Terancam Default, Rusia Gercep Bayar Utang Lebih Awal Rp1,44 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Rusia bergerak cepat mengambil langkah pembayaran utang lebih awal sebesar USD99,26 juta atau sekitar Rp1,44 triliun sepekan sebelum jatuh tempo untuk mencegah gagal bayar .
Mengutip Reuters, di Jakarta, Senin (23/5/2022), Kementerian Keuangan Rusia menyatakan telah mentransfer dana sebesar USD71,25 juta atau Rp1,04 triliun untuk pembayaran kupon Eurobond berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) yang jatuh tempo pada 2026 dan 26,5 juta euro atau USD28 juta yang jatuh tempo pada 2036.
Sejumlah pihak memproyeksikan, Rusia berpotensi mengalami gagal bayar sejak AS dan Eropa memberikan sanksi ekonomi imbas penyerangan ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu. Rusia terputus dari sistem keuangan global dan lebih dari setengah cadangan dana sekitar USD640 miliar telah dibekukan.
Rusia dapat membayar utang sampai sekarang lantaran memperoleh lisensi khusus dari Kementerian Keuangan AS. Namun demikian, lisensi tersebut akan berakhir 25 Mei 2022 mendatang.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen sebelumnya mengisyaratkan tidak memperpanjang lisensi tersebut. Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov menyatakan pada hari Rabu bahwa Moskow akan membayar kewajiban utang luar negeri dalam Rubel jika lisensi diblokir AS.
Meski begitu, Rusia tidak ingin disebut gagal bayar utang, alasannya tidak memiliki sarana pembayaran. JPMorgan sebelumnya sebagai bank korespondensi untuk pembayaran utang tersebut tidak segera menanggapi permintaan Rusia.
Sejak invasi ke Ukraina, Rusia berhasil melakukan pembayaran 7 obligasi. Rusia memiliki sekitar USD40 miliar obligasi internasional yang beredar dan sekitar separuh dipegang oleh investor asing. Rusia memiliki pembayaran kurang dari USD2 miliar terkait obligasi yang akan jatuh tempo hingga akhir tahun ini.
Mengutip Reuters, di Jakarta, Senin (23/5/2022), Kementerian Keuangan Rusia menyatakan telah mentransfer dana sebesar USD71,25 juta atau Rp1,04 triliun untuk pembayaran kupon Eurobond berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) yang jatuh tempo pada 2026 dan 26,5 juta euro atau USD28 juta yang jatuh tempo pada 2036.
Sejumlah pihak memproyeksikan, Rusia berpotensi mengalami gagal bayar sejak AS dan Eropa memberikan sanksi ekonomi imbas penyerangan ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu. Rusia terputus dari sistem keuangan global dan lebih dari setengah cadangan dana sekitar USD640 miliar telah dibekukan.
Rusia dapat membayar utang sampai sekarang lantaran memperoleh lisensi khusus dari Kementerian Keuangan AS. Namun demikian, lisensi tersebut akan berakhir 25 Mei 2022 mendatang.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen sebelumnya mengisyaratkan tidak memperpanjang lisensi tersebut. Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov menyatakan pada hari Rabu bahwa Moskow akan membayar kewajiban utang luar negeri dalam Rubel jika lisensi diblokir AS.
Meski begitu, Rusia tidak ingin disebut gagal bayar utang, alasannya tidak memiliki sarana pembayaran. JPMorgan sebelumnya sebagai bank korespondensi untuk pembayaran utang tersebut tidak segera menanggapi permintaan Rusia.
Sejak invasi ke Ukraina, Rusia berhasil melakukan pembayaran 7 obligasi. Rusia memiliki sekitar USD40 miliar obligasi internasional yang beredar dan sekitar separuh dipegang oleh investor asing. Rusia memiliki pembayaran kurang dari USD2 miliar terkait obligasi yang akan jatuh tempo hingga akhir tahun ini.
(nng)