Sungguh Menggugah! Sekelompok Orang Tajir Dunia Menyerang Kaumnya Sendiri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sungguh mulia sikap para miliarder yang secara tak resmi menghadiri pertemuan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss. Alih-alih meminta pemotongan pajak , sebagaimana lazimnya maunya para kaum tajir, mereka justru menyerukan para pemimpin dunia untuk mengatasi krisis biaya hidup dengan menaikkan pajak orang-orang kaya. Mereka pun turun ke jalan pada hari Minggu (22/5/2022) bersama aktivis sayap kiri untuk menyerukan sistem pajak yang lebih adil di seluruh dunia.
Para pemimpin politik dan bisnis saat ini menghadiri Forum Ekonomi Dunia (WEF) secara langsung yang pertama sejak pandemi dimulai. Tapi kritik menyeruak atas cara orang kaya mendapat untung dalam dua tahun terakhir.
Phil White, miliarder Inggris, mengatakan saat ini seluruh dunia runtuh di bawah beban krisis ekonomi, sementara miliarder dan pemimpin dunia bertemu di kompleks pribadi untuk membahas titik balik dalam sejarah.
"Sungguh keterlaluan bahwa para pemimpin politik kita mendengarkan mereka yang paling memiliki (kekayaan), paling sedikit tahu tentang dampak ekonomi dari krisis ini, dan banyak dari mereka membayar pajak yang sangat kecil. Satu-satunya hasil yang kredibel dari konferensi ini adalah mengenakan pajak kepada orang-orang kaya dan pajaki kami sekarang," kata White, dikutip dari BBC, Selasa (24/5/2022).
White, yang mewakili sebuah kelompok bernama Patriotic Millionaires, merupakan konsultan bisnis. Dia bergabung dengan juru kampanye sayap kiri dan anti-kemiskinan yang menyerukan perubahan pada pertemuan tahunan para pebisnis dan pemimpin politik yang berpengaruh karena sistem ekonomi saat ini dianggap gagal.
Sayangnya, hanya sejumlah kecil jutawan yang bisa berada di Davos untuk menghadiri protes. Namun, para juru kampanye telah mengirim surat terbuka kepada semua delegasi Davos, yang ditandatangani oleh lebih dari 150 jutawan di beberapa negara.
Penandatangan baru surat itu, yang awalnya dikirim pada Januari, termasuk aktor Amerika Mark Ruffalo. Di antara pendukung gerakan sebelumnya adalah pewaris Disney Abigail Disney, Nick Hanauer (seorang pengusaha AS dan investor awal di raksasa online Amazon), dan Morris Pearl (mantan direktur pelaksana di perusahaan investasi BlackRock).
Selama dekade terakhir, semakin banyak jutawan dan miliarder di AS dan Eropa telah menyerukan pemerintah untuk mengenakan pajak yang lebih tinggi, termasuk pungutan kekayaan pada kalangan tajir.
Para pemimpin politik dan bisnis saat ini menghadiri Forum Ekonomi Dunia (WEF) secara langsung yang pertama sejak pandemi dimulai. Tapi kritik menyeruak atas cara orang kaya mendapat untung dalam dua tahun terakhir.
Phil White, miliarder Inggris, mengatakan saat ini seluruh dunia runtuh di bawah beban krisis ekonomi, sementara miliarder dan pemimpin dunia bertemu di kompleks pribadi untuk membahas titik balik dalam sejarah.
"Sungguh keterlaluan bahwa para pemimpin politik kita mendengarkan mereka yang paling memiliki (kekayaan), paling sedikit tahu tentang dampak ekonomi dari krisis ini, dan banyak dari mereka membayar pajak yang sangat kecil. Satu-satunya hasil yang kredibel dari konferensi ini adalah mengenakan pajak kepada orang-orang kaya dan pajaki kami sekarang," kata White, dikutip dari BBC, Selasa (24/5/2022).
White, yang mewakili sebuah kelompok bernama Patriotic Millionaires, merupakan konsultan bisnis. Dia bergabung dengan juru kampanye sayap kiri dan anti-kemiskinan yang menyerukan perubahan pada pertemuan tahunan para pebisnis dan pemimpin politik yang berpengaruh karena sistem ekonomi saat ini dianggap gagal.
Sayangnya, hanya sejumlah kecil jutawan yang bisa berada di Davos untuk menghadiri protes. Namun, para juru kampanye telah mengirim surat terbuka kepada semua delegasi Davos, yang ditandatangani oleh lebih dari 150 jutawan di beberapa negara.
Penandatangan baru surat itu, yang awalnya dikirim pada Januari, termasuk aktor Amerika Mark Ruffalo. Di antara pendukung gerakan sebelumnya adalah pewaris Disney Abigail Disney, Nick Hanauer (seorang pengusaha AS dan investor awal di raksasa online Amazon), dan Morris Pearl (mantan direktur pelaksana di perusahaan investasi BlackRock).
Selama dekade terakhir, semakin banyak jutawan dan miliarder di AS dan Eropa telah menyerukan pemerintah untuk mengenakan pajak yang lebih tinggi, termasuk pungutan kekayaan pada kalangan tajir.