Marak Pesohor Beli Klub Sepak Bola: Awas! Gorengan untuk Dapat Cuan

Rabu, 02 Februari 2022 - 07:48 WIB
loading...
A A A
Namun, Siwo menyoroti bahwa keberlangsungan brand bagi suatu klub yang lekat dengan "ketokohan" akan bergantung terhadap aktivitas figur publik tersebut.

"Kalau artisnya kena narkoba, bisa jadi brandnya hancur. Sama sebenarnya dengan produk bisnis tertentu, kalau brand suatu produk kena kasus misalnya, bisa jadi dia bakal turun," terangnya.

Selain itu, Siwo menitikberatkan prospek bisnis dan branding sepak bola terletak di peminatnya. Dalam hal ini, dirinya meyakini bahwa manajemen dan komitmen pengelola klub adalah kunci brand itu bisa memiliki keberlanjutan.

"Jadi menurut saya, sustainable industri sepak bola itu ada di basis customernya. Sekali lagi, kuncinya itu ada di komitmen dan manajemen. Perlu dipertanyakan apakah saat artis itu beli, kinerja manajemennya jadi mumpuni tidak," tukasnya.

Siwo mengkhawatirkan masuknya artis dalam klub bola tanpa disertai kemampuan fundamental bisnis yang kuat, terlebih hanya mengikuti tren semata, dapat memutarbalikkan prospek usaha.

Lebih jauh Siwo menyayangkan apabila bergabungnya artis ke dalam sebuah klub hanya digunakan sebagai gorengan para pengusaha semata dalam membangun imaji positif untuk umpan dalam samudera pencarian investor.



"Takutnya itu klub-klub bola hanya menggoreng ketenaran artis, baik dari pemilik lama maupun si artis juga yang kebetulan ingin punya klub. Sehingga saat sudah dapat misinya, dapat cuan, terus lari," tegasnya.
(uka)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1301 seconds (0.1#10.140)