Ini Sosok Gazprom: Penguasa Pasar Gas Uni Eropa Asal Rusia
loading...
A
A
A
Kekuatan pasar Gazprom di Eropa merupakan hasil dari monopoli pemerintah Rusia. Undang-undang Rusia menetapkan bahwa hanya Gazprom yang diizinkan untuk mengoperasikan jaringan pipa yang digunakan untuk ekspor.
Tak pelak, perusahaan ini telah menjadi pemasok gas terbesar ke Uni Eropa (UE) selama beberapa dekade. Makanya jika Eropa tak bisa lagi membeli gasnya, maka itu jelas menjadi pukulan telak.
Gazprom merupakan perusahaan energi multinasional terbesar di Rusia. Namanya berasal dari singkatan Gazovaya Promyshlennost (Industri Gas). Kantor pusatnya berada di Lakhta Center, St Petersburg.
Sejarah berdirinya Gazprom tak lepas Perang Dunia II. Pada tahun 1943 atau saat Perang Dunia IIberlangsung, pemerintah Uni Soviet mulai mengembangkan industri gas domestik.
Sekitar tahun 1970-1980an, mereka menemukan cadangan gas alam yang cukup besar di Siberia. Setelah itu, pada 1989, Kementerian Industri Gas berubah menjadi State Gas Concern Gazprom dan menjadi perusahaan negara pertama yang dikelola Uni Soviet.
Itulah yang mengawali berdirinya Gazprom. Setelah Uni Soviet bubar, perusahaan yang sekarang memiliki karyawan sebanyak 473 ribu orang itu diprivatisasi dan mempertahankan asetnya yang berbasis di Rusia.
Pemegang saham utama Gazprom pada 2017 adalah Badan Federal untuk Manajemen Properti Negara dengan angka 38,37%. Sedangkan Rosneftegaz memiliki sekitar 10,97%. Sisanya dipegang oleh para investor termasuk 25,20% pemegang ADR di pasar saham asing dan 24,57% oleh pihak lainnya.
Dari sisi produksi, pada tahun 2011, tercatat perusahaan ini telah menghasilkan 513,17 miliar meter kubik gas alam. Angka tersebut adalah 17% dari produksi gas di seluruh dunia dan 83% dari Rusia. Ladang utama Gazprom terletak di wilayah Nadym-Pur-Taz atau dekat Teluk Ob di Siberia Barat.
Dalam penjualan, Gazprom melakukan ekspor pada berbagai negara di dunia, termasuk Uni Eropa. Bahkan, beberapa negara tercatat sangat bergantung pada perusahaan ini, seperti Bulgaria, Hungaria, Polandia, dan lainnya.
Tak pelak, perusahaan ini telah menjadi pemasok gas terbesar ke Uni Eropa (UE) selama beberapa dekade. Makanya jika Eropa tak bisa lagi membeli gasnya, maka itu jelas menjadi pukulan telak.
Gazprom merupakan perusahaan energi multinasional terbesar di Rusia. Namanya berasal dari singkatan Gazovaya Promyshlennost (Industri Gas). Kantor pusatnya berada di Lakhta Center, St Petersburg.
Sejarah berdirinya Gazprom tak lepas Perang Dunia II. Pada tahun 1943 atau saat Perang Dunia IIberlangsung, pemerintah Uni Soviet mulai mengembangkan industri gas domestik.
Sekitar tahun 1970-1980an, mereka menemukan cadangan gas alam yang cukup besar di Siberia. Setelah itu, pada 1989, Kementerian Industri Gas berubah menjadi State Gas Concern Gazprom dan menjadi perusahaan negara pertama yang dikelola Uni Soviet.
Itulah yang mengawali berdirinya Gazprom. Setelah Uni Soviet bubar, perusahaan yang sekarang memiliki karyawan sebanyak 473 ribu orang itu diprivatisasi dan mempertahankan asetnya yang berbasis di Rusia.
Pemegang saham utama Gazprom pada 2017 adalah Badan Federal untuk Manajemen Properti Negara dengan angka 38,37%. Sedangkan Rosneftegaz memiliki sekitar 10,97%. Sisanya dipegang oleh para investor termasuk 25,20% pemegang ADR di pasar saham asing dan 24,57% oleh pihak lainnya.
Dari sisi produksi, pada tahun 2011, tercatat perusahaan ini telah menghasilkan 513,17 miliar meter kubik gas alam. Angka tersebut adalah 17% dari produksi gas di seluruh dunia dan 83% dari Rusia. Ladang utama Gazprom terletak di wilayah Nadym-Pur-Taz atau dekat Teluk Ob di Siberia Barat.
Dalam penjualan, Gazprom melakukan ekspor pada berbagai negara di dunia, termasuk Uni Eropa. Bahkan, beberapa negara tercatat sangat bergantung pada perusahaan ini, seperti Bulgaria, Hungaria, Polandia, dan lainnya.