Efek Riak Ekonomi Perang Rusia-Ukraina, Waspada Kenaikan Harga Gas, BBM hingga Mobil

Jum'at, 25 Februari 2022 - 06:58 WIB
loading...
A A A
Penurunan harga saham yang meluas, seperti yang dipicu pada hari Kamis, kemungkinan akan menjadi berita buruk bagi tabungan pensiun. Dalam upaya untuk melindungi investasi mereka, beberapa investor atau pensiunan mungkin ingin memindahkan uang atau aset mereka ke 'tempat berlindung' tradisional, seperti emas.

Tetapi tabungan pensiun, seperti investasi apa pun, biasanya merupakan taruhan jangka panjang dan penasihat mengatakan penting untuk tidak panik tentang pergerakan jangka pendek naik atau turun.

4. Biaya Hidup Meningkat

Rumah tangga di Amerika Serikat (AS) dan Inggris sudah diperas oleh meningkatnya biaya hidup, sementara upah belum membaik. Inflasi, yang mengukur seberapa cepat biaya hidup naik dari waktu ke waktu, mencapai 7,5% pada Januari di AS.



Angka itu tingkat tertinggi yang belum terlihat sejak Februari 1982. Sebagian besar didorong oleh kenaikan harga makanan dan energi. Jika pasokan energi, makanan, atau komoditas lain seperti logam terdampak oleh konflik Rusia-Ukraina, maka harga-harga bakal makin mahal.

Pusat Ekonomi dan Penelitian Bisnis mengatakan bahwa inflasi di negara-negara barat bisa mencapai hampir 10%. Kondisi ini bisa mendorong bank sentral seperti Federal Reserve AS atau Bank of England untuk menaikkan suku bunga, sehingga meminjam uang menjadi lebih mahal.

Idenya adalah bahwa ketika meminjam lebih mahal, orang akan memiliki lebih sedikit uang untuk dibelanjakan. Akibatnya, mereka akan membeli lebih sedikit barang, dan harga akan berhenti naik.

Di Inggris, sekitar 2,2 juta pemilik rumah dengan hipotek yang terkait dengan tingkat dasar Bank of England akan melihat pembayaran naik, misalnya, memberikan tekanan lebih lanjut pada anggaran rumah tangga.

5. Harga Mobil Bisa Lebih Mahal
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1778 seconds (0.1#10.140)