Soal Investasi di GoTo, Dirut Telkom Buka Suara

Rabu, 25 Mei 2022 - 20:04 WIB
loading...
Soal Investasi di GoTo, Dirut Telkom Buka Suara
Investasi Telkom di GoTo harus dilihat untuk jangka panjang. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Ririek Adriansyah buka suara perihal investasi Telkomsel (anak perusahaan Telkom) sekitar Rp6 triliun di GoTo . Oleh beberapa pihak investasi itu dianggap merugikan Telkom karena adanya konversi dari obligasi menjadi kepemilikan saham, terutama ketika saham GOTO turun.



Ririek menjelaskan, kebijakan Grup Telkom berinvestasi di GoTo tidak hanya mempertimbangkan aspek capital gain atau loss, tetapi juga mempertimbangkan aspek yang lebih luas lagi, seperti sinergi. Salah satu contoh hasil sinergi tersebut, menurut Ririek, Grup Telkom memperoleh pendapatan senilai Rp473 miliar di tahun 2021 dari pendapatan pelanggan baru mitra pengemudi Gojek melalui pembelian paket data Telkomsel untuk mitra.

"Potensi sinergi value dengan GoTo justru lebih besar dari nilai yang sudah diinvestasikan Telkom Grup," kata Ririek, dikutip dari Antara, Rabu (25/5/2022).

Senada, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, juga menegasikakan potensi kerugian yang dicatatkan Telkomsel setelah saham GoTo di pasar modal terkoreksi secara dalam. Arya memastikan investor dan publik tidak perlu khawatir ketika harga saham GoTo turun karena tidak berpengaruh signifikan pada bisnis Telkom.

Lantaran bisnis jangka panjang, lanjut Arya, Telkomsel justru mencatat keuntungan berarti. Penilaian ini didasarkan pada potensi 2,5 juta driver Gojek yang dikonversi menjadi pelanggannya Telkomsel. "Hitung aja berapa setahun bisnisnya Telkomsel kalau 2,5 juta driver memakai Telkomsel dengan pengeluaran pulsa 50.000 sehari, coba hitung berapa. Belum lagi kita pakai Go Shop, belum lagi ada advertising dan sebagainya," kata dia.

Sebelumnya, Senior Vice President, Corporate Communication & Investor Relation Telkom, Ahmad Reza mengatakan, pergerakan harga saham GOTO maupun saham lainnya yang diperdagangkan di bursa selalu bergerak dinamis. Bisa turun, dan bisa juga melonjak cukup tinggi, sesuai dengan kondisi pasar baik itu global maupun regional.



"Dinamika harga saham merupakan suatu yang lazim terjadi. Seperti misalnya tahun lalu, kami mencatatkan unrealized gain atas investasi GOTO sebesar Rp2,5 triliun. Namun kini bisa terjadi unrealized loss," ujar Reza.

Pandangan Reza diamini oleh pengamat pasar modal dan Direktur Avere Investama Teguh Hidayat. Menurut Teguh, kerugian investasi dalam bentuk unrealized loss yang dialami PT Telkom Indonesia Tbk di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di Kuartal I 2022 merupakan kondisi yang wajar. Pasalnya, investasi Telkom di GOTO melalui Telkomsel bukan pada kenaikan harga saham GOTO, melainkan pada kolaborasi antara Telkomsel dengan ekosistem GoTo.

“Pada neracanya, TLKM mencatat investasinya di GOTO sebagai penyertaan jangka panjang pada instrumen keuangan, yang ditempatkan di bagian aset tidak lancar. Yang artinya TLKM membeli saham GOTO bukan untuk tujuan dijual kembali, melainkan untuk dimiliki dalam jangka panjang. Karena itulah untung ruginya TLKM di GOTO ini tidak dilihat dari naik turunnya harga saham GOTO itu sendiri di pasar,” dalam ulasannya berjudul Ternyata Telkom Juga Rugi di Saham GOTO? di teguhhidayat.com.

Jika dirunut ke belakang, lanjut Teguh, Telkomsel memiliki saham GOTO senilai USD450 juta atau setara Rp6,4 triliun. Nilai tersebut setara dengan jumlah saham yang dimiliki sebanyak 23,7 miliar lembar atau sama dengan Rp270 per saham. Modal yang digelontorkan TLKM tersebut lebih murah jika dibandingkan dengan nilai saham GOTO saat menjual ke publik (Initial Public Offering/IPO) yang Rp338 per saham.

Investasi jangka panjang yang dilakukan oleh TLKM menurut Teguh mirip seperti yang dilakukan investor strategis lainnya di GOTO seperti Google, Tencent, KKR, Facebook, dan Visa. TLKM tidak mengincar keuntungan langsung dalam bentuk bagian laba tunai, ataupun dividen, melainkan keuntungan tidak langsung hasil dari kolaborasi.

"Dalam prospektus IPO GOTO disebutkan bahwa perusahaan memiliki sejumlah perjanjian kerja sama operasional dengan Telkomsel, di antaranya menyediakan layanan korporasi prabayar atas produk Telkomsel bagi karyawan GOTO. Lalu, GOTO, atau dalam hal ini Tokopedia, bersama dengan Telkomsel mengadakan program loyalty customers dalam bentuk penyediaan e-voucher oleh Tokopedia," lanjutnya.



Begitu pun GOTO melalui anak usahanya Midtrans menyediakan layanan payment gateway bagi Telkomsel. Telkomsel memiliki aplikasi MyAds yang diintegrasikan ke dalam platform GoBiz milik GOTO, untuk menjangkau para mitra pedagang Gojek. Telkomsel dan GOTO juga mendirikan perusahaan patungan dengan nama PT Games Karya Nusantara, yang bergerak di bidang produksi konten video game.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1854 seconds (0.1#10.140)