Luhut Sebut Banyak Tikus di Balik Bisnis Minerba, Simbara Jadi Solusinya

Selasa, 08 Maret 2022 - 21:15 WIB
loading...
Luhut Sebut Banyak Tikus di Balik Bisnis Minerba, Simbara Jadi Solusinya
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan masih ada sejumlah koruptor atau 'tikus-tikus' di balik bisnis mineral dan batu bara (minerba) di Indonesia.

Menko Luhut mengatakan tikus yang dimaksud adalah oknum-oknum yang melakukan tindakan korupsi pada tata niaga mineral tambang seperti nikel lokal dari segi sistem pengelolaannya.

“Jadi dalam bisnis ini, saya lihat masih ada tikus-tikus yang perlu kita selesaikan, karena itu kita akan bangun sistem yang tak boleh dilanggar,” kata Luhut dalam peluncuran Sistem Mineral dan Batu Bara atau Simbara secara virtual, Selasa (8/3/2022).



Dengan dibangunnya Simbara, pemerintah berharap dapat mencegah korupsi setoran minerba. “Jadi sistem terintegrasi tersebut bisa menjadi sarana untuk memantau proses perdagangan, termasuk perizinan minerba dari hulu ke hilir,” urainya.

Untuk pengembangan Simbara telah mengidentifikasi celah-celah rawan korupsi sekaligus menutupnya dengan berbagai mekanisme baru.

Mulai dari pengenaan blokir otomatis hingga pergerakan batu bara di pintu mana saja jika ditemukan dokumen yang tidak konsisten. “Ini hal nyata upaya pencegahan korupsi berbasis elektronik," katanya.



Luhut mengatakan, peluncuran Simbara menjadi momentum bagi kementerian/lembaga untuk bekerja untuk sistem secara terintegrasi.

“Saya minta permulaan sejarah baik ini dituntaskan sampai semua penyesuaian requlasi, proses bisnis, dan perubahan manajemen serta penguatan instansi dapat diselesaikan dengan baik,” ujarnya.



“Saya juga meminta kepada Kepala KPK dan tim Stranas Pencegahan Korupsi untuk terus mengawal dan memberikan supervisi atas pengelolaan sumber daya alam di Indonesia,” imbuh Luhut.

Lebih lanjut, Luhut meminta tim teknis untuk segera menindaklanjuti, analisis data, dan perbaikan serta penegasan konsekuensi jika ditemukan adanya kecurangan. “Saya minta tim ini betul-betul dikaji, didalami dan diambil tindakan,” tandasnya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0963 seconds (0.1#10.140)