7 Perusahaan Raksasa Terdampak Perang Ukraina-Rusia, Nomor 4 Ada Hubungan dengan Indonesia

Rabu, 23 Februari 2022 - 07:57 WIB
loading...
A A A
Selain itu, Philip Morris International Indonesia, juga memiliki brand lokal di Indonesia, yakni ST Dupont dan Longbeach, rokok yang sempat populer di Indonesia, namun produknya sudah tidak diproduksi sejak awal tahun 2000an.

Marlboro, masih menjadi brand andalan perusahaan ini selain karena peminatnya yang banyak, Marlboro juga mulai mengubah imagenya dengan lebih kekinian.

Selain itu, Philip Morris Internasional memiliki produk lokal tembakau cengkeh dari HM Sampoerna yang sudah diakusisi oleh Philip Morris Indonesia, yakni : Dji Sam Soe (Produk Kretek warisan Indonesia yang sudah melegenda sejak 1913 dan berumur 100 tahun), A Mild, Sampoerna Hijau Kretek & Panamas Kretek.

5. PepsiCo (PEP)

Selanjutnya perusahaan yang bergerak di Industri makanan ringan, makanan, dan minuman, dengan pendapatan sebesar USD60 miliar dan lebih dari 285.000 karyawan yakni PepsiCo juga bakal kena imbasnya. Dimana 4,4% penjualan berasal dari Rusia dan Ukraina.

PepsiCo memiliki beberapa merek dunia yang paling populer, termasuk Pepsi-Cola, Mountain Dew, Diet Pepsi, Lay's, Doritos, Tropicana, Gatorade, dan Quaker.

6. Mohawk Industries (MHK):

Mohawk Industries adalah produsen lantai asal Amerika yang berbasis di Calhoun, Georgia, Amerika Serikat. Mohawk memproduksi produk penutup lantai untuk aplikasi perumahan dan komersial di Amerika Utara dan aplikasi perumahan di Eropa.

Portofolio manufaktur perusahaan terdiri dari produk lantai lunak (karpet), produk lantai keras (ubin keramik dan porselen, batu alam dan lantai kayu keras), laminate flooring, lembaran vinil dan ubin vinil mewah.

Perusahaan ini mempekerjakan 37.800 dalam operasi di Australia, Brasil, Kanada, Eropa, India, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Rusia dan Amerika Serikat. Diterangkan, 4,3% penjualan Mohawk Industries berasal dari Rusia dan Ukraina

7. McDonald's (MCD)

Selanjutnya siapa yang tidak kenal McDonald's (MCD), perusahaan makanan cepat saji Amerika. Diketahui rantai restoran terbesar di dunia berdasarkan pendapatan itu, 4,2% penjualan mereka berasal dari Rusia dan Ukraina.

Seperti diketahui Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pengerahan pasukan Rusia ke dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina. Langkah itu dilihat oleh Barat sebagai provokasi setelah Putin mengakui kemerdekaan mereka.



Sementara itu Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson meluncurkan paket sanksi terhadap Rusia pada Selasa pagi. Presiden AS Joe Biden akan menjatuhkan sanksi baru pada perdagangan dan pembiayaan di dua wilayah yang diakui oleh Putin, seperti dilaporkan CNN.

"Peristiwa ini adalah belokan yang jauh lebih mengkhawatirkan dan pergeseran pandangan yang jauh lebih tahan lama dari perspektif kami. Sepanjang minggu lalu, kami cenderung berpikir situasinya tetap tidak pasti secara fundamental dan bahwa berita utama yang bergeser pada akhirnya tidak mengubah pandangan terlalu banyak," kata ahli strategi EvercoreISI, Tobin Marcus.

"Tetapi kami sekarang berada di dunia yang berbeda, dengan pertanyaan kunci adalah seberapa buruk hal-hal yang akan terjadi selanjutnya," sambung Tobin.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0724 seconds (0.1#10.140)