Masalah Keuangan yang Sering Dialami Pelaku UMKM oleh Team Prodi MNJ UBakrie
loading...
A
A
A
Memang jika terjadi keterlambatan sesekali dapat ditoleransi, tapi keterlambatan pengiriman secara konsisten bisa merugikan bisnis UMKM di bidang apapun. Hubungan supplier yang rusak, terputus dari layanan yang dibutuhkan, dan risiko terjerat utang yang dapat berdampak besar pada kesehatan keuangan perusahaan.
4. Masalah Pembukuan
Masalah pembukuan termasuk hal dasar dari sbuah sistem akuntansi bisnis yang telah diatur menurut Pasal 28 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007. Dalam setiap pembukuan, idealnya memang harus bisa menampilkan informasi dasar berupa pemasukan dan pengeluaran.
Pembukuan yang baik disusun sistematis dan rinci agar bisa memberi gambaran yang valid terkait semua aktivitas bisnis yang berhubungan dengan uang dan barang. Bahkan juga menyangkut aspek lain, misalnya utang piutang.
Apa jadinya jika pengelola bisnis tidak memprioritaskan pencatatan keuangan yang rapi? Tentu akan menjadi risiko tersendiri dan patut disayangkan karena tidak bisa mengetahui jumlah omzet dan keuntungan bersih yang diperoleh setiap bulannya. Apalagi jika posisinya sudah ada investor yang membantu permodalan dan business owner harus melapor kepada investor secara berkala.
5. Pengeluaran Tidak Terduga
Anda telah menyiapkan anggaran, memantaunya secara teratur, dan membelanjakannya dengan bijak. Tapi terkadang, itu tidak cukup. Faktanya adalah, tidak peduli seberapa berhati-hati Anda, kemungkinan besar tetap ada pengeluaran tidak terduga. Entah itu kerusakan akibat hal teknis yang tak terduga, atap yang bocor, atau bahkan bencana alam.
Pengeluaran tidak terduga dapat sangat memengaruhi perencanaan keuangan yang paling hati-hati sekalipun. Cara terbaik untuk mengatasi pengeluaran tidak terduga adalah dengan mengisi anggaran Anda dengan dana darurat yang nantinya dialokasikan dengan tepat.
6. Adakah Dana Cadangan?
Seperti yang Anda ketahui, momen pandemi Covid-19 mengubah segalanya. Dari kondisi ini kita bisa mengerti bahwa sesuatu yang di luar rencana bisa terjadi sewaktu-waktu, dan hal ini mungkin lebih kompleks dari yang pernah dibayangkan. Segala masalah bisnis yang terjadi pada kondisi darurat akan berpengaruh pada kondisi keuangan.
Itulah pentingnya menyiapkan dana cadangan (cash buffer), setidaknya untuk bisa membayar gaji tim, tagihan, supplier, atau urusan persewaan? Setidaknya dana cadangan yang dipersiapkan adalah bisa mencukupi kebutuhan operasional selama 6 bulan. Asalkan memiliki financial planning yang jelas, masalah keuangan bisnis UMKM akan lebih realistis untuk dihadapi.
Bagaimana dengan opsi untuk utang pada saat kondisi darurat? Hal ini bisa kembali lagi ke financial planning yang dibuat. Pastikan bahwa pinjaman atau utang akan mendukung untuk perluasan market dan meningkatkan sales ke depannya.
4. Masalah Pembukuan
Masalah pembukuan termasuk hal dasar dari sbuah sistem akuntansi bisnis yang telah diatur menurut Pasal 28 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007. Dalam setiap pembukuan, idealnya memang harus bisa menampilkan informasi dasar berupa pemasukan dan pengeluaran.
Pembukuan yang baik disusun sistematis dan rinci agar bisa memberi gambaran yang valid terkait semua aktivitas bisnis yang berhubungan dengan uang dan barang. Bahkan juga menyangkut aspek lain, misalnya utang piutang.
Apa jadinya jika pengelola bisnis tidak memprioritaskan pencatatan keuangan yang rapi? Tentu akan menjadi risiko tersendiri dan patut disayangkan karena tidak bisa mengetahui jumlah omzet dan keuntungan bersih yang diperoleh setiap bulannya. Apalagi jika posisinya sudah ada investor yang membantu permodalan dan business owner harus melapor kepada investor secara berkala.
5. Pengeluaran Tidak Terduga
Anda telah menyiapkan anggaran, memantaunya secara teratur, dan membelanjakannya dengan bijak. Tapi terkadang, itu tidak cukup. Faktanya adalah, tidak peduli seberapa berhati-hati Anda, kemungkinan besar tetap ada pengeluaran tidak terduga. Entah itu kerusakan akibat hal teknis yang tak terduga, atap yang bocor, atau bahkan bencana alam.
Pengeluaran tidak terduga dapat sangat memengaruhi perencanaan keuangan yang paling hati-hati sekalipun. Cara terbaik untuk mengatasi pengeluaran tidak terduga adalah dengan mengisi anggaran Anda dengan dana darurat yang nantinya dialokasikan dengan tepat.
6. Adakah Dana Cadangan?
Seperti yang Anda ketahui, momen pandemi Covid-19 mengubah segalanya. Dari kondisi ini kita bisa mengerti bahwa sesuatu yang di luar rencana bisa terjadi sewaktu-waktu, dan hal ini mungkin lebih kompleks dari yang pernah dibayangkan. Segala masalah bisnis yang terjadi pada kondisi darurat akan berpengaruh pada kondisi keuangan.
Itulah pentingnya menyiapkan dana cadangan (cash buffer), setidaknya untuk bisa membayar gaji tim, tagihan, supplier, atau urusan persewaan? Setidaknya dana cadangan yang dipersiapkan adalah bisa mencukupi kebutuhan operasional selama 6 bulan. Asalkan memiliki financial planning yang jelas, masalah keuangan bisnis UMKM akan lebih realistis untuk dihadapi.
Bagaimana dengan opsi untuk utang pada saat kondisi darurat? Hal ini bisa kembali lagi ke financial planning yang dibuat. Pastikan bahwa pinjaman atau utang akan mendukung untuk perluasan market dan meningkatkan sales ke depannya.