Kepala Badan Pangan Nasional: Pemerintah Sudah Distribusikan 500 Juta Liter Minyak Goreng
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pangan Nasional ( BPN ) menyatakan pemerintah telah mendistribusikan 500 juta liter minyak goreng . Angka itu melebihi rata-rata kebutuhan nasional yang sebesar 300-330 juta liter.
Artinya, tidak ada kelangkaan dan permasalahan jumlah produksi minyak goreng di dalam negeri. Hanya saja, perkara yang terindikasi di lapangan adanya praktik penimbunan minyak goreng yang dilakukan oknum tertentu, sehingga berdampak pada harga pangan itu.
Pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap para penimbun. Kepala BPN Arief Prasetyo Adi bahkan memastikan ketersediaan minyak goreng bagi pedagang dan masyarakat akan terpenuhi saat Ramadhan dan Idul Fitri 2022.
"Setelah diumumkan Menko Perekonomian kemarin, kita hitung kebutuhan rata-rata 300-330 juta liter, sudah distribusi 500 juta liter seperti laporan Menteri Perdagangan," ungkap Arief saat ditemui di kawasan Pasar Raya Kramat Jati, Rabu (16/3/2022).
Arief juga menyebut ID Food akan terus membantu pemerintah dalam mendistribusikan minyak goreng agar sampai ke masyarakat. Menurutnya, ID Food membantu sejumlah produsen dalam memenuhi kewajiban pasok atau domestic market obligation (DMO) 30%.
Pemerintah juga memastikan pihak kepolisian akan menelusuri mafia minyak goreng. Saat ini, pemerintah melalui Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food terus menggenjot pendistribusian minyak goreng ke sejumlah titik pasar tradisional.
Tujuannya, untuk meningkatkan pasokannya. Per Rabu hari ini, holding BUMN pangan ini kembali menyalurkan minyak goreng ke-10 titik pasar di wilayah DKI Jakarta. Sebanyak total 60.000 liter minyak goreng curah dan kemasan disalurkan ke pedagang di pasar Kramat Jati, Enjo, Tomang Barat, Tanah Abang, Kebayoran Lama, Grogol, Palmerah, Pasar Minggu, Pulogadung, dan Pramuka.
Minyak goreng tersebut kemudian akan dijual kembali kepada masyarakat dengan harga yang wajar. Plt. Direktur Utama ID Food Endang Suraningsih memastikan pihaknya sudah membantu mendistribusikan hingga tembus 11,5 juta liter, ada di 20 provinsi, terdiri atas 9,2 juta liter minyak goreng curah, 2,2 juta liter minyak goreng kemasan dan 33 ribu liter minyak goreng jerigen.
“Untuk hari ini kami mendistribusikan lagi minyak goreng di 10 titik lokasi di Jabodetabek sebanyak 60 ribu liter, kerja sama Pasar Jaya, asosiasi pedagang mendistribusikan minyak goreng memenuhi kebutuhan konsumen," ungkap Endang.
Kegiatan pendistribusian minyak goreng akan terus dilakukan yang dikelola anak perusahaan holding pangan yaitu Rajawali Nusindo dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia.
Upaya-upaya pemerintah itu nantinya tak lagi menimbulkan kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng, terutama saat Ramadhan dan menjelang Lebaran. Jika ternyata minyak goreng masih langka dan mahal, jelas bisa disimpulkan bahwa pemerintah kalah oleh para penimbun.
Artinya, tidak ada kelangkaan dan permasalahan jumlah produksi minyak goreng di dalam negeri. Hanya saja, perkara yang terindikasi di lapangan adanya praktik penimbunan minyak goreng yang dilakukan oknum tertentu, sehingga berdampak pada harga pangan itu.
Pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap para penimbun. Kepala BPN Arief Prasetyo Adi bahkan memastikan ketersediaan minyak goreng bagi pedagang dan masyarakat akan terpenuhi saat Ramadhan dan Idul Fitri 2022.
"Setelah diumumkan Menko Perekonomian kemarin, kita hitung kebutuhan rata-rata 300-330 juta liter, sudah distribusi 500 juta liter seperti laporan Menteri Perdagangan," ungkap Arief saat ditemui di kawasan Pasar Raya Kramat Jati, Rabu (16/3/2022).
Arief juga menyebut ID Food akan terus membantu pemerintah dalam mendistribusikan minyak goreng agar sampai ke masyarakat. Menurutnya, ID Food membantu sejumlah produsen dalam memenuhi kewajiban pasok atau domestic market obligation (DMO) 30%.
Pemerintah juga memastikan pihak kepolisian akan menelusuri mafia minyak goreng. Saat ini, pemerintah melalui Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food terus menggenjot pendistribusian minyak goreng ke sejumlah titik pasar tradisional.
Tujuannya, untuk meningkatkan pasokannya. Per Rabu hari ini, holding BUMN pangan ini kembali menyalurkan minyak goreng ke-10 titik pasar di wilayah DKI Jakarta. Sebanyak total 60.000 liter minyak goreng curah dan kemasan disalurkan ke pedagang di pasar Kramat Jati, Enjo, Tomang Barat, Tanah Abang, Kebayoran Lama, Grogol, Palmerah, Pasar Minggu, Pulogadung, dan Pramuka.
Minyak goreng tersebut kemudian akan dijual kembali kepada masyarakat dengan harga yang wajar. Plt. Direktur Utama ID Food Endang Suraningsih memastikan pihaknya sudah membantu mendistribusikan hingga tembus 11,5 juta liter, ada di 20 provinsi, terdiri atas 9,2 juta liter minyak goreng curah, 2,2 juta liter minyak goreng kemasan dan 33 ribu liter minyak goreng jerigen.
“Untuk hari ini kami mendistribusikan lagi minyak goreng di 10 titik lokasi di Jabodetabek sebanyak 60 ribu liter, kerja sama Pasar Jaya, asosiasi pedagang mendistribusikan minyak goreng memenuhi kebutuhan konsumen," ungkap Endang.
Kegiatan pendistribusian minyak goreng akan terus dilakukan yang dikelola anak perusahaan holding pangan yaitu Rajawali Nusindo dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia.
Upaya-upaya pemerintah itu nantinya tak lagi menimbulkan kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng, terutama saat Ramadhan dan menjelang Lebaran. Jika ternyata minyak goreng masih langka dan mahal, jelas bisa disimpulkan bahwa pemerintah kalah oleh para penimbun.
(uka)