Soal Sanksi Ekonomi yang Dijatuhkan ke Rusia, China: Itu Ilegal
loading...
A
A
A
Sanksi-sanksi Australia menarget para anggota dewan keamanan Rusia.
3. China Menentang Sanksi Terhadap Rusia
Ketika banyak negara menjatuhkan sanksi ekonomi ke Rusia, China justru menentang dan menganggap ilegal sanksi tersebut. "Kami secara konsisten menentang semua bentuk sanksi sepihak yang ilegal itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Hua Chunying di Beijing, Rabu (23/2/2022).
Menurut dia, sanksi tidak pernah berjalan efektif dalam memecahkan setiap persoalan. Ia menyebutkan, bahwa sejak 2011 Amerika Serikat (AS) telah menjatuhkan 100 sanksi terhadap Rusia.
4. Jerman Siapkan Sejumlah Sanksi
Kanselir Jerman Olaf Scholz membekukan proyek pipa gas bawah laut, Nord Stream 2 senilai USD11 miliar atau sekitar Rp158 triliun sebagai tanggapan atas agresi militer Rusia ke Ukraina. Sikap Berlin terhadap Kremlin dinilai menjadi bumerang. Pasalnya, Jerman memiliki ketergantungan gas alam sebanyak 55%, kemudian 35% minyak bumi, dan 50% batu bara dari Rusia, menurut laporan Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck dilansir Euractiv.
Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck memastikan pasokan energi negaranya akan terjamin meskipun tanpa pengiriman gas, minyak, hingga batu bara dari Rusia. "Kami akan membeli lebih banyak gas, dan juga batu bara dari negara lain," kata Habeck dalam siaran ZDF, dilansir Reuters.
3. China Menentang Sanksi Terhadap Rusia
Ketika banyak negara menjatuhkan sanksi ekonomi ke Rusia, China justru menentang dan menganggap ilegal sanksi tersebut. "Kami secara konsisten menentang semua bentuk sanksi sepihak yang ilegal itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Hua Chunying di Beijing, Rabu (23/2/2022).
Menurut dia, sanksi tidak pernah berjalan efektif dalam memecahkan setiap persoalan. Ia menyebutkan, bahwa sejak 2011 Amerika Serikat (AS) telah menjatuhkan 100 sanksi terhadap Rusia.
4. Jerman Siapkan Sejumlah Sanksi
Kanselir Jerman Olaf Scholz membekukan proyek pipa gas bawah laut, Nord Stream 2 senilai USD11 miliar atau sekitar Rp158 triliun sebagai tanggapan atas agresi militer Rusia ke Ukraina. Sikap Berlin terhadap Kremlin dinilai menjadi bumerang. Pasalnya, Jerman memiliki ketergantungan gas alam sebanyak 55%, kemudian 35% minyak bumi, dan 50% batu bara dari Rusia, menurut laporan Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck dilansir Euractiv.
Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck memastikan pasokan energi negaranya akan terjamin meskipun tanpa pengiriman gas, minyak, hingga batu bara dari Rusia. "Kami akan membeli lebih banyak gas, dan juga batu bara dari negara lain," kata Habeck dalam siaran ZDF, dilansir Reuters.
(uka)