Rupiah Berpotensi Menguat Imbas Sentimen The Fed
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini, Rabu (17/6/2020) diprediksi menguat. Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen positif dari kebijakan stimulus terbaru Bank Sentral AS alias The Fed yang kelihatannya masih menjadi pemicu penguatan harga aset-aset berisiko pagi ini.
"Rupiah juga masih bisa menguat terhadap dollar AS hari ini karena sentimen the Fed tersebut," kata Ariston di Jakarta, Rabu (17/6/2020).
( )
Dia melanjutkan sentimen positif juga dipicu rencana stimulus pemerintah AS sebesar USD1 untuk infrastruktur. Rilisan data penjualan ritel AS semalam yang mengalami kenaikan di bulan Mei juga menguatkan sentimen positif bahwa pembukaan kembali ekonomi mendorong pemulihan.
"Data penjualan ritel AS tumbuh 17,7% month to month pada bulan Mei dibandingkan data bulan April yang turun 14,7%," ujarnya.
Namun di sisi lain, munculnya second wave dan masih meningginya penyebaran wabah covid-19 di seluruh dunia masih menjadi kekhawatiran pasar. Kekhawatiran ini bisa menahan penguatan dan memicu pelemahan aset berisiko kembali.
"Laporan IMF soal kontraksi ekonomi global yang diperkirakan melebihi prediksi sebelumnya juga bisa menjadi penekan aset berisiko.Rupiah berpotensi menguat ke kisaran support Rp14.000 dengan potensi pelemahan ke kisaran Rp14.150," tukasnya.
"Rupiah juga masih bisa menguat terhadap dollar AS hari ini karena sentimen the Fed tersebut," kata Ariston di Jakarta, Rabu (17/6/2020).
( )
Dia melanjutkan sentimen positif juga dipicu rencana stimulus pemerintah AS sebesar USD1 untuk infrastruktur. Rilisan data penjualan ritel AS semalam yang mengalami kenaikan di bulan Mei juga menguatkan sentimen positif bahwa pembukaan kembali ekonomi mendorong pemulihan.
"Data penjualan ritel AS tumbuh 17,7% month to month pada bulan Mei dibandingkan data bulan April yang turun 14,7%," ujarnya.
Namun di sisi lain, munculnya second wave dan masih meningginya penyebaran wabah covid-19 di seluruh dunia masih menjadi kekhawatiran pasar. Kekhawatiran ini bisa menahan penguatan dan memicu pelemahan aset berisiko kembali.
"Laporan IMF soal kontraksi ekonomi global yang diperkirakan melebihi prediksi sebelumnya juga bisa menjadi penekan aset berisiko.Rupiah berpotensi menguat ke kisaran support Rp14.000 dengan potensi pelemahan ke kisaran Rp14.150," tukasnya.
(akr)