Menilik Transformasi Besar Sasa Inti di Balik Tangan Dingin Rudolf Tjandra

Rabu, 06 April 2022 - 14:59 WIB
loading...
A A A
Strategi tersebut diwujudkan oleh Sasa dengan menjadi perusahaan yang pertama dan satu-satunya yang memberikan benefit tambahan fortifikasi kepada konsumen Indonesia melalui produknya.

“Brand equity Sasa meningkat drastis dan semakin kuat, khususnya di kategori MSG, tepung bumbu, dan santan,” katanya.

Tak tanggung-tanggung, transformasi Sasa juga meliputi ranah komunikasi pemasaran. Rudolf membawa perusahaan ini untuk mengubah seluruh bentuk komunikasi menjadi lifestyle campaign yang modern.

Pada 2020, Sasa merilis iklan bertema ‘Micin Swag Generation Nikmati Hidup Sepenuhnya’ dengan tagar #WeAreMSG yang berhasil menembus tiga juta penonton dalam sepekan. Iklan ini juga memberikan edukasi terkait MSG terbuat dari tetes tebu pilihan yang aman dikonsumsi asalkan sesuai dengan takaran dan tentunya, tidak dimakan bersama bungkusnya.

Setahun berlalu, Sasa kembali menghebohkan jagat maya lewat iklan bertajuk #SasainWonderland dan #Sasatotheworld yang terpampang di Times Square New York. Kampanye ‘Sasa to the World’ ini dinilai sukses besar di tengah situasi pandemi Covid-19 yang justru terbilang menjadi masa-masa menyulitkan bagi beragam lini usaha.

Sasa pun berhasil menggelar berbagai kolaborasi dengan merek-merek lokal yang menjadi representasi anak muda. Bahkan, pihaknya turut menggandeng salah satu personil boyband Super Junior asal Korea Selatan, yaitu Choi Siwon sebagai brand ambassador Sasa Melezatkan dalam ‘Magical Touch of Sasa’ menjadi ‘The Wizard Chef’.

“Kami percaya kolaborasi dengan Siwon akan membantu mengenalkan produk-produk Sasa yang asli Indonesia tidak hanya kepada generasi muda Indonesia, tetapi juga generasi muda di seluruh dunia. Kami ingin menjadi merek yang selalu dekat dengan konsumen dengan cara memahami apa yang menjadi minat, perhatian, dan kebutuhan mereka,” tuturnya.

Rudolf mengaku, hingga saat ini dirinya terus berusaha mengembangkan segmen pasar Milenial dan Gen Z, salah satunya dengan menerapkan omnichannel marketing dengan mengintegrasikan penjualan offline dan online, baik melalui media konvensional dan digital.

Khusus untuk segmen pasar yang satu ini, Rudolf mengaku tengah gencar membangun awareness dan engagement melalui kanal-kanal digital, seperti media sosial, platform over-the-top (OTT), dan lain-lain. Perusahaan tersebut juga mengembangkan sayapnya ke berbagai kanal digital, seperti e-commerce dengan toko resmi di marketplace maupun SasaNutrition Store.

Tak berhenti di sana, sosok yang memimpin 2.270 karyawan ini mengaku menerapkan konsep Leaderful Organization, yaitu menyebarnya peran-peran pemimpin di seluruh lini perusahaan dan tidak tergantung hanya pada satu atau dua pemimpin.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1944 seconds (0.1#10.140)