Aset Para Miliarder Rusia Ini Jadi Target Baru Inggris, Total Kekayaan Rp1.862 Triliun
loading...
A
A
A
Nama tersohor dalam daftar terbaru individu yang dikenai sanksi di Inggris adalah Medvedev. Saat ini Ia menjabat wakil ketua Dewan Keamanan Rusia sejak 2020, Medvedev juga pernah menjabat sebagai presiden dari 2008 hingga 2012 dan sebagai perdana menteri dari 2012 hingga 2020.
Setelah dianggap lebih liberal daripada Presiden Putin, Medvedev memperingatkan negara-negara Barat terhadap sanksi dalam sebuah tweet-nya di awal bulan ini. Jangan lupa, ia sempat menulis, "bahwa dalam sejarah manusia, perang ekonomi cukup sering berubah menjadi perang nyata".
Pemerintah Inggris juga mengatakan, miliarder Rusia dengan perkiraan harta kekayaan gabungan mereka mencapai lebih dari 100 miliar pounds senilai Rp1.862 triliun ditambahkan ke dalam daftar sanksi terbaru.
Dalam daftar itu ada miliarder Mikhail Fridman, pendiri Alfa Bank, bank swasta terbesar di Rusia. Dia tinggal di London dan memiliki kepentingan bisnis di Inggris.
Pada konferensi pers di London pada 1 Maret, dia mengatakan, perang Ukraina merupakan "tragedi besar". Diterangkan juga olehnya bahwa sanksi oligarki tidak akan mempengaruhi Presiden Putin.
Beberapa miliarder lain yang disetujui oleh Inggris termasuk dalam target terbaru yakni German Khan, mitra bisnis Fridman di Alfa Bank, dengan perkiraan kekayaan bersih 7,8 miliar pounds yang jika dirupiahkan sebesar Rp145,2 triliun.
Lalu ada juga Petr Aven, mantan presiden Alfa Bank dengan perkiraan harta bersih yang dimilikinya mencapai 4 miliar pounds setara Rp74,4 triliun. Ditambah pemegang saham mayoritas di perusahaan baja Severstal, Alexey Mordaschov yang diperkiraan mengantongi kekayaan bersih 22,4 miliar pounds senilai Rp417,17 triliun.
Andrey Melnichenko, pendiri EuroChem Group dengan perkiraan kekayaan bersih 13,7 miliar pounds yang dalam rupiah setara dengan Rp255,1 triliun juga berada dalam target sanksi terbaru Inggris.
Di sisi lain sekretaris perdagangan internasional Nick Thomas-Symonds mengatakan, sanksi terbaru sangat mendesar agar Putin dan lingkaran di dalamnya tidak dapat menjalani gaya hidup Mayfair di Moskow saat melakukan kekejaman di Ukraina.
Setelah dianggap lebih liberal daripada Presiden Putin, Medvedev memperingatkan negara-negara Barat terhadap sanksi dalam sebuah tweet-nya di awal bulan ini. Jangan lupa, ia sempat menulis, "bahwa dalam sejarah manusia, perang ekonomi cukup sering berubah menjadi perang nyata".
Pemerintah Inggris juga mengatakan, miliarder Rusia dengan perkiraan harta kekayaan gabungan mereka mencapai lebih dari 100 miliar pounds senilai Rp1.862 triliun ditambahkan ke dalam daftar sanksi terbaru.
Dalam daftar itu ada miliarder Mikhail Fridman, pendiri Alfa Bank, bank swasta terbesar di Rusia. Dia tinggal di London dan memiliki kepentingan bisnis di Inggris.
Pada konferensi pers di London pada 1 Maret, dia mengatakan, perang Ukraina merupakan "tragedi besar". Diterangkan juga olehnya bahwa sanksi oligarki tidak akan mempengaruhi Presiden Putin.
Baca Juga
Beberapa miliarder lain yang disetujui oleh Inggris termasuk dalam target terbaru yakni German Khan, mitra bisnis Fridman di Alfa Bank, dengan perkiraan kekayaan bersih 7,8 miliar pounds yang jika dirupiahkan sebesar Rp145,2 triliun.
Lalu ada juga Petr Aven, mantan presiden Alfa Bank dengan perkiraan harta bersih yang dimilikinya mencapai 4 miliar pounds setara Rp74,4 triliun. Ditambah pemegang saham mayoritas di perusahaan baja Severstal, Alexey Mordaschov yang diperkiraan mengantongi kekayaan bersih 22,4 miliar pounds senilai Rp417,17 triliun.
Andrey Melnichenko, pendiri EuroChem Group dengan perkiraan kekayaan bersih 13,7 miliar pounds yang dalam rupiah setara dengan Rp255,1 triliun juga berada dalam target sanksi terbaru Inggris.
Di sisi lain sekretaris perdagangan internasional Nick Thomas-Symonds mengatakan, sanksi terbaru sangat mendesar agar Putin dan lingkaran di dalamnya tidak dapat menjalani gaya hidup Mayfair di Moskow saat melakukan kekejaman di Ukraina.