Dubai Jadi Surga Baru Bagi Miliarder Rusia, Permintaan Properti Meningkat

Jum'at, 06 Mei 2022 - 21:07 WIB
loading...
Dubai Jadi Surga Baru...
Miliarder dan pengusaha Rusia telah tiba di Uni Emirat Arab (UEA) dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya, kata para pemimpin bisnis. Foto/Dok
A A A
DUBAI - Dubai telah muncul sebagai surga bagi para miliarder Rusia yang melarikan diri dari dampak sanksi Barat atas perang Ukraina . Miliarder dan pengusaha Rusia telah tiba di Uni Emirat Arab (UEA) dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya, kata para pemimpin bisnis kepada BBC.

Pembelian properti di Dubai oleh orang kaya Rusia tercatat mengalami lonjakan 67% dalam tiga bulan pertama tahun 2022, seperti disebutkan dalam sebuah laporan. UEA sendiri sampai saat ini belum menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atau mengkritik seputar invasinya ke Ukraina.



Mereka juga memberikan visa kepada orang Rusia yang mendapat penolakan dari banyak negara Barat seiring sanksi. Diperkirakan ratusan ribu orang telah meninggalkan Rusia selama dua bulan terakhir, meski angka pastinya belum tersedia.

Seorang ekonom Rusia mengutarakan, sebanyak 200.000 orang Rusia telah pergi dalam 10 hari pertama setelah perang Ukraina pecah. Virtuzone, yang membantu perusahaan untuk mendirikan operasional di Dubai telah melihat lonjakan besar klien yang berasal dari Rusia.

"Kami menerima lima kali lebih banyak pertanyaan dari Rusia sejak perang dimulai. Mereka khawatir tentang krisis ekonomi yang akan datang. Itu sebabnya mereka pindah ke sini untuk mengamankan kekayaan mereka," kata Kepala Eksekutif, George Hojeige.

Banyaknya warga Rusia yang datang ke Dubai telah meningkatkan permintaan untuk vila dan apartemen mewah di seluruh kota. Agen real estat melaporkan, terjadi lonjakan harga properti karena orang Rusia yang tiba di Dubai ingin membeli rumah.

Agen real estat yang berbasis di Dubai Betterhomes mencatat, pembelian properti oleh Rusia melonjak dua pertiga dalam kuartal pertama tahun 2022. Lalu agen real estat lainnya, Modern Living mengatakan ,kepada BBC bahwa mereka telah mempekerjakan banyak agen berbahasa Rusia untuk memenuhi permintaan yang meningkat.

Kepala eksekutif, Thiago Caldas mengaku, mereka menerima banyak telepon dari warga negara Rusia yang ingin segera pindah ke Dubai. "Orang-orang Rusia yang datang tidak hanya membeli untuk investasi, mereka melihat Dubai sebagai rumah kedua," katanya.

Hijrah

Banyak perusahaan multinasional dan start-up Rusia juga merelokasi karyawan mereka ke UEA. Fuad Fatullaev adalah salah satu pendiri WeWay - sebuah perusahaan teknologi blockchain yang memiliki kantor di Rusia dan Ukraina.

Setelah perang pecah, ia dan rekan-rekannya memindahkan ratusan karyawan ke Dubai. "Perang memiliki dampak besar pada operasi kami. Kami tidak bisa melanjutkan (seperti biasa) karenanya kami harus memindahkan ratusan orang ke luar Ukraina dan Rusia," kata Fuad, yang merupakan warga negara Rusia.

Dia menambahkan bahwa mereka memilih untuk memindahkan karyawan mereka ke UEA karena menawarkan lingkungan ekonomi dan politik yang aman untuk mengoperasikan bisnis.



Diterangkan juga olehnya bisnis Rusia bergerak keluar karena mereka merasa sangat sulit untuk beroperasi karena sanksi. Tantangannya bahkan lebih akut bagi perusahaan yang berurusan dengan klien dan brand internasional, karena sebagian besar perusahaan Barat telah memutuskan hubungan dengan perusahaan yang berbasis di Rusia.

Perusahaan global seperti Goldman Sachs, JP Morgan dan Google telah menutup kantor di Rusia, juga merelokasi beberapa karyawan mereka ke Dubai. "Pasti ada brain drain yang sedang terjadi. Banyak orang pergi karena ada banyak pembatasan bisnis saat ini," kata Fatulley.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1882 seconds (0.1#10.140)