China Perluas Lockdown, Perusahaan Multinasional Kena Imbasnya

Kamis, 17 Maret 2022 - 17:03 WIB
loading...
A A A
Foxconn, yang memproduksi iPhone untuk Apple, menghentikan operasinya di Shenzhen pada hari awal pekan ini. Pihak perusahaan mengatakan kapan kembalinya aktivitas bisnis, keputusan itu diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah.

Tetapi mereka memiliki beberapa lokasi produksi di China dan mengatakan kepada BBC, bahwa mereka telah "menyesuaikan jalur produksi untuk meminimalkan dampak potensial". Pabriknya di Zhengzhou, pabrik iPhone terbesar di dunia tetap buka, mengingat kota itu tidak terkena pembatasan.

Sementara Toyota yang menutup pabriknya di kota Changchun di Provinsi Jilin, tidak memberikan batas waktu kapan bisnis akan dilanjutkan. Pembuat mobil asal Jepang mengatakan, kebijakan ini dilakukan untuk mempertimbangkan "dampak operasi pemasok", dan "keselamatan serta keamanan karyawan hingga pihak terkait".

Pembuat mobil Jerman Volkswagen juga menutup operasi di Changchun, dimana diterangkan bahwa produksi mobil Volkswagen dan Audi serta komponen mereka "terpengaruh". Tetapi pihak perusahaan berharap dapat membuka kembali pabriknya pada hari Kamis.

Kasus Covid di China relatif lebih sedikit karena kebijakan ketat yang diberlakukan, dimana mereka melakukan lockdown dengan cepat, test massal serta pembatasan perjalanan setiap kali klaster muncul. Namun penularan yang cepat dari varian Omicron telah membuat pendekatan itu semakin menantang.

Sejak awal tahun, China telah melaporkan lebih banyak kasus Covid yang ditularkan di dalam negeri daripada sepanjang 2021. Pakar penyakit menular top China, Zhang Wenhong menyebut, wabah baru-baru ini "periode paling sulit dalam dua tahun terakhir memerangi Covid".

Ditambah menurutnya mereka masih dalam "tahap awal peningkatan eksponensial", dalam sebuah posting online yang beredar luas di media sosial.

Tetapi dia menambahkan bahwa meskipun perlu bagi China untuk mempertahankan strategi nol Covid untuk mengendalikan wabah untuk saat ini, "ini tidak berarti kita akan terus menerapkan strategi lockdown dan pengujian massal selamanya".

(akr)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1189 seconds (0.1#10.140)