Terawan Didatangi Luhut Usai Dipecat IDI, Bahas Apa?

Selasa, 05 April 2022 - 14:10 WIB
loading...
Terawan Didatangi Luhut...
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menunjukkan dukungannya terhadap pengembangan vaksin Nusantara yang diinisiasi mantan Menkes Terawan Agus Putranto. Foto/tangkapan layar Youtube
A A A
JAKARTA - Polemik pemecatan Terawan Agus Putranto oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ramai diperbincangkan. IDI menyangkal pemecatan tersebut terkait vaksin Nusantara yang diinisiasi mantan menteri kesehatan (Menkes) itu.

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menunjukkan dukungannya terhadap pengembangan vaksin Nusantara.

Hal itu terlihat saat Luhut menyambangi Terawan di kawasan RSPAD Gatot Soebroto Jakarta dan menjalani proses pengambilan darah untuk diproses menjadi vaksin Nusantara.



Dalam video yang diunggah di akun Youtube Askara News, purnawirawan TNI itu juga mengajak masyarakat menghargai karya anak bangsa dan menjauhi pikiran negatif.

“Kenapa sih kita nggak bangga dengan temuan (vaksin Nusantara) karya anak bangsa? Kita terlalu berpikir negatif. Saya coba ini (vaksin), kita buanglah pikiran negatif. Negatif terhadap anak bangsa sendiri,” kata Luhut dalam video tersebut, dikutip Selasa (45/4/2022).

Luhut diketahui menyambangi Terawan untuk pengambilan darah yang lantas diproses dengan metode sel dendritik untuk kemudian disuntikkan kembali menjadi vaksin Nusantara yang disebut-sebut sebagai salah satu vaksin Covid-19.



“Saya pikir anak bangsa banyak karya-karyanya. Kita harus hargai. Apa mesti dari luar semua? kan tidak,” tandas menteri asal Sumatera Utara itu.

Lebih lanjut, Luhut berpesan agar polemik antara Terawan dan IDI bisa segera menemui titik terang. Apalagi, kata dia, Terawan sudah terbukti banyak membantu pasiennya dengan metode cuci otak Digital Subtraction Angiography (DSA), meskipun hingga kini masih diperdebatkan.



Sebelumnya, Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI menilai Terawan melanggar Kode Etik Kedokteran Indonesia (Kodeki) karena dianggap mempromosikan vaksin Nusantara sebelum penelitian selesai.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1391 seconds (0.1#10.140)