Akan Diuji Duet Jokowi dan Xi Jinping, 2 Tunel Kereta Cepat Belum Tembus

Jum'at, 01 April 2022 - 13:07 WIB
loading...
Akan Diuji Duet Jokowi...
Corporate Secertary PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia-China), Rahadian Ratry membeberkan, progres terbaru proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang bakal diuji coba oleh duet Presiden Jokowi dan presiden China, Xi Jinping. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Corporate Secertary PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia-China), Rahadian Ratry mengatakan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan siap dilakukan uji coba pada bulan November Tahun 2022.

Rahadian mengatakan, nantinya yang melakukan uji coba pertama kali adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga didampingi oleh presiden China, Xi Jinping . Hal tersebut bersamaan penyelengaraan G20 di Indonesia.

"Rencananya Presiden Jokowi dan Presiden China, Xi Jinping, akan melakukan uji coba dynamic test dari stasiun Tegal luar menuju stasiun Padalarang," ujar Rahadian pada Market Review IDXChanel, Jumat (1/4/2022).



Rahadian menjelaskan pada konsep dynamic test ini nantinya kereta akan melaju dengan kecepatan yang sudah ditentukan. "Ini juga kita siapkan terkait dengan pelaksanaan G20, kami juga kami harapkan bahwa kereta cepat bisa muncul pada pelaksanan G20.

Hingga saat ini Rahadian menjelaskan proses pembangunan konstruksi sudah mencapai 80%. Setidaknya masih terdapat 2 tunel lagi yang belum tembus. Ditargetkan tunel kereta cepat tersebut akan rampung pada bulan April hingga Mei tahun 2022 ini.

Rahadian mengatakan masih terdapat banyak hambatan dalam proses pembangunan proyek tersebut. Misal salah satunya adalah pandemi covid 19 yang saat ini belum selesai.

Selanjutnya pengguna Tenaga Kerja Asing juga akhirnya menjadi kendala tersendiri untuk para pekerja. Karena para TKA tersebut memiliki posisi sebagai tenaga ahli yang membawahi para tenaga kerja lokal.

"Tentunya interaksi antar pekerja ini perlu menjadi perhatian, karena kita tidak mau proses terkenala," sambung Rahadian.



Selanjutnya kendala lain juga datang darinya masalah secara geografis. Hal tersebut menjadi kendala pembangunan tunel karena memiliki tekstur tanah yang berbeda dengan yang lain

"Ini memang lokasi yang tidak mudah untuk dilakukan pembangunan, sehingga perlu ada metode khusus yang memungkinkan pembangunan konstruksi kanal tersebut bisa berjalan," pungkasnya.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1686 seconds (0.1#10.140)