Korban Judi Binomo Berjatuhan, Ada yang Gila hingga Bunuh Diri

Jum'at, 28 Januari 2022 - 16:00 WIB
loading...
Korban Judi Binomo Berjatuhan,...
Ilustrasi Binomo. FOTO/Shutterstock
A A A
JAKARTA - Binary option menjadi perbincangan publik setelah banyaknya iklan digital yang menawarkan keuntungan transaksi ini. Dengan iming-iming untung besar dalam waktu singkat, serta bisa digunakan oleh para pemula, binary option seperti Binomo pun mendadak digandrungi masyarakat.

Namun, korban dari aplikasi dengan embel-embel trading binary option seperti Binomo terus bermunculan. Satu per satu dari mereka mulai speak up lewat media sosial dan menceritakan pengalaman ruginya akibat ikut-ikutan berjudi di aplikasi Binomo dkk seperti para affiliator.

Korban yang aktif menyuarakan kasus ini di media sosial adalah sosok bernama Maru Nazara. Alasan mengapa ia gencar buka suara soal korban-korban dari Binomo dan para affiliator karena ia sama-sama menjadi korban.



Berdasarkan podcast yang diunggah di YouTube dan dipandu oleh Gita Sinaga, Maru menyampaikan bahwa korban aplikasi binary option seperti Binomo terus berjatuhan.
Mereka berasal dari latar belakang yang beragam dan dengan nilai kerugian yang beragam pula.

Ada yang rugi ratusan ribu, namun ada pula yang sampai kehilangan puluhan miliar sampai harus menanggung utang bahkan ada yang stres hingga sakit jiwa, bahkan ada pula yang bunuh diri.

Dalam podcast tersebut juga diputarkan beberapa video dari korban aplikasi Binomo secara langsung. Sampai saat ini Maru dan timnya sudah mengumpulkan sebanyak kurang lebih 1.300 bukti laporan kerugian dari mereka yang menjadi korban binary option karena tergiur oleh para affiliator.

Maru sendiri mengaku dirinya tergiur karena cuan yang dihasilkan begitu fantastis mulai dari jutaan hingga miliaran rupiah dalam waktu singkat.

Binomo adalah perusahaan yang menyediakan platform bagi pengguna untuk melakukan binary option yang memiliki sistem untuk berjudi, bukan trading apalagi investasi.

Binomo sendiri di luar web dan aplikasi yang tersedia hanya memiliki informasi yang sangat terbatas. Website penyedia informasi perusahaan, Crunchbase, mencatat bahwa Binomo didirikan pada tahun 2014 dan mencatat tiga kontak LinkedIn eksekutif perusahaan.



Setelah ditelusuri hanya dua yang aktif dengan domisili di Rusia dan Nigeria, akan tetapi tidak terdapat informasi tambahan apa pun. Bahkan Binomo sendiri tidak memiliki akun LindkedIn sama sekali.

Perbedaan antara judi dengan trading maupun investasi sebenarnya sudah sangat jelas. Dalam trading dan investasi ada underlying asset yang punya nilai yang diperdagangkan.

Adapun jika rugi atau untung besarannya tergantung modal, pergerakan harga aset dan ada tidaknya leverage yang digunakan. Namun dalam kasus Binomo dan platform binary option lain, sebenarnya yang disediakan dalam platform bukan aset keuangan untuk diperjualbelikan, tetapi meja judi daring.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3653 seconds (0.1#10.140)