Di Lokasi Rahasia, Menkeu Ukraina Ajak Negara Barat Ramai-ramai Gempur Ekonomi Rusia

Minggu, 06 Maret 2022 - 21:59 WIB
loading...
Di Lokasi Rahasia, Menkeu Ukraina Ajak Negara Barat Ramai-ramai Gempur Ekonomi Rusia
Berada di lokasi rahasia, Menteri Keuangan atau Menkeu Ukraina, Serhiy Marchenko memberikan pesan kepada investor dan negara-negara Barat. Foto/Dok
A A A
KIEV - Berada di lokasi rahasia, Menteri Keuangan atau Menkeu Ukraina , Serhiy Marchenko menyerukan kepada negara-negara barat untuk meningkatkan sanksi terhadap Rusia. Seruan itu disampaikan oleh Marchenko saat berbicara kepada BBC dari lokasi yang dirahasiakan di Ukraina pada hari Jumat, kemarin.

"Saya pikir ini ( sanksi ekonomi yang ada) tidaklah cukup," katanya terkait sanksi ekonomi yang telah diterapkan kepada Rusia. Pernyataan ini memperkuat komentarnya pada minggu ini, dimana Marchenko telah meminta para pemimpin G7 untuk yang lebih ketat menjatuhkan sanksi.

"Bagi kami ini bukan hanya sebatas kata-kata, waktu menjadi sangat penting," sambungnya.



Dia juga menggambarkan, pentingnya posisi pembangkit nuklir Zaporizhzhia bagi Ukraina. "Objek penting dan sangat krusial di negara kita (Ukraina)", setelah beberapa bangunannya terkena sasaran tembak oleh pasukan Rusia.

Rusia menyerang dan telah menguasai pembangkit nuklir terbesar di Eropa tersebut, tetapi pemantau internasional mengatakan, tidak ada bahan radioaktif yang dilepaskan selama serangan itu dan pabrik diklaim dalam kondisi aman.

Selama wawancara, Marchenko juga meminta investor untuk membuang aset Rusia. Dia mengatakan operator indeks harus menghapus aset Rusia dari tolok ukur mereka juga.

Mereka (Rusia) disampaikan memainkan peran penting di pasar karena dana 'pasif' berjumlah triliunan dolar dalam aset yang mereka hasilkan, sementara manajer aktif menggunakannya sebagai dasar ketika membangun portofolio.

MSCI, sebuah perusahaan keuangan Amerika, mengatakan minggu ini akan menjatuhkan Rusia dari indeks pasar negara berkembang yang juga bakal diperluas sehingga pasar saham negara itu menjadi "tidak dapat diinvestasikan" karena sanksi Barat.

Rusia bagaimanapun masih menjadi, anggota indeks obligasi pasar berkembang JPMorgan yang berpengaruh.

Dukungan keuangan dari masyarakat internasional juga menjadi fokus bagi menteri keuangan, Serhiy Marchenko. Dimana Ia mengungkapkan, bahwa Uni Eropa (UE) telah menyetujui kesepakatan USD1,3 miliar dengan Ukraina.

Ukraina juga telah mengetuk pasar obligasi untuk mendapatkan dukungan awal pekan ini, dengan menggalang pembeli dari apa yang disebut obligasi perang. Marchenko mengatakan lelang pertama sudah mengumpulkan USD277 juta, yang akan digunakan untuk mendukung pasukan militer dalam perang melawan Rusia . Penawaran kedua akan mulai dijual Selasa depan.

Sementara itu pada awal pekan kemarin, Kelompok tujuh negara ekonomi utama (G7) akan membentuk satuan tugas untuk fokus pada pembekuan dan penyitaan aset elit penting Rusia. Langkah ini bertujuan untuk memberikan tekanan lebih lanjut pada Rusia setelah invasi ke Ukraina.

"Langkah itu akan menimbulkan rasa sakit finansial pada individu-individu kuat di sekitar (Presiden Rusia Vladimir) Putin dan memperjelas bahwa tidak ada seorang pun di luar jangkauan kolektif kita," kata Menteri Keuangan AS Janet Yellen dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan virtual para kepala keuangan G7, Selasa (1/3/2022).



Sementara itu menteri keuangan Jerman Christian Lindner, mengatakan G7 mengharapkan kesepakatan dalam beberapa hari mendatang tentang kemungkinan sanksi lebih lanjut, meskipun dia tidak memberikan rincian tentang langkah apa yang sedang dibahas.

"Kami ingin mengisolasi Rusia secara politik, finansial dan ekonomi," kata Lindner kepada wartawan setelah pertemuan virtual yang dipimpin oleh Jerman.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1839 seconds (0.1#10.140)