Rupiah Diprediksi Kembali Loyo Saat Kasus Penyebaran Covid-19 Meningkat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan awal pekan hari ini diprediksi masih akan melemah atau loyo untuk melanjutkan tren negatif sejak akhir pekan kemarin. Sebelumnya, rupiah ditutup pada level Rp 14.100 per dolar AS di akhir perdagangan Jumat (19/6), atau melemah 0,15% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 14.078 per dolar AS.
"Berita penyebaran wabah virus covid-19 yang terus meningkat seperti di AS, Jerman dan Tiongkok sepanjang akhir pekan bisa menjadi sentimen negatif ke aset berisiko hari ini," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dalam riset hariannya, Senin (22/6/2020).
( )
Padahal, menurutnya ketiga negara ini sudah membuka kembali perekonomiannya menyusul pelonggaran lockdowns. Namun, akhirnya saat beberapa negara mulai mencoba menghidupkan kembali aktivitas ekonomi diikuti wabah yang kembali meningkat.
"Rupiah berpeluang melemah terhadap dolar AS ke arah resisten Rp14.200 dengan support di kisaran Rp14.050," terangnya.
( )
Sebagai informasi ada akhir perdagangan, Jumat (19/6/2020), rupiah masih di bawah tekanan sejak pembukaan. Tren pelemahan mata uang Garuda mengiringi kenaikan tipis Poundsterling setelah sempat terjerembab ke posisi terendah tiga pekan.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange memperlihatkan rupiah menyusut ke posisi Rp14.100/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.077 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.062-Rp14.179/USD.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada posisi Rp14.242/USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah tak berdaya usai tengah pekan kemarin di posisi Rp14.186/USD
"Berita penyebaran wabah virus covid-19 yang terus meningkat seperti di AS, Jerman dan Tiongkok sepanjang akhir pekan bisa menjadi sentimen negatif ke aset berisiko hari ini," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dalam riset hariannya, Senin (22/6/2020).
( )
Padahal, menurutnya ketiga negara ini sudah membuka kembali perekonomiannya menyusul pelonggaran lockdowns. Namun, akhirnya saat beberapa negara mulai mencoba menghidupkan kembali aktivitas ekonomi diikuti wabah yang kembali meningkat.
"Rupiah berpeluang melemah terhadap dolar AS ke arah resisten Rp14.200 dengan support di kisaran Rp14.050," terangnya.
( )
Sebagai informasi ada akhir perdagangan, Jumat (19/6/2020), rupiah masih di bawah tekanan sejak pembukaan. Tren pelemahan mata uang Garuda mengiringi kenaikan tipis Poundsterling setelah sempat terjerembab ke posisi terendah tiga pekan.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange memperlihatkan rupiah menyusut ke posisi Rp14.100/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.077 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.062-Rp14.179/USD.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada posisi Rp14.242/USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah tak berdaya usai tengah pekan kemarin di posisi Rp14.186/USD
(akr)