Laba Elnusa Jeblok Turun 56% Jadi Rp108 Miliar di 2021
loading...
Laba bersih Elnusa merosot tajam sepanjang tahun lalu. FOTO/dok.Elnusa
A
A
A
JAKARTA - PT Elnusa Tbk (ELSA) melaporkan kinerja sepanjang tahun 2021. Anak usaha Pertamina Hulu Energi (PHE) yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina itu membukukan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp8,1 triliun, atau tumbuh 5% yoy dibandingkan perolehan tahun lalu sebesar Rp7,7 triliun.
Pendapatan usaha konsolidasi ini dikontribusikan melalui segmen jasa distribusi & logistik energi sebesar 53%, jasa hulu migas 36% dan jasa penunjang 11%. Dari total pendapatan, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp108 miliar. Angka tersebut merosot 56% dibandingkan laba bersih akhir tahun 2020 sebesar Rp249,08 miliar.
"Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat hampir seluruh sektor mengalami tekanan hebat. Sebagai perusahaan jasa migas, salah satu dampak yang Perseroan rasakan yakni mundurnya beberapa jadwal proyek pekerjaan oleh KKKS cukup membayangi kinerja Perseroan sepanjang 2021," kata Corporate Secretary Elnusa, Ari Wijaya, dalam siaran resminya, dikutip Jumat (10/3/2022).
Beban pokok pendapatan perseroan mengalami peningkatan menjadi Rp7,49 triliun, dari tahun 2020 senilai Rp6,98 triliun. Kinerja ini membawa laba per saham ELSA turun menjadi Rp14,90 dari sebelumnya Rp34,13.
Total aset perseroan per 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp7,23 triliun, lebih rendah dari posisi aset akhir tahun 2020 senilai Rp7,56 triliun. Sementara total liabilitas dan ekuitas perseroan pada 2021 masing-masing adalah sebesar Rp3,45 triliun dan Rp3,77 triliun.
Posisi kas dan setara kas perseroan pada akhir tahun 2021 mencapai Rp1,14 triliun, lebih rendah dari arus kas akhir tahun 2020 senilai Rp1,23 triliun.
Pendapatan usaha konsolidasi ini dikontribusikan melalui segmen jasa distribusi & logistik energi sebesar 53%, jasa hulu migas 36% dan jasa penunjang 11%. Dari total pendapatan, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp108 miliar. Angka tersebut merosot 56% dibandingkan laba bersih akhir tahun 2020 sebesar Rp249,08 miliar.
"Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat hampir seluruh sektor mengalami tekanan hebat. Sebagai perusahaan jasa migas, salah satu dampak yang Perseroan rasakan yakni mundurnya beberapa jadwal proyek pekerjaan oleh KKKS cukup membayangi kinerja Perseroan sepanjang 2021," kata Corporate Secretary Elnusa, Ari Wijaya, dalam siaran resminya, dikutip Jumat (10/3/2022).
Beban pokok pendapatan perseroan mengalami peningkatan menjadi Rp7,49 triliun, dari tahun 2020 senilai Rp6,98 triliun. Kinerja ini membawa laba per saham ELSA turun menjadi Rp14,90 dari sebelumnya Rp34,13.
Total aset perseroan per 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp7,23 triliun, lebih rendah dari posisi aset akhir tahun 2020 senilai Rp7,56 triliun. Sementara total liabilitas dan ekuitas perseroan pada 2021 masing-masing adalah sebesar Rp3,45 triliun dan Rp3,77 triliun.
Posisi kas dan setara kas perseroan pada akhir tahun 2021 mencapai Rp1,14 triliun, lebih rendah dari arus kas akhir tahun 2020 senilai Rp1,23 triliun.
(nng)
Explore More