Bahlil Sebut Ada Permainan Impor Alat Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan sulitnya alat kesehatan saat pandemi Covud-19 tidak lepas dari adanya permainan impor alat kesehatan di Indonesia. Bahkan, Bahlil menyebut permainan ini sudah terjadi sejak medio tahun 2006, saat dirinya masih aktif sebagai pengusaha.
"Saya waktu pengusaha, 90% alat kesehatan itu impor. Ini memang disengaja. Dan waktu tahun 2006, saya sudah mengetahui adanya permainan impor alat kesehatan," ungkap Bahlil di Jakarta, Kamis (23/4/2020).
Bahlil menuturkan, agar kebutuhan alat kesehatan dan alat pelindung diri (APD) terus tersedia, pihaknya telah menerbitkan regulasi untuk memangkas perizinan usaha industri alat kesehatan melalui Peraturan BKPM Nomor 86 Tahun 2020.
"Saya ingin sampaikan bahwa di masa pandemi Covid-19, untuk izin edar, dulu tujuh sampai delapan bulan, kami buka jadi satu hari," katanya.
Mantan Ketua Umum Hipmi ini menambahkan, ada kesengajaan barang industri alat kesehatan tidak dibangun sejak dulu untuk kepentingan impor. Namun, berkaca dari hal tersebut membuat mata pemerintah terbuka untuk membangun industri alat kesehatan dalam negeri.
"Kemarin, atas arahan bapak Presiden untuk segera memikirkan, mencari investor yang akan melakukan investasi di bidang alkes. Kita minta dari Korea Selatan, Amerika Serikat, Jerman, dan beberapa negara lain. Ini sekarang kita lagi kerjakan," terangnya.
"Saya waktu pengusaha, 90% alat kesehatan itu impor. Ini memang disengaja. Dan waktu tahun 2006, saya sudah mengetahui adanya permainan impor alat kesehatan," ungkap Bahlil di Jakarta, Kamis (23/4/2020).
Bahlil menuturkan, agar kebutuhan alat kesehatan dan alat pelindung diri (APD) terus tersedia, pihaknya telah menerbitkan regulasi untuk memangkas perizinan usaha industri alat kesehatan melalui Peraturan BKPM Nomor 86 Tahun 2020.
"Saya ingin sampaikan bahwa di masa pandemi Covid-19, untuk izin edar, dulu tujuh sampai delapan bulan, kami buka jadi satu hari," katanya.
Mantan Ketua Umum Hipmi ini menambahkan, ada kesengajaan barang industri alat kesehatan tidak dibangun sejak dulu untuk kepentingan impor. Namun, berkaca dari hal tersebut membuat mata pemerintah terbuka untuk membangun industri alat kesehatan dalam negeri.
"Kemarin, atas arahan bapak Presiden untuk segera memikirkan, mencari investor yang akan melakukan investasi di bidang alkes. Kita minta dari Korea Selatan, Amerika Serikat, Jerman, dan beberapa negara lain. Ini sekarang kita lagi kerjakan," terangnya.
(bon)