Beli Minyak dan Gas Rusia Dipertimbangkan Bisa Pakai Bitcoin

Sabtu, 26 Maret 2022 - 11:43 WIB
loading...
A A A
"Ada kebutuhan untuk menopang ekonomi dan dalam banyak hal, Bitcoin dipandang sebagai aset dengan pertumbuhan yang tinggi," paparnya.

Namun, ia mencatat bahwa nilai Bitcoin sangat fluktuatif ketika tahun ini saja sempat merosot sebanyak 30%. Sebagai perbandingan, dolar telah diperdagangkan meningkat 5% terhadap euro.

"Jelas menerima Bitcoin, dibandingkan dengan mata uang tradisional lainnya, menghadirkan lebih banyak risiko dalam perdagangan gas alam," kata Broadstock.



"Selain itu, salah satu mitra dagang 'ramah' utama untuk Rusia adalah China, dan cryptocurrency dilarang digunakan di China. Ini jelas membatasi potensi pembayaran menggunakan Bitcoin," tambahnya.

Sementara itu ada kekhawatiran bahwa oligarki Rusia dapat menggunakan mata uang virtual untuk menghindari sanksi. Ini telah mendorong pemerintah Ukraina serta politisi AS dan Eropa untuk meminta platform mata uang kripto melarang semua pengguna asal Rusia. Tetapi banyak perusahaan telah mengesampingkan seruan itu.

"Beberapa orang Rusia biasa menggunakan crypto untuk menjaga hidup sekarang karena mata uang mereka telah runtuh," kata Brian Armstrong, Kepala Eksekutif perusahaan cryptocurrency Coinbase.

Komentar Putin tentang membuat negara-negara 'tidak ramah' membayar dalam rubel untuk minyak dan gas Rusia telah mendorong mata uang ke level tertinggi tiga minggu.

Namun, banyak kontrak gas yang ada disepakati dalam mata uang euro dan tidak jelas apakah Rusia dapat mengubahnya. Uni Eropa sendiri bergantung pada Rusia untuk 40% pasokan dari gasnya.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1543 seconds (0.1#10.140)