret, dan sejenisnya mengalami kehabisan stok minyak goreng.
Pegawai di salah satu minimarket saat ditemui tim MPI mengaku stok minyak goreng Rp14.000 ludes dibeli ibu-ibu hanya dalam beberapa jam setelah barang dikeluarkan di rak penyimpanan.
"Jadi kalau sudah dibeli oleh ibu-ibu di luar sana, kalau nggak ada yang pasok, atau pihak distributor tidak mengirim ke ritel, ritel bisa apa? Karena ritel kan tempat jualan aja," tukas Roy.
Terkait minimnya pasokan minyak goreng ini, disinyalir ada pihak distributor dan produsen yang tidak menjalankan komitmennya dalam mendukung program pemerintah. Alhasil, pasokan ke ritel pun terbatas. "Distributor dan produsen ini tidak komit terhadap program pemerintah. Kalau Aprindo kan sudah komit," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah telah menetapkan kebijakan minyak goreng satu harga yaitu Rp14.000 per liter, yang pada tahap awal tersedia di toko ritel modern mulai Rabu (19/1/2022). Selanjutnya, terhitung mulai hari ini, Rabu (26/1/2022), minyak goreng subsidi tersebut akan tersedia di pasar tradisional.
(ind)