Harta Karun Super Langka Ini Tersebar di Indonesia, Catat Lokasinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkapkan, adanya potensi cadangan Logam Tanah Jarang (LTJ) di Indonesia, dimana kandungan harta karun berharga ini tidak hanya ada di Lumpur Lapindo. LTJ alias rare earth element (RRE) ini memiliki banyak manfaat dan nilainya sangat tinggi.
Namun, tidak seluruh lokasi mengandung LTJ. Kementerian ESDM sendiri sudah melakukan pemetaan lokasi LTJ ini di Indonesia. Mengutip Kajian Potensi Mineral Ikutan pada Pertambangan Timah 2017, Jumat (11/2/2022), berikut sebarannya.
- Sumatera
Pada pulau Sumatera, jenis endapan LTJ yang terbentuk adalah LTJ pelapukan dengan volume mencapai 4.426.115,4 ton. Dengan estimasi sekitar 0,45% dari volume tersebut mengandung LTJ, maka paling tidak lebih dari 19.000 ton LTJ terkandung padanya.
Untuk khusus di Pulau Bangka Belitung, jenis endapan LTJnya adalah LTJ tailing, hasil penambangan timah. Volume endapan tersebut mencapai lebih dari 16,6 miliar meter kubik.
Dengan asumsi yang sangat kecil, yakni hanya 0,0023%, paling tidak terdapat lebih dari 383.000 ton LTJ. Jika asumsi ini ditingkatkan, paling tidak LTJ yang bisa direcovered sekitar 5% dari volume awal, maka ada sekitar 833.130.000 ton LTJ yang dapat diolah.
Paling tidak ada 12 oksida logam tanah jarang yang diidentifikasi dari hasil penambangan timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Di Provinsi Bangka Belitung, mineral LTJ merupakan hasil samping dari penambangan timah. Estimasi potensi LTJ secara hipotetik di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah 7 juta ton, berdasarkan hasil penelitian Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).
Mineral-mineral yang mempunyai nilai ekonomis, yaitu ilmenit (32,43%), zircon (16,65%), kasiterit (12,59%) dan monasit (11,76%). Monasit (Ce,La,Y,Th)PO3) merupakan senyawa fosfat LTJ yang mengandung 50-70% oksida LTJ.
- Monasit, terdapat di Bangka, Belitung, dan Kundur, diperkirakan jumlahnya 180.323 ton.
- Xenotim, terdapat di Bangka, Belitung, dan Kundur, diperkirakan jumlahnya 21.876 ton.
- Zircon, terdapat di Bangka, Belitung, dan Kundur, diperkirakan jumlahnya 1.226.268 ton.
- Kalimantan
Sedangkan pada Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi, endapan LTJ yang ada adalah endapan LTJ laterit dengan volume masing-masing mencapai 1.928.640 ton dan 1.515.056 ton. Dengan menggunakan rasio estimasi yang sangat kecil terhadap volume yang ada, yakni sekitar 0,0114% (Pulau Kalimantan) dan 0,0292% (Pulau Sulawesi), maka jumlah minimal LTJ yang dapat diolah sekitar 219 ton dan 443 ton.
Namun, tidak seluruh lokasi mengandung LTJ. Kementerian ESDM sendiri sudah melakukan pemetaan lokasi LTJ ini di Indonesia. Mengutip Kajian Potensi Mineral Ikutan pada Pertambangan Timah 2017, Jumat (11/2/2022), berikut sebarannya.
- Sumatera
Pada pulau Sumatera, jenis endapan LTJ yang terbentuk adalah LTJ pelapukan dengan volume mencapai 4.426.115,4 ton. Dengan estimasi sekitar 0,45% dari volume tersebut mengandung LTJ, maka paling tidak lebih dari 19.000 ton LTJ terkandung padanya.
Untuk khusus di Pulau Bangka Belitung, jenis endapan LTJnya adalah LTJ tailing, hasil penambangan timah. Volume endapan tersebut mencapai lebih dari 16,6 miliar meter kubik.
Dengan asumsi yang sangat kecil, yakni hanya 0,0023%, paling tidak terdapat lebih dari 383.000 ton LTJ. Jika asumsi ini ditingkatkan, paling tidak LTJ yang bisa direcovered sekitar 5% dari volume awal, maka ada sekitar 833.130.000 ton LTJ yang dapat diolah.
Paling tidak ada 12 oksida logam tanah jarang yang diidentifikasi dari hasil penambangan timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Di Provinsi Bangka Belitung, mineral LTJ merupakan hasil samping dari penambangan timah. Estimasi potensi LTJ secara hipotetik di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah 7 juta ton, berdasarkan hasil penelitian Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).
Mineral-mineral yang mempunyai nilai ekonomis, yaitu ilmenit (32,43%), zircon (16,65%), kasiterit (12,59%) dan monasit (11,76%). Monasit (Ce,La,Y,Th)PO3) merupakan senyawa fosfat LTJ yang mengandung 50-70% oksida LTJ.
- Monasit, terdapat di Bangka, Belitung, dan Kundur, diperkirakan jumlahnya 180.323 ton.
- Xenotim, terdapat di Bangka, Belitung, dan Kundur, diperkirakan jumlahnya 21.876 ton.
- Zircon, terdapat di Bangka, Belitung, dan Kundur, diperkirakan jumlahnya 1.226.268 ton.
- Kalimantan
Sedangkan pada Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi, endapan LTJ yang ada adalah endapan LTJ laterit dengan volume masing-masing mencapai 1.928.640 ton dan 1.515.056 ton. Dengan menggunakan rasio estimasi yang sangat kecil terhadap volume yang ada, yakni sekitar 0,0114% (Pulau Kalimantan) dan 0,0292% (Pulau Sulawesi), maka jumlah minimal LTJ yang dapat diolah sekitar 219 ton dan 443 ton.
(akr)