Target Kemiskinan Ekstrem Berkurang 3 Juta Orang, Kepala Bappenas Ungkap Beragam Jurusnya

Kamis, 17 Februari 2022 - 21:21 WIB
loading...
Target Kemiskinan Ekstrem...
Menteri PPN atau Kepala Bappenas, Suharso Monarfa mengatakan, target pemerintah pada tahun 2023 akan mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monarfa mengatakan, target pemerintah pada tahun 2023 akan mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem.

"Kebijakan pembangunan pada tahun 2023 akan meliputi pertama percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem," ujar Suharso pada konferensi pers Kick Off Meeting Penyusunan RKP Tahun 2023 secara virtual, Kamis (17/2/2022).



Sambung Kepala Bappenas menjelaskan, sasaran pembangunan pada tahun 2023 akan diarahkan untuk mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem yang berada di angka 7-8%. Selain itu juga menargetkan tingkat pengangguran terbuka turun 5,3-6,0%.

"Melalui upaya penghapusan kemiskinan ekstrem, diharapkan pada tahun 2023 tingkat kemiskinan ekstrem dapat ditekan menjadi 1,5 hingga 2%," sambung Suharso.

Sehingga pada tahun tahun 2023, Suharso mengatakan orang miskin di Indonesia bakal berkurang sebanyak 2,5 hingga 3 juta orang. Hingga pada tahun 2024 ditargetkan populasi orang miskin menjadi 0,1%.

Suharso mengungkapkan, percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem tersebut juga akan di dukung dengan sistem jaminan sosial, modernisasi pertanian, dan pemerataan pembangunan. Ditargetkan pada tahun 2023 proporsi penduduk yang tercakup dalam program jaminan sosial mencapai 91. Dilanjut nilai tukar petani/nelayan yang ditargetkan meningkat diangka 103 - 105/105 - 107.



Sambung dia menambahkan, ada beberapa Major Project yang diarahkan untuk mendukung percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Seperti melakukan reformasi sistem perlindungan sosial, Major Project food estate, Major Projecy wilayah adat papua. Selain itu ada juga major project untuk mendukung peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) di bidang kesehatan dan pendidikan.

"Dengan Major project tersebut diharapkan manfaatnya bisa optimal, dapat dinikmati masyarakat luas, bukan hanya sent tapi deliver, oleh karena itu peran kementerian/lebaga menjadi sangat penting," pungkasnya.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2179 seconds (0.1#10.140)