Raih Pendapatan Rp1,38 Triliun, WSBP Optimistis Kinerja Kian Pulih
loading...
A
A
A
Di tahun 2022 ini, WSBP menargetkan nilai kontrak baru dapat tumbuh sekitar 30% dibandingkan capaian 2021. Dalam jangka pendek, WSBP memiliki captive market menyuplai produk precast dan readymix ke proyek jalan tol Waskita Karya yang didanai oleh PMN dari pemerintah.
“Sementara untuk 3 – 5 tahun ke depan ada potensi pasar dari pembangunan ibu kota negara baru (IKN),” sambungnya.
Per Maret 2022, WSBP berhasil membukukan beberapa proyek jalan tol besar di antaranya proyek Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung, proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing seksi 2, dan proyek Jalan Tol Ciawi-Sukabumi seksi 2. Untuk proyek diluar jalan tol, WSBP juga tengah berkontribusi dalam proyek Jembatan Penyebrangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas, Infrastruktur G20 hingga Proyek Manyar Smelter.
Selain itu, WSBP juga terus menggencarkan ekspansi ke pasar luar negeri terutama di kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika. Bersama dengan Waskita Karya selaku induk usaha, kami tengah menjajaki peluang proyek di beberapa negara di Afrika.
"Kami optimistis produk beton pra-cetak Indonesia akan mampu bersaing di pasar global,” tambahnya.
Menurut Poerbayu, upaya ekspansi pasar WSBP dilaksanakan beriringan dengan penyempurnaan proses bisnis yang berkelanjutan. “Kami akan terus melanjutkan program digitalisasi dan efisiensi biaya operasional di setiap level. Kami yakin dua aspek tersebut akan dapat meningkatkan daya saing WSBP,” tutup Poerbayu
“Sementara untuk 3 – 5 tahun ke depan ada potensi pasar dari pembangunan ibu kota negara baru (IKN),” sambungnya.
Per Maret 2022, WSBP berhasil membukukan beberapa proyek jalan tol besar di antaranya proyek Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung, proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing seksi 2, dan proyek Jalan Tol Ciawi-Sukabumi seksi 2. Untuk proyek diluar jalan tol, WSBP juga tengah berkontribusi dalam proyek Jembatan Penyebrangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas, Infrastruktur G20 hingga Proyek Manyar Smelter.
Selain itu, WSBP juga terus menggencarkan ekspansi ke pasar luar negeri terutama di kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika. Bersama dengan Waskita Karya selaku induk usaha, kami tengah menjajaki peluang proyek di beberapa negara di Afrika.
"Kami optimistis produk beton pra-cetak Indonesia akan mampu bersaing di pasar global,” tambahnya.
Menurut Poerbayu, upaya ekspansi pasar WSBP dilaksanakan beriringan dengan penyempurnaan proses bisnis yang berkelanjutan. “Kami akan terus melanjutkan program digitalisasi dan efisiensi biaya operasional di setiap level. Kami yakin dua aspek tersebut akan dapat meningkatkan daya saing WSBP,” tutup Poerbayu
(uka)