Digitalisasi Meter Listrik, PLN Siap Luncurkan Aplikasi Mobile Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) sedang menyiapkan digitalisasi teknologi perhitungan meter listrik pelanggan sebagai respon keluhan masyarakat akibat terjadinya lonjakan tagihan listrik. Inovasi teknologi tersebut berupa aplikasi new PLN mobile yang langsung terkoneksi dengan meter listrik pelanggan.
“Dalam waktu dekat kami akan launching aplikasi mobile baru, dimana pelanggan bisa memfoto meter listrik yang langsung terkoneksi dengan aplikasi untuk kemudian kami proses menjadi jumlah tagihan,” ujar Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini saat rapat dengan Komisi VII DPR, di Jakarta, Rabu (17/6/2020).
Menurut dia, aplikasi mobile tersebut disiapkan agar pelanggan mendapatkan informasi lebih jelas terkait tagihan listrik setiap bulannya. Pasalnya, pelanggan akan mendapatkan informasi rincian secara detil setelah foto meter listrik dikirimkan melalui aplikasi tersebut.
Disamping itu, imbuhnya, pelanggan juga bisa mengetahui secara realtime pemakaian listriknya secara akurat. Selain itu, aplikasi new PLN mobile juga menyediakan fitur pembayaran tagihan listrik hingga tersedia fitur aduan apabila pelanggan ingin melakukan komplain kepada PLN.
“Ini merupakan one stop service dimana pelanggan bisa mengetahui jumlah tagihan sampai pembayaran langsung. Apabila ada komplain bisa menggunakan aplikasi itu misalnya terjadi pemadaman wilayah atau listrik di rumah padam,” kata dia.
Tidak hanya itu, PLN juga terus melakukan pergantian meter listrik berusia di atas 15 tahun. Pihaknya menyebut ada sekitar 15 juta pelanggan rumah tangga yang meter listriknya memang sudah kadaluarsa.
Rinciannya, dari 15 juta meter listrik pelanggan yang sudah tua tersebut ada sekitar 7,7 juta sudah diperbaharui dan sisanya 8,3 juta masih dalam proses.
“Proses pergantian meter listrik memang cukup lama karena prosesnya harus melalui uji tera di Kementerian Perdagangan. Sedangkan laboratorium uji tera masih terbatas,” kata dia.
Zulkifli mengatakan bahwa PLN telah melakukan berbagai upaya untuk meringankan beban akibat lonjakan tagihan listrik. Salah satunya, memberikan skema angsuran bagi pelanggan yang mengalami kenaikan di atas 20% walaupun skema tersebut membebani keuangan PLN. (Baca juga : Perbolehkan Pelanggan Cicil Bayar Listrik Bebani Keuangan PLN )
Dia memastikan kembali bahwa lonjakan tagihan listrik bukan sebab kenaikan tarif listrik ataupun subsidi silang. Pihaknya menegaskan, meningkatnya tagihan listrik karena perubahan mekanisme tagihan dengan penggunaan rata-rata tiga bulan terakhir akibat pandemi Covid-19 sehingga petugas pencatat meter dari bulan April-Mei tidak lagi menyambangi rumah perumah karena wajib mengikuti protokol kesehatan.
“Dalam waktu dekat kami akan launching aplikasi mobile baru, dimana pelanggan bisa memfoto meter listrik yang langsung terkoneksi dengan aplikasi untuk kemudian kami proses menjadi jumlah tagihan,” ujar Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini saat rapat dengan Komisi VII DPR, di Jakarta, Rabu (17/6/2020).
Menurut dia, aplikasi mobile tersebut disiapkan agar pelanggan mendapatkan informasi lebih jelas terkait tagihan listrik setiap bulannya. Pasalnya, pelanggan akan mendapatkan informasi rincian secara detil setelah foto meter listrik dikirimkan melalui aplikasi tersebut.
Disamping itu, imbuhnya, pelanggan juga bisa mengetahui secara realtime pemakaian listriknya secara akurat. Selain itu, aplikasi new PLN mobile juga menyediakan fitur pembayaran tagihan listrik hingga tersedia fitur aduan apabila pelanggan ingin melakukan komplain kepada PLN.
“Ini merupakan one stop service dimana pelanggan bisa mengetahui jumlah tagihan sampai pembayaran langsung. Apabila ada komplain bisa menggunakan aplikasi itu misalnya terjadi pemadaman wilayah atau listrik di rumah padam,” kata dia.
Tidak hanya itu, PLN juga terus melakukan pergantian meter listrik berusia di atas 15 tahun. Pihaknya menyebut ada sekitar 15 juta pelanggan rumah tangga yang meter listriknya memang sudah kadaluarsa.
Rinciannya, dari 15 juta meter listrik pelanggan yang sudah tua tersebut ada sekitar 7,7 juta sudah diperbaharui dan sisanya 8,3 juta masih dalam proses.
“Proses pergantian meter listrik memang cukup lama karena prosesnya harus melalui uji tera di Kementerian Perdagangan. Sedangkan laboratorium uji tera masih terbatas,” kata dia.
Zulkifli mengatakan bahwa PLN telah melakukan berbagai upaya untuk meringankan beban akibat lonjakan tagihan listrik. Salah satunya, memberikan skema angsuran bagi pelanggan yang mengalami kenaikan di atas 20% walaupun skema tersebut membebani keuangan PLN. (Baca juga : Perbolehkan Pelanggan Cicil Bayar Listrik Bebani Keuangan PLN )
Dia memastikan kembali bahwa lonjakan tagihan listrik bukan sebab kenaikan tarif listrik ataupun subsidi silang. Pihaknya menegaskan, meningkatnya tagihan listrik karena perubahan mekanisme tagihan dengan penggunaan rata-rata tiga bulan terakhir akibat pandemi Covid-19 sehingga petugas pencatat meter dari bulan April-Mei tidak lagi menyambangi rumah perumah karena wajib mengikuti protokol kesehatan.