Perlahan Tapi Pasti, Ini Tips agar Terbiasa Berinvestasi untuk Si Boros

Jum'at, 11 Februari 2022 - 20:51 WIB
loading...
Perlahan Tapi Pasti, Ini Tips agar Terbiasa Berinvestasi untuk Si Boros
Foto: Doc. Sindonews
A A A
Setiap orang pasti memiliki kondisi keuangan yang berbeda-beda. Ada yang memiliki gaji terbatas tapi masih bisa menabung, ada pula yang bergaji besar, namun tak mampu untuk ditabung atau diinvestasikan.

Jika Anda termasuk sebagai orang yang memiliki pengeluaran besar alias boros, mungkin saat ini tengah khawatir dengan bagaimana kondisi keuangan di masa depan. Apakah mungkin untuk memiliki kondisi keuangan yang stabil? Mampukah mempersiapkan masa pensiun dengan optimal jika pengeluaran sulit untuk dibendung?

Tak perlu khawatir, ada sejumlah tips yang bisa dilakukan agar kondisi keuangan di masa depan tetap terjaga dan mampu berinvestasi secara rutin, walaupun pengeluaran cukup besar. Untuk lebih jelasnya, simak tips terbiasa berinvestasi secara perlahan tapi pasti untuk si boros berikut ini.

1. Sisihkan Uang Setiap Hari untuk Mulai Investasi
Bagi sebagian orang, sikap boros tidak datang dari kebiasaan impulsive saat berbelanja atau tak tahan melihat promo. Melainkan, sikap boros bisa datang dari banyaknya tanggungan atau kebutuhan yang harus dipenuhinya setiap harinya. Biasanya, orang-orang yang terjebak dalam generasi sandwich.

Akan tetapi, bagaimanapun kondisi keuangan saat ini, ada baiknya kita mulai berinvestasi setiap hari. Dewasa ini, ada banyak sekali rekomendasi investasi untuk pemula yang bisa dilakukan via aplikasi investasi berbasis digital yang bisa dengan mudah diakses oleh masyarakat. Selain bisa menanamkan modal investasi kapanpun dan dimanapun, platform investasi digital tersebut juga memiliki minimal pembelian amat terjangkau mulai dari 10 ribu Rupiah saja.

Hal ini tentu bisa menjadi kesempatan emas bagi si boros untuk menyisihkan uang setiap hari untuk diinvestasikan. Kalaupun tidak memungkinkan untuk melakukannya setiap hari, tidak ada salahnya untuk rutin berinvestasi setiap minggu dengan nominal kecil sekalipun. Yang terpenting adalah usahakan untuk menyisihkan uang untuk investasi setelah kebutuhan utama terpenuhi.

2. Jangan Dekati Pemicu Sikap Boros
Cara kedua agar terbiasa berinvestasi bagi si boros adalah menghindari beragam hal yang bisa memicu sikap tersebut. Salah satu contohnya adalah tak membuka aplikasi e-commerce atau online shop. Selain itu, hindari pula untuk membeli barang konsumtif yang tidak terlalu krusial dibutuhkan agar pengeluaran menjadi lebih kecil dan memperbaiki cash flow.

Alih-alih rutin membuka aplikasi e-commerce, Anda bisa rajin melihat aplikasi investasi online dan memeriksa pergerakan modal investasi yang telah ditanam. Entah nilainya sedang beranjak naik atau menurun, biasakan untuk membuka aplikasi investasi ini ketimbang aplikasi belanja online agar lebih memahami posisi aset saat ini.

Dengan memahami posisi aset, Anda bisa mengambil keputusan untuk mengalihkan modal investasi ke instrumen lainnya atau tidak agar bisa lebih mengoptimalkan keuntungannya.

3. Mulai dengan Jenis Investasi yang Cocok untuk Pemula
Untuk Anda yang punya kebiasaan boros dan memiliki pengetahuan yang minim soal dunia investasi, reksa dana bisa menjadi pilihan investasi yang tepat. Berinvestasi melalui aplikasi reksa dana mungkin bisa menjadi pilihan terbaik karena bisa dilakukan dengan nominal kecil dan mirip seperti tabungan.

Sekarang ini sudah banyak tersedia aplikasi layanan reksadana yang bisa dipilih untuk memudahkan proses investasi Anda. Aplikasi tersebut juga bisa mengukur profil risiko dan menentukan produk reksa dana apa yang cocok untuk dibeli. Berikut beberapa jenis investasi reksa dana yang bisa dipertimbangkan.

Yang pertama adalah reksa dana saham, dimana mayoritas modal investasi dialokasikan di instrumen saham. Reksa dana jenis ini terbilang cukup berisiko, walaupun juga mampu memberikan potensi keuntungan yang menjanjikan.

Oleh karena itu, Anda perlu bersikap bijak saat ingin berinvestasi di reksa dana saham, dan usahakan jangka waktu investasinya di atas 5 tahun agar mampu meraih keuntungan sesuai harapan.

Yang kedua adalah reksa dana campuran, yaitu, saat modal investasi dialokasikan di sejumlah instrumen investasi sekaligus, seperti, saham, obligasi, pasar uang, atau pendapatan tetap. Dalam kata lain, komposisi portofolio pada reksa dana jenis ini lebih fleksibel serta memiliki risiko lebih rendah ketimbang reksa dana saham.

Meski begitu, potensi return atau imbal hasilnya juga tak kalah menjanjikan walaupun relatif lebih kecil, dan cocok dipilih jika jangka investasi berkisar antara 3 sampai 5 tahun.

Selanjutnya adalah reksa dana pendapatan tetap yang memiliki risiko lebih kecil dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya. Sesuai namanya, reksa dana ini menjanjikan keuntungan atau pendapatan yang tetap, baik melalui surat utang ataupun obligasi.

Biasanya, reksa dana pendapatan tetap dipilih oleh investor yang memiliki profil risiko tak terlalu tinggi dan jangka waktu investasi kurang dari 3 tahun.

Terakhir, Anda juga bisa memilih reksa dana pasar uang, yang mana modal investasi diletakkan di deposito serta surat utang yang memiliki masa jatuh tempo di bawah 1 tahun. Karena mempunyai risiko yang rendah, potensi keuntungan dari reksa dana ini juga terbatas, walaupun masih lebih tinggi ketimbang deposito. Karenanya, produk investasi ini sering kali dipilih untuk investasi jangka pendek saja dan menjaga likuiditas investor.

Kini, Siapa Pun Bisa Berinvestasi untuk Siapkan Kondisi Keuangan Masa Depan
Beberapa hal yang menghalangi sebagian orang untuk menabung dan berinvestasi adalah sulit mengatur keuangan dan memiliki pengeluaran yang besar.

Akan tetapi, semenjak kemunculan aplikasi investasi digital, kini siapa pun bisa berinvestasi dengan lebih mudah dan modal sangat terjangkau. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk tak mampu menyiapkan kondisi keuangan masa depan, termasuk bagi si boros sekalipun melalui investasi.
(atk)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0955 seconds (0.1#10.140)