Industri Halal RI Tak Masuk 10 Besar Produsen Dunia, Erick Thohir: Ada yang Salah

Minggu, 15 Mei 2022 - 21:00 WIB
loading...
Industri Halal RI Tak...
Pemerintah terus mendorong industri halal di dalam negeri agar masuk 10 besar produsen dunia. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tak ingin umat Islam di Indonesia hanya menjadi buih ekonomi. Namun, umat Islam harus menjadi fondasi ketahanan ekonomi.

Baca juga: Erick Thohir Sebut Gaji Juragan BRILink Dua Kali Gaji Menteri

"Kita tidak mau umat yang mayoritas hanya menjadi buih dalam ekonomi Indonesia, tapi kita harus menjadi ombak yang menjaga fondasi negara kita," ungkap Erick dikutip Minggu (15/5/2022).

Menurutnya, pemerintah sejak awal memahami pentingnya kebangkitan ekonomi kerakyatan dan ekonomi umat. Karena itu, pemerintah terus mendorong industri halal di dalam negeri agar masuk 10 besar produsen dunia.

Saat ini Indonesia tidak masuk dalam daftar 10 besar produsen di dunia. Sementara negara seperti Taiwan, Amerika Serikat, hingga Brasil mencatatkan namanya dalam daftar tersebut.

Erick mengakui ada kesalahan manajerial, lantaran pemaksimalan pasar halal di dalam negeri belum secara masif dilakukan. Padahal, Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

"Kita tidak bisa biarkan negara muslim terbesar tapi industri halal kita tidak masuk di 10 besar produsen dunia. Di sana ada Taiwan, AS, Brasil, tapi Indonesia tidak ada. Ada yang salah, tapi kita bukan saling menyalahkan, ini saatnya introspeksi membangun industri halal," ucapnya.



Erick menekankan pentingnya dunia ponpes bagi perekonomian Indonesia. Baginya, salah satu SDM terbaik Indonesia ada di ponpes yang menekankan pentingnya akhlak dan pendidikan karakter yang baik.

"Kekayaan tanpa akhlak menghasilkan kerakusan, kekuasaan tanpa akhlak adalah kezaliman, dan kepintaran tanpa akhlak adalah tipu daya," katanya.

Erick terus mendorong sinergi BUMN dengan ponpes dalam meningkatkan kapabilitas para santri, melalui sejumlah program, mulai dari magang santri di BUMN yang sudah mencapai 6 ribu santri hingga program beasiswa.

BUMN, lanjut Erick, telah memiliki Bank Syariah Indonesia yang masuk dalam 10 besar bank di Indonesia dengan total aset mencapai Rp 360 triliun. Erick menjadikan BSI sebagai wadah dalam menciptakan muslimpreneur.



"Kenapa saya sering hadir ke pesantren-pesantren, karena ingin mengangkat ponpes jadi mercusuar peradaban, yang mana ini menjadi fondasi ekonomi umat," ucap Erick.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1175 seconds (0.1#10.140)