Putin Ancam Tutup Keran Pasokan Gas Rusia, Ini yang Dilakukan Negara-negara Eropa

Jum'at, 01 April 2022 - 22:55 WIB
loading...
Putin Ancam Tutup Keran...
Ancaman Presiden Vladimir Putin yang akan memotong pasokan apabila menolak membayar gas dengan rubel membuat beberapa negara mulai siap-siap. Lantas apa yang dilakukan negara-negara Eropa. Foto/Dok
A A A
BERLIN - Ancaman Presiden Vladimir Putin yang akan memotong pasokan apabila menolak membayar gas dengan rubel membuat beberapa negara di Eropa mulai siap-siap. Para pemimpin bisnis Jerman menyambut baik siap Berlin yang memberikan peringatan dini darurat gas .



Industri Jerman akan menjadi yang pertama terkena penjatahan gas jika Rusia mematikan keran pasokan. Jika Jerman dipaksa untuk menjatah gas, rumah tangga dan layanan darurat seperti rumah sakit akan mendapatkan prioritas.

Kondisi ini bakal menjadi tekanan berat bagi produsen yang mengandalkan gas untuk produksi, dampaknya mendorong kenaikan harga dan mungkin menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan. Peringatan dini yang telah dirilis pemerintah Jerman bertujuan untuk membantu bisnis mempersiapkan strategi ke depannya.

Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck juga berharap mendapat dukungan dari masyarakat dan telah meminta orang untuk menghemat energi jika memungkinkan. "Setiap kilowatt sangat membantu," katanya.



Sejauh ini belum terjadi kekurangan gas dan Jerman ditekankan memiliki cadangan besar. Tetapi selama setahun terakhir Rusia telah gagal menjaga tangki cadangan gas Jerman terisi penuh, beberapa percaya ini menunjukkan rencana Kremlin untuk menggunakan gas sebagai senjata melawan Eropa.

Lantas apa yang dilakukan negara- negara Eropa lainnya?

- Prancis mendapat sekitar 20% gasnya dari Rusia dan kepala badan pengatur CRE negara itu mengatakan, tidak menghentikan adanya krisis pasokan.

- Bulgaria mendapat 90% gasnya melalui impor dari perusahaan Rusia Gazprom. Operator jaringan gas alamnya telah membuka tender untuk pengeboran sebagai bagian dari rencana menggandakan kapasitas penyimpanan gas di negara itu dan bersiap menghadapi gangguan pasokan.

- Polandia mendapat sekitar 50% gasnya per tahun dari Rusia, tetapi mereka mengatakan belum mempunyai rencana untuk membatasi penggunaan gas dari Negeri Beruang Merah.

- Yunani menerima sekitar 40% dari gasnya melalui pipa yang melewati Ukraina. Pemerintahnya akan bertemu untuk menilai keamanan pasokan jika Rusia menutup keran.

- Italia mendapat sekitar 40% dari pasokan gasnya dari Rusia dan sedang memantau situasinya. Mereka masih wait and see apakah Gazprom bakal mengirimkan amandemen kontrak kepada operator sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.

- Belanda menyedot gas Rusia antara 15% hingga 20%. Pemerintah Belanda mengatakan, bakal mengimbau masyarakatnya untuk menggunakan lebih sedikit gas tetapi belum mengaktifkan rencana krisis gas.

- Inggris mendapat sekitar 3% gas dari Rusia dan mengatakan, mereka memiliki berbagai sumber untuk memastikan pasokan tetap terjaga.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1114 seconds (0.1#10.140)