Forum G20, RI Dorong Standar Baru Sikapi 'New Normal' Sektor Pariwisata

Sabtu, 25 April 2020 - 12:02 WIB
loading...
Forum G20, RI Dorong Standar Baru Sikapi New Normal Sektor Pariwisata
Indonesia berpartisipasi dalam forum virtual bertajuk The Extraordinary G20 Tourism Ministers Virtual Meeting pada Jumat (24/4/2020) malam. Foto/Dok Kemenparekraf
A A A
JAKARTA - Sektor pariwisata di seluruh dunia tengah menghadapi tantangan berat imbas dari pandemi Covid-19. Namun, berdiam diri bukan solusi. Diperlukan kesiapan dan kolaborasi seluruh stakeholders pariwisata dalam menyambut "kenormalan baru" ("new normal") pasca pandemi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio saat berbicara dalam forum virtual bertajuk "The Extraordinary G20 Tourism Ministers Virtual Meeting" pada Jumat (24/4) malam, mengajak para menteri pariwisata negara anggota G20 untuk terus bekerja sama dan menyiapkan standar baru dalam menyikapi dinamika perubahan global (new normal) akibat pandemi Covid-19 di sektor pariwisata.

"Indonesia yakin jika seluruh negara G20 bekerja keras saling bahu-membahu dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, sektor kepariwisataan akan kembali membuktikan kemampuannya yang 'resilient' menghadapi berbagai tekanan bencana serta masalah," kata Wishnutama, Jumat (24/4/2020).

Fenomena yang terjadi saat ini diyakini akan terus berkembang menjadi “new normal” yang berdampak positif bagi sektor kepariwisataan. Untuk itu, pemerintah bersama pemangku kepentingan harus dapat menetapkan norma-norma baru dalam menanggapi pandemi ini.

"Kita harus memperkuat kolaborasi untuk merumuskan dan mereformasi standar internasional, sehingga kita dapat bekerja sama dan saling membantu di semua sektor yang terkena dampak, terutama sektor pariwisata yang paling terpukul," ujarnya.

Forum G20 beranggotakan 20 negara perekonomian terbesar di dunia, termasuk Indonesia. Khusus dalam the Extraordinary G20 Tourism Ministers Virtual Meeting, turut diundang beberapa negara tamu seperti Spanyol, Singapura, Swiss, dan Yordania. Selain itu juga para pimpinan the Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), the United Nations World Tourism Organization (UNWTO) dan the World Travel & Tourism Council (WTTC).

Kehadiran mereka penting untuk saling membagikan informasi serta langkah-langkah yang telah dilakukan masing-masing dalam menghadapi pandemi Covid-19 di bidang kepariwisataan.

Pertemuan ini bertujuan untuk memfasilitasi kerja sama dalam melindungi bisnis pariwisata, lapangan pekerjaan, dan mendukung wisatawan melalui tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Dibutuhkan kerja sama yang kuat untuk mendorong dunia dalam mitigasi dan pemulihan situasi. Baik selama pandemi dan pascapandemi. Indonesia siap untuk membantu, dalam merumuskan kebijakan global dan menerapkan norma dan standar baru," kata Wishnutama.

Lebih lanjut, Menparekraf juga menyampaikan imbas Covid-19 terhadap industri pariwisata di Indonesia. Tercatat lebih dari 2.000 hotel tutup. Hampir semua tujuan wisata, objek, dan fasilitas pariwisata terhenti dan berimbas pada para pekerja di dalamnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4151 seconds (0.1#10.140)