Kisah Mantan Jagoan Senen yang Hijrah: Kini Punya Tambak Udang dengan Hasil Panen Tembus Triliunan Rupiah

Minggu, 06 Maret 2022 - 07:45 WIB
loading...
A A A


Akibat ulahnya tersebut, Iksan kerap kali berurusan dengan polisi. Tak ayal, orang tuanya selalu dikunjungi aparat hukum. Akhirnya, dia pun memutuskan untuk keluar dari kampung.

"Jadi saya keluar dari kampung itu bawa gitar satu. Boleh pinjam sama teman, sama bawa uang seribu perak itu di tahun 1998-1999," tambah Iksan.

Namun, pindahnya dia ke Pasar Senen ternyata tidak membuat segalanya menjadi lebih mudah. Iksan bercerita, baru beberapa hari saja di sana, dia sudah dipukuli oleh preman di terminal.

"Saya beraniin diri terjun ke terminal. Hari pertama aman saya ngamen, hari kedua aman, hari ketiga babak belur digebukin anak-anak. Sampe gitar yang saya minjem bawa dari kampung itu habis buat nangkisin botol ama batu. Sampe akhirnya ada polisi lepas tembakan ke atas, baru akhirnya lerai," kata Iksan.

Ditempa pengalaman dan kehidupan yang keras selama bertahun-tahun lamanya, Iksan akhirnya tumbuh menjadi seorang preman besar di terminal, yang membuat dirinya berkuasa di banyak area.

Kendati demikian, Iksan mengaku bahwa dirinya mendapatkan pencerahan setelah perjalanan spiritualnya. Bertobat, Iksan akhirnya meninggalkan profesinya sebagai preman.



"Saya akhirnya mulai belajar bisnis dari menjadi pedagang asongan. Waktu hijrah itu selesai di seniman jalanan, saya ngasong pak dari situ saya belajar," tutupnya.
(uka)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1354 seconds (0.1#10.140)