Bukan Shandy Purnamasari apalagi Luna Maya, Ini Trio Srikandi Bisnis Kosmetik Nasional

Jum'at, 01 April 2022 - 19:41 WIB
loading...
Bukan Shandy Purnamasari apalagi Luna Maya, Ini Trio Srikandi Bisnis Kosmetik Nasional
Indonesia punya tiga sri kandi bisnis kosmetik nasional. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Bisnis kosmetik Tanah Air tengah merona. Gara-garanya pernyataan seorang kolega Gilang Widya Pramana, pemilik MS Glow, yang menyebut-nyebut bahwa omzet MS Glow mencapai Rp600 miliar per bulan.

Kontan saja pernyataan itu memantik perbincangan hangat di masyarakat. Pasalnya, omzet itu kemudian disentil urusan pajaknya oleh Yustinus Prastowo, pengamat pajak yang sekarang jadi staf khusus Sri Mulyani.



Untuk meredakan kehebohan, buru-buru Shandy Purnamasari , pemilik MS Glow, memberikan penjelasan. Menurut istri Gilang Widya Pramana, bojone crazy rich asal Malang cum pemilik Juragan99, pernyataan omzet tersebut tidaklah benar, malah cendurung mengarah hoaks.

MS Glow sendiri merupakan brand produk-produk kecantikan yang didirikan pada 2013. MS GLOW adalah bagian dari PT. Kosmetika Cantik Indonesia yang bertempatkan di Jalan Komud Abdurrahman Saleh, Kel. Asrikaton, Kec. Pakis, Kab. Malang, Prop. Jawa Timur.

Lepas dari isu kontroversial di atas, potensi pasar produk-produk kosmetik atau kecantikan memang aduhai. Data Euromonitor menunjukkan, potensi pasar kosmetik warna di Indonesia diperkirakan mencapai USD1 miliar atau Rp14,2 triliun pada 2023.

Makanya, sejumlah pihak tergoda untuk menggeluti bisnis kosmetik. Banyak pemain baru bermunculan, selain Shandy Purnamasari, muncul nama artis kece Luna Maya lewat brand NAMA Beauty.

Di luar perempuan-perempuan caem itu, sejatinya ada sosok lain yang sudah lama malang-melinting di industri dan bisnis kecantikan Tanah Air. Siapakah mereka? Dikutip dari berbagai sumber, inilah sosok-sosok pebisnis kecantikan yang sudah mengurat akar di Indonesia.

1. Mooryati Soedibyo

Bukan Shandy Purnamasari apalagi Luna Maya, Ini Trio Srikandi Bisnis Kosmetik Nasional


Penempatan Mooryati Soedibyo di urutan siji bukan berdasarkan skala bisnis perusahaannya. Bukan pula karena aktivitas dan popularitasnya di industri kecantikan nasional, tapi lebih kepada penghormatan sebagai perempuan yang lebih tua. Totokromo istilahnya.

Hj. DR. BRA. Mooryati Soedibyo, begitu nama lengkapnya, merupakan cucu dari Sri Susuhunan Pakoe Boewono X dari Keraton. Perempuan berusia 94 tahun ini merupakan pendiri Mustika Ratu.

Dua tahun sebelum mendirikan Mustika Ratu pada 1975, Mooryati merintis bisnis dari sebuah garasi di rumahnya. Dibantu oleh dua orang sejawatnya, Mooryati mulai meracik jamu-jamu dan produk kecantikan dari bahan-bahan alami. Usahanya terus berkembang dan akhirnya mendirikan PT Mustika Ratu.

Tahun 1981 Mooryati mendirikan pabrik yang diresmikan oleh Menteri Kesehatan Soewarjono Surjaningrat. Pabrik ini mampu menampung 150 karyawan dan menjadi pabrik kosmetik terbesar pertama di Indonesia.

Kini Mustika Ratu menjelma menjadi sebuah perusahaan besar yang memproduksi lebih dari 800 produk berbagai brand. Terdapat empat brand besar yang berdiri di bawah naungan PT Mustika Ratu, yakni Mustika Ratu, Mustika Putri, Bask, dan Ratu Mas.

Tak cuma mahir mengelola jamu dan produk kecantikan, Mooryati juga mampu menghadirkan sebuah ajang kecantikan nasional yang diberi nama Putri Indonesia di tahun 1992. Hingga 2020 telah banyak lahir perempuan-perempuan cantik yang kini sukses di berbagai bidang, sebut saja Venna Melinda, Alya Rohali, Angelina Sondakh, dll.

2. Martha Tilaar

Bukan Shandy Purnamasari apalagi Luna Maya, Ini Trio Srikandi Bisnis Kosmetik Nasional


Bermodal Rp 1 juta rupiah di tahun 1969, perempuan kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, tahun 1937 ini memulai bisnis dari sebuah salon kecantikan. Selang setahun dia memberanikan diri mendirikan sebuah salon yang menggunakan namanya, Martha Salon, di Jalan Dr. Kusumaatmaja, Jakarta.
Tahun 1972, wanita bernama asli Martha Handana itu pergi belajar ramu-ramuan ke Eropa. Pabrik Yves Rocher di Prancis, Mary Quant di Inggris, dan Hartleben di Jerman Barat menjadi sekolahnya sebelum terjun ke bisnis kecantikan. Empat tahun setelah kembali ke Indonesia, ia mendirikan Martha Griya Salon yang memperkenalkan perawatan tradisional.

Pada tahun 1981, bersama sejumlah kawannya Martha Tilaar mendirikan sebuah perusahaan bernama PT Martina Berto di Jl. Pulo Ayang No. 3, Pulogadung Industrial Estate. Pabrik inimemproduksi kosmetik dan obat herbal dengan merek "Sariayu-Martha Tilaar". Lima tahun kemudian perusahaan mendirikan pabrik modern kedua di Jl. Pulo Kambing, Kawasan Industri Pulogadung.

Kini Martha Tilaar telah menjelma menjadi sebuah grup perusahaan yang membawai sekitar sembilan unit bisnis perusahaan. Mulai dari unit bisnis yang memproduksi produk kecantikan dan obat tradisional hingga kegiatan-kegiatan sekitar kecantikan yang berada di bawah naungan unit bisnis Roemah Martha Tilaar.

3. Nurhayati Subakat

Bukan Shandy Purnamasari apalagi Luna Maya, Ini Trio Srikandi Bisnis Kosmetik Nasional


Nurhayati Subakat adalah sosok terakhir dari trio perempuan punggawa industri kecantikan nasional. Pemilik kosmetik brand Wardah ini awalnya berprofesi sebagai apoteker. Setelah lulus kuliah dari jurusan farmasi di Institut Teknologi Bandung (ITB), ia kembali ke Sumatera Barat dan bekerja di rumah sakit di Kota Padang sebagai apoteker.



Nurhayati kemudian memutuskan untuk merantau ke Jakarta dan bekerja di perusahahan kosmetik terkenal sebagai staf quality control. Berbekal pengalaman itu Nurhayati kemudian mendirikan sebuah pabrik kosmetik PT Pusaka Tradisi Ibu pada tahun 1985.

Sepuluh tahun kemudian, lahirlah brand kecantikan Wardah. Tahun 2015 nama perusahaannya berganti menjadi PT Paragon Technology and Innovation. PT Paragon banyak menghasilkan brand-brand kecantikan ternama. Selain wardah ada Make Over, Emina, dan Kahf.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2243 seconds (0.1#10.140)