Kinerja LTLS Menguat, Peringkat Obligasi Ikut Meningkat
loading...
A
A
A
Emiten pemasok bahan kimia dasar dan khusus di Indonesia, LTLS juga membukukan pendapatan sebesar Rp 6,6 triliun di sepanjang tahun 2021. Capaian itu naik 18,6% dari pendapatan di tahun 2020 yang sebesar Rp 5,6 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang baru saja diinformasikan dari Bursa Efek Indonesia (BEI), kenaikan pendapatan ini berasal dari lonjakan penjualan yang didapatkan Lautan Luas. Tercatat, penjualan LTLS capai Rp 6,06 triliun di tahun lalu. Jumlah tersebut lebih tinggi dari penjualan di tahun 2020 yang hanya Rp 5,04 triliun.
Dengan kenaikan penjualan dan segala efisiensi biaya dilakukan terjadi peningkatan laba bersih. LTLS membukukan laba bersih senilai Rp279,6 miliar. Atau meningkat 271,7% dari Rp75,2 miliar secara tahunan atau year on year (yoy).
Adapun hingga akhir 2021, perseroan membukukan total aset sejumlah Rp6,2 triliun, naik dari Rp5,5 triliun dari akhir 2020. Jumlah aset lancar perseroan tercatat naik Rp2,7 triliun dengan total aset tidak lancar yang juga meningkat menjadi Rp3,45 triliun sepanjang 2021.
Hingga penutupan BEI, Kamis (14/4), harga saham LTLS berada di Rp 775. Harga saham tersebut naik 11,51% dari bulan sebelumnya. Per 31 Maret 2022, pemegang saham Perusahaan terdiri dari PT Caturkarsa Megatunggal (54,7%), publik (44,96%), sedangkan sisanya dimiliki oleh manajemen.
Berdasarkan laporan keuangan yang baru saja diinformasikan dari Bursa Efek Indonesia (BEI), kenaikan pendapatan ini berasal dari lonjakan penjualan yang didapatkan Lautan Luas. Tercatat, penjualan LTLS capai Rp 6,06 triliun di tahun lalu. Jumlah tersebut lebih tinggi dari penjualan di tahun 2020 yang hanya Rp 5,04 triliun.
Dengan kenaikan penjualan dan segala efisiensi biaya dilakukan terjadi peningkatan laba bersih. LTLS membukukan laba bersih senilai Rp279,6 miliar. Atau meningkat 271,7% dari Rp75,2 miliar secara tahunan atau year on year (yoy).
Adapun hingga akhir 2021, perseroan membukukan total aset sejumlah Rp6,2 triliun, naik dari Rp5,5 triliun dari akhir 2020. Jumlah aset lancar perseroan tercatat naik Rp2,7 triliun dengan total aset tidak lancar yang juga meningkat menjadi Rp3,45 triliun sepanjang 2021.
Hingga penutupan BEI, Kamis (14/4), harga saham LTLS berada di Rp 775. Harga saham tersebut naik 11,51% dari bulan sebelumnya. Per 31 Maret 2022, pemegang saham Perusahaan terdiri dari PT Caturkarsa Megatunggal (54,7%), publik (44,96%), sedangkan sisanya dimiliki oleh manajemen.
(akr)