Sanksi Barat ke Rusia Bikin Raksasa Tambang Emas dan Perak Ketar Ketir

Rabu, 27 April 2022 - 11:24 WIB
loading...
Sanksi Barat ke Rusia...
Polymetal, yang merupakan produsen emas terbesar kedua di Rusia menunda beberapa proyek di tengah sanksi Barat terhadap Moskow. Foto/Dok
A A A
SAINT PETERSBURG - Perusahaan raksasa tambang emas , Polymetal (POLYP.L) telah memutuskan untuk menunda beberapa proyek di tengah sanksi Barat terhadap Rusia . Pernyataan ini disampaikan setelah penambang emas dan perak itu melaporkan peningkatan pendapatan pada kuartal pertama 2022 sebesar 4% menjadi USD616 juta menyusul kenaikan harga emas.



Sanksi Barat yang dikenakan pada Moskow setelah mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari memberikan 'tekanan luar biasa' pada Polymetal pada kuartal pertama, kata perusahaan yang terdaftar di London itu. Meski begitu Polymetal belum menjadi target langsung dari sanksi Barat.

"Dewan dan manajemen secara aktif terus mengeksplorasi opsi untuk menyesuaikan struktur kepemilikan aset perusahaan untuk mempertahankan nilai pemegang saham dan memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan lainnya," kata CEO Polymetal, Vitaly Nesis dalam sebuah pernyataan resmi.

Polymetal, yang merupakan produsen emas terbesar kedua di Rusia setelah Polyus (PLZL.MM) mengatakan, telah merasionalisasi rencana investasinya, sehingga proyek POX-2, pabrik pengolahan di Rusia, akan menghadapi penundaan selama enam bulan karena tantangan rantai pasokan. Diharapkan proyek itu baru mulai berproduksi pada kuartal kedua tahun 2024.

Perusahaan juga menangguhkan proyek Pacific POX dan saat ini sedang mengevaluasi opsi untuk menempatkan kembali fasilitas pemrosesan ini di Kazakhstan. Awal konstruksi deposit emas Veduga tertunda 12 sampai dengan 18 bulan.

Selain itu Polymetal yang telah menunda keputusan tentang dividen final 2021 hingga Agustus, mengatakan belanja modal 2022 saat ini diperkirakan mencapai USD650 juta di tengah menyusutnya ruang lingkup investasi dan tekanan inflasi.



Polymetal menaikkan panduan biaya menjadi USD850-950 per ons dari kisaran sebelumnya USD850-900, karena inflasi di Rusia dan eskalasi biaya logistik.

Proyeksi untuk produksi setara emas -campuran emas dan logam lainnya- sekarang mencapai 1,65 juta ons pada tahun 2023, 1,7 juta ons baik pada tahun 2024 dan pada tahun 2025 dan 1,8 juta ons pada tahun 2026.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1473 seconds (0.1#10.140)