Ganti Haluan, Omzet UKM Ini Melonjak Saat Pandemi Covid-19

Sabtu, 13 Juni 2020 - 04:14 WIB
loading...
Ganti Haluan, Omzet UKM Ini Melonjak Saat Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 ternyata memberikan cerita lain bagi mereka yang kreatif dan pintar menangkap peluang. Tak hanya bisa bertahan di tengah krisis, dengan berinovasi pelaku usaha ini bahkan bisa meningkatkan omzet berkali-kali lipat. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 ternyata memberikan cerita lain bagi mereka yang kreatif dan pintar menangkap peluang. Tak hanya bisa bertahan di tengah krisis, dengan berinovasi pelaku usaha ini bahkan bisa meningkatkan omzet berkali-kali lipat.

Abdul Manap salah satunya. Pria yang sebelumnya memproduksi aksesoris berupa bracket untuk sepeda motor tersebut, kini beralih menjadi produsen face shield untuk pelengkap alat pelindung diri (APD). Ini dilakukannya sejak April lalu, sebulan setelah kasus pertama Covid-19 diumumkan.

"Pada awalnya kita agak kesulitan juga karena biasanya kita buat aksesoris motor dari bahan logam, kini kita buat face shield dengan material berbeda, bukan logam. Tapi saya terus berusaha dan hasilnya sudah diserap pasar," kata Abdul Manap saat sharing session melalui teleconference Jumat (12/6/2020).

Abdul Manap yang merupakan UKM mitra binaan Yayasan Dharma Bakti Astra itu pun bersyukur karena saat ini face shield buatannya sudah dipesan cukup banyak oleh salah satu perusahaan di lingkungan Astra dalam jumlah cukup banyak. "AHM sudah pesan 2.000 pcs, tahap pertama sudah siap 1.000 pcs," katanya.

Dia menambahkan, selain untuk industri manufaktur, face shield buatannya juga ditargetkan bisa terjual ke sektor lain seperi sekolah-sekolah dan perusahaan lain yang memerlukan. Manap juga menyatakan akan terus melakukan improvisasi dan inovasi pada produknya termasuk mendapatkan bahan baku yang lebih murah guna menekan harga jual.

Manap juga bersyukur karena selama mendapatkan pendampingan dari YDBA pihaknya sering mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan produksi maupun menajemen. "Harapan ke depannya YDBA juga bisa membantu kami dalam pemasaran, ini yang masih perlu dukungan," kata pria yang workshop-nya berada di kawasan Citeureup, Bogor, Jawa Barat itu.

Pada kesempatan itu, Manap juga berbagi cerita bagaimana pandemi Covid-19 membuah usaha produksi aksesoris sepeda motornya anjlok. Jika sebelum pandemi biasanya dia bisa memproduksi bracket sebanyak 1.550 pcs, pada Maret 2020 produksinya tinggal 600-an pcs.

"Dari situ saya beralih memproduksi face shield, hasilnya lumayan. Kini omzet saya pada Juni ini di angka Rp40 jutaan lebih sebulan, jauh jika dibandingkan masih produksi aksesori motor yang hanya Rp7 jutaan," katanya.

Sementara itu, Ketua Pengurus YDBA Sigit Kumala mengatakan, di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, mencari peluang pasar yang baru sangat diperlukan. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh UKM seperti Abdul Manap sudah tepat di mana dia tidak berhenti di produk awal tetapi justru cepat berubah dan beradaptasi melihat kebutuhan.

"Para pelaku usaha termasuk UKM harus memiliki strategi jangka pendek seperti meng-improve sistem penjualan ke digital marketing. Jangka panjangnya, harus melihat pasar yang lebih luas, go internasional," kata Sigit.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0803 seconds (0.1#10.140)