Kontribusi Nyata PT Vale untuk Sulsel: Serap 87% Pekerja Lokal hingga Jaga Lingkungan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Manajemen PT Vale Indonesia angkat bicara ihwal tudingan anggota DPRD Sulsel terkait tidak adanya kontribusi perseroan terhadap daerah. Sebaliknya, perusahaan tambang itu telah memberikan kontribusi nyata dan besar di berbagai bidang. Mula dari menyerap banyak tenaga kerja lokal hingga turut menjaga lingkungan.
Senior Manager Communications PT Vale , Bayu Aji, menegaskan selama lebih dari lima dekade beroperasi, perseroan telah menunjukkan kinerja dan kontribusi bagi masyarakat maupun pemerintah. Tidak sekadar menyerap tenaga kerja lokal, PT Vale juga berkomitmen menerapkan penambangan berkelanjutan.
“Lebih setengah abad kami beroperasi di Indonesia. Perjalanan membentuk dan memberikan kami banyak pelajaran. Tentang bagaimana menjadi perusahaan yang menjalankan prinsip-prinsip penambangan yang baik dan berkelanjutan,” ujar Bayu, dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/3/2022).
PT Vale selama beroperasi di Sulsel, khususnya Kabupaten Luwu Timur, kata dia, turut berkontribusi dalam membangun manusia. Salahn satunya dengan membuka lapangan kerja yang luas dan memberdayakan masyarakat lokal. Hingga saat ini, ada sekitar 11.000 pekerja dari masyarakat lokal maupun seantero nusantara.
"Sebanyak 87 persen karyawan adalah masyarakat lokal Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, tempat tambang dan pabrik perusahaan beroperasi saat ini,” ungkap dia.
Bayu menyebut PT Vale juga tampil menjadi produsen nikel berbasis energi bersih. Keberadaan tiga PLTA PT Vale mampu meniadakan emisi karbon sebesar 1.096.705 ton CO2eq per tahun dari tidak menggunakan batubara sebagai bahan bakar. PT Vale bahkan mendistribusikan listrik 10,7 megawatt untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Luwu Timur.
Termasuk mengoperasikan boiler listrik yang nol emisi untuk kebutuhan pabrik pengolahan dari sebelumnya menggunakan bahan bakar fosil.
Lebih jauh, ia menjabarkan selama ini aktivitas penghijauan setelah tambang pun senantiasa dilakukan. PT Vale mengintegrasikan aktivitas penambangan dengan rehabilitasi lahan pascatambang dengan luas total reklamasi lahan pascatambang telah mencapai 3.012,44 hektar di Blok Sorowako. Adapun alokasi dana tahunan rata-rata lebih dari 2 juta dollar AS.
“Membangun pusat pembibitan modern (nursery) untuk mendukung aktivitas rehabilitasi lahan pasca tambang. Nursery beroperasi sejak sejak 2006 di atas lahan seluas 2,5 hektar dengan kapasitas produksi rata-rata 700.000 bibit per tahun,” terang dia.
Sementara itu, Bayu menyebut kontribusi untuk kas negara telah mencapai 1,2 miliar dollar AS melalui pembayaran pajak dan non pajak sejak 2011 hingga 2021. "Jadi sebanyak 3,3 milar dollar AS, total investasi PT Vale di Indonesia dalam 50 tahun terakhir,” paparnya.
PT Vale juga banyak mengedukasi petani dan kelompok perempuan melalui Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) sejak 2015. Perseroan juga membimbing dan melakukan asistensi kepada 400 UMKM di empat wilayah pemberdayaan PT Vale di Blok Sorowako. Aktivitas tersebut menghasilkan 100 produk unggulan UMKM dan 30 produknya telah menembus pasar di Sulawesi.
CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk , Febriany Eddy, sebelumnya menjabarkan perseroan berkomitmen terhadap praktik pertambangan berkelanjutan. Hal itu merupakan upaya untuk mewujudkan sasaran menjadi sustainable operator, value contributor dan obedient citizen.
"Kami memegang teguh komitmen menjaga kelestarian bumi, sesuai dengan salah satu nilai kami, yakni menjaga kelestarian bumi. Kami menjalankan kegiatan penambangan dan pengolahan bijih nikel dengan melaksanakan praktik-praktik terbaik didukung penerapan teknologi ramah lingkungan. Perseroan berupaya agar tidak menimbulkan dampak negatif, baik di dalam maupun di luar wilayah operasi," terang dia.
Sebelumnya, Anggota DPRD Sulsel, Rahman Pina mengusulkan kontrak PT Vale di Sorowako yang akan habis pada 28 Desember 2025 tak lagi diperpanjang pemerintah pusat. Menurut dia, kontribusi Vale dinilai minim dan menyebabkan kerusakan lingkungan.
“Selama 50 Tahun PT Vale di Sulsel hanya menyisakan masalah, kerusakan lingkungan. Tidak ada nilai ekonomi bagi masyarakat,” tuturnya.
Senior Manager Communications PT Vale , Bayu Aji, menegaskan selama lebih dari lima dekade beroperasi, perseroan telah menunjukkan kinerja dan kontribusi bagi masyarakat maupun pemerintah. Tidak sekadar menyerap tenaga kerja lokal, PT Vale juga berkomitmen menerapkan penambangan berkelanjutan.
“Lebih setengah abad kami beroperasi di Indonesia. Perjalanan membentuk dan memberikan kami banyak pelajaran. Tentang bagaimana menjadi perusahaan yang menjalankan prinsip-prinsip penambangan yang baik dan berkelanjutan,” ujar Bayu, dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/3/2022).
PT Vale selama beroperasi di Sulsel, khususnya Kabupaten Luwu Timur, kata dia, turut berkontribusi dalam membangun manusia. Salahn satunya dengan membuka lapangan kerja yang luas dan memberdayakan masyarakat lokal. Hingga saat ini, ada sekitar 11.000 pekerja dari masyarakat lokal maupun seantero nusantara.
"Sebanyak 87 persen karyawan adalah masyarakat lokal Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, tempat tambang dan pabrik perusahaan beroperasi saat ini,” ungkap dia.
Bayu menyebut PT Vale juga tampil menjadi produsen nikel berbasis energi bersih. Keberadaan tiga PLTA PT Vale mampu meniadakan emisi karbon sebesar 1.096.705 ton CO2eq per tahun dari tidak menggunakan batubara sebagai bahan bakar. PT Vale bahkan mendistribusikan listrik 10,7 megawatt untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Luwu Timur.
Termasuk mengoperasikan boiler listrik yang nol emisi untuk kebutuhan pabrik pengolahan dari sebelumnya menggunakan bahan bakar fosil.
Lebih jauh, ia menjabarkan selama ini aktivitas penghijauan setelah tambang pun senantiasa dilakukan. PT Vale mengintegrasikan aktivitas penambangan dengan rehabilitasi lahan pascatambang dengan luas total reklamasi lahan pascatambang telah mencapai 3.012,44 hektar di Blok Sorowako. Adapun alokasi dana tahunan rata-rata lebih dari 2 juta dollar AS.
“Membangun pusat pembibitan modern (nursery) untuk mendukung aktivitas rehabilitasi lahan pasca tambang. Nursery beroperasi sejak sejak 2006 di atas lahan seluas 2,5 hektar dengan kapasitas produksi rata-rata 700.000 bibit per tahun,” terang dia.
Sementara itu, Bayu menyebut kontribusi untuk kas negara telah mencapai 1,2 miliar dollar AS melalui pembayaran pajak dan non pajak sejak 2011 hingga 2021. "Jadi sebanyak 3,3 milar dollar AS, total investasi PT Vale di Indonesia dalam 50 tahun terakhir,” paparnya.
PT Vale juga banyak mengedukasi petani dan kelompok perempuan melalui Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) sejak 2015. Perseroan juga membimbing dan melakukan asistensi kepada 400 UMKM di empat wilayah pemberdayaan PT Vale di Blok Sorowako. Aktivitas tersebut menghasilkan 100 produk unggulan UMKM dan 30 produknya telah menembus pasar di Sulawesi.
CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk , Febriany Eddy, sebelumnya menjabarkan perseroan berkomitmen terhadap praktik pertambangan berkelanjutan. Hal itu merupakan upaya untuk mewujudkan sasaran menjadi sustainable operator, value contributor dan obedient citizen.
"Kami memegang teguh komitmen menjaga kelestarian bumi, sesuai dengan salah satu nilai kami, yakni menjaga kelestarian bumi. Kami menjalankan kegiatan penambangan dan pengolahan bijih nikel dengan melaksanakan praktik-praktik terbaik didukung penerapan teknologi ramah lingkungan. Perseroan berupaya agar tidak menimbulkan dampak negatif, baik di dalam maupun di luar wilayah operasi," terang dia.
Sebelumnya, Anggota DPRD Sulsel, Rahman Pina mengusulkan kontrak PT Vale di Sorowako yang akan habis pada 28 Desember 2025 tak lagi diperpanjang pemerintah pusat. Menurut dia, kontribusi Vale dinilai minim dan menyebabkan kerusakan lingkungan.
“Selama 50 Tahun PT Vale di Sulsel hanya menyisakan masalah, kerusakan lingkungan. Tidak ada nilai ekonomi bagi masyarakat,” tuturnya.
(tri)