Bertemu 12 Pengusaha AS, Bahlil Dorong Peningkatan Investasi Kolaboratif

Sabtu, 14 Mei 2022 - 16:53 WIB
loading...
Bertemu 12 Pengusaha AS, Bahlil Dorong Peningkatan Investasi Kolaboratif
Menteri Investasi Koordinasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Bahlil Lahadalia bertemu dengan 12 pengusaha Amerika Serikat (AS) di Washington DC, Kamis (12/5/2022). FOTO/MNC Media
A A A
WASHINGTON DC - Menteri Investasi Koordinasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Bahlil Lahadalia bertemu dengan 12 pengusaha Amerika Serikat (AS) di Washington DC, Kamis (12/5/2022). Pemerintah Indonesia saat terbuka terhadap investasi yang kolaboratif dan mendorong pemerataan ekonomi .

Pertemuan tersebut juga dihadiri Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Duta Besar RI untuk AS Rosan Roeslani, Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid, Ketua Umum Hipmi Mardani H Maming, serta Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo.

“Kami membicarakan mengenai perkembangan terbaru yang dapat dijadikan potensi investasi di Indonesia bagi para investor asing khususnya investor asal negeri Paman Sam,” ujar Bahlil melalui Instagram miliknya, @bahlillahadalia, Sabtu (14/05/2022).



Bahlil menambahkan, pemerintah Indonesia sangat terbuka dengan masuknya investasi ke Indonesia. “Terutama untuk investasi yang berkeadilan dan kolaboratif,” imbuh Bahlil. “Karena kami berpendapat bahwa sebuah investasi yang berkembang itu harus dimanfaatkan oleh semuanya serta dapat tumbuh dan besar bersama-sama,” paparnya.

Sementara itu dilansir dari antara.com, Menteri Luhut menyampaikan bahwa salah satu fokus pemerintah Indonesia saat ini yaitu terkait dengan pengembangan ekosistem ekonomi hijau, melalui mekanisme transisi energi dari bahan bakar fosil menjadi energi terbarukan, restorasi ekosistem seperti hutan bakau, lahan gambut dan hutan tropis.



Pengusaha AS yang hadir dalam pertemuan tersebut berasal dari berbagai sektor di antaranya, teknologi data center, minyak dan gas, farmasi dan kesehatan, energi terbarukan, smelter pertambangan, industri makanan, dan industri lampu LED.

(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1806 seconds (0.1#10.140)