Ukraina Menghentikan Aliran Gas Rusia ke Eropa dengan Menutup Pipa Utama

Kamis, 12 Mei 2022 - 02:37 WIB
loading...
Ukraina Menghentikan...
Aliran gas Rusia ke Eropa melalui Ukraina menyusut setelah Kiev menutup penggunaan rute transit utama. Ini pertama kalinya ekspor gas melalui Ukraina terganggu sejak invasi. Foto/Dok
A A A
KIEV - Aliran gas Rusia ke Eropa melalui Ukraina menyusut setelah Kiev menutup penggunaan rute transit utama. Ini pertama kalinya ekspor gas melalui Ukraina terganggu sejak invasi.

Ukraina tetap menjadi rute transit utama untuk gas Rusia ke Eropa, bahkan setelah Moskow melancarkan serangan yang diklaimnya sebagai "operasi militer khusus" di negara itu pada 24 Februari, lalu.



Titik transit yang ditutup Ukraina biasanya menangani sekitar 8% aliran gas Rusia ke Eropa, meski begitu negara-negara Eropa mengatakan mereka masih menerima pasokan. Koridor Ukraina sebagian besar mengirimkan gas ke Austria, Italia, Slovakia dan negara-negara Eropa Timur lainnya.

Gazprom, sebagai perusahaan gas negara yang dikendalikan Kremlin telah memonopoli atas ekspor gas Rusia mengatakan, pihaknya masih mengirimkan gas ke Eropa melalui Ukraina. Hanya saja volumenya mengalami penurunan seperti yang terlihat pada tengah pekan ini.

Pada hari Rabu tercatat, volume pengiriman mencapai 72 juta meter kubik (mcm) atau menyusut dari 95,8 mcm pada hari Selasa.

GTSOU, yang mengoperasikan sistem gas Ukraina menerangkan, bahwa pihaknya akan menangguhkan aliran melalui titik transit Sokhranovka, yang dikatakan mengirimkan hampir sepertiga bahan bakar yang disalurkan dari Rusia ke Eropa melalui Ukraina.

GTSOU mengungkapkan, telah terjadi "force majeure", sebuah istilah yang biasa dipakai ketika sebuah bisnis mengalami gangguan di luar kendalinya. Mereka mengusulkan pengalihan pengiriman untuk Eropa ke titik masuk Sudzha, atau yang terbesar dari dua titik persimpangan Ukraina.

Sementara itu Kepala sistem transit gas Ukraina mengungkapkan, dua katup pada jaringan gas di wilayah Ukraina ditutup. Dimana nilai gas yang hilang bisa bertambah hingga berkisar USD1 miliar per bulan.

Pipa gas di titik Sokhranovka mengalir melalui wilayah Luhansk Ukraina, yang sebagian telah dikendalikan oleh separatis pro-Rusia. Sedangkan Sudzha terletak lebih jauh ke barat laut.

Dilansir Reuters, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memastikan, Rusia tetap berkomitmen dengan kesepakatan pasokan gas. Ucapnya ketika diminta mengomentari pertikaian dengan Ukraina mengenai rute transit.

Gazprom Rusia menekankan, keamanan pasokan gas telah dirusak oleh Ukraina yang menutup satu titik masuk untuk transit gas Rusia ke Eropa.

Bulan lalu, Bulgaria dan Polandia menolak untuk membayar gas Rusia melalui mekanisme pembayaran baru hingga pasokan mereka dihentikan. Dengan titik Sokhranovka sekarang ditutup, maka sepertiga dari pasokan gas Eropa dapat terganggu, kata para analis.

Mengganti Pasokan Rusia

Gangguan pada hari Rabu mendorong harga gas patokan Eropa untuk kuartal ketiga hingga 100 euro per megawatt jam di pasar terbuka sebelum tergelincir kembali. Harganya sudah meningkat lebih dari 250% di atas levelnya setahun yang lalu.



Operator transit gas Ukraina mengutarakan, telah mengusulkan kepada Gazprom bahwa mereka dapat memindahkan volume transit ke Sudzha tanpa biaya tambahan. Tetapi Gazprom mengatakan secara teknis tidak mungkin untuk memindahkan semua volume ke rute tersebut.

Aliran gas harian melalui Sokhranovka tercatat rata-rata mencapai 23 mcm sepanjang bulan ini, angka itu 20% lebih rendah dari bulan sebelumnya, menurut konsultan Rystad Energy. Tahun lalu, Uni Eropa (UE) mengimpor sekitar 155 miliar meter kubik (bcm) gas dari Rusia secara keseluruhan.

Operator transit gas Ukraina, bagaimanapun, mengatakan kapasitas harian Sudzha bisa mencapai sebanyak 244 juta meter kubik (mcm).

Sebagian besar negara Eropa sendiri telah mengurangi ketergantungan pada gas Rusia dalam beberapa tahun terakhir, tetapi negeri Beruang Merah tetap menjadi pemasok utama UE. Beberapa negara memiliki sumber pasokan alternatif, meskipun mengganti semua aliran gas Rusia menghadirkan tantangan mengingat gejolak pasar gas global bahkan sebelum perang Ukraina.

Menteri Ekonomi Slovakia, Richard Sulik mengaku, aliran gas ke Slovakia dari Ukraina stabil dan tidak ada tanda-tanda masalah pasokan, sementara kelompok energi Austria OMV mengatakan pengiriman gasnya berjalan sesuai permintaan.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1029 seconds (0.1#10.140)