Arti Inflasi: Penyebab, Jenis, Dampak dan Cara Mengatasinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Inflasi merupakan salah satu istilah ekonomi yang sudah tak asing lagi. Inflasi sendiri adalah situasi di mana naiknya harga barang dan jasa.
Dikutip dari laman resmi Bank Indonesia (BI), Kamis (26/5/2022), inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Sementara deflasi merupakan kebalikan dari inflasi, yakni penurunan harga barang secara umum dan terus menerus.
Dilansir MNC Portal dari berbagai sumber, berikut penyebab hingga cara mengatasi inflasi.
Penyebab:
1. Meningkatnya permintaan (demand-pull inflation).
2. Dorongan biaya produksi (cost-push inflation).
3. Bertambahnya uang yang beredar.
4. Inflasi ekspetasi.
5. Kekacauan politik dan ekonomi.
Jenis-Jenis:
1. Berdasarkan Tingkat Keparahannya
- Inflasi ringan: di bawah 10% per tahun.
- Inflasi sedang: berada di kisaran 10% – 30% per tahun.
- Inflasi berat: berada di kisaran 30% – 100% per tahun.
-Inflasi sangat berat (Hyperinflation): lebih dari 100% per tahun.
2. Berdasarkan Penyebabnya
- Demand pull inflation.
- Cost push inflation.
- Bottle neck inflation.
3. Berdasarkan Sumbernya
- Inflasi domestik.
- Inflasi impor.
Dampak inflasi antara lain:
- Harga barang dan jasa naik.
- Kesadaran menabung kurang.
- Peredaran dan perputaran barang lebih cepat.
- Standarisasi hidup masyarakat turun (jangka panjang).
- Menciptakan ketidakpastian (uncertainty) bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan.
Cara Mengatasi:
Cara-cara yang dapat diambil adalah dengan memberlakukan berbagai kebijakan. Kebijakan yang bisa diambil untuk mengatasi inflasi anatara lain:
1. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah langkah mengatasi inflasi untuk memengaruhi penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
2. Kebijakan Moneter
Kebijakan ini bertujuan menjaga kestabilan moneter, agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Kebijakan Lainnya
Terdapat kebijakan-kebijakan lain yang dapat ditetapkan oleh pemerintah untuk mengendalikan atau mengatasi inflasi, seperti meningkatkan produksi dan menambah jumlah barang di pasar.
Dikutip dari laman resmi Bank Indonesia (BI), Kamis (26/5/2022), inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Sementara deflasi merupakan kebalikan dari inflasi, yakni penurunan harga barang secara umum dan terus menerus.
Dilansir MNC Portal dari berbagai sumber, berikut penyebab hingga cara mengatasi inflasi.
Penyebab:
1. Meningkatnya permintaan (demand-pull inflation).
2. Dorongan biaya produksi (cost-push inflation).
3. Bertambahnya uang yang beredar.
4. Inflasi ekspetasi.
5. Kekacauan politik dan ekonomi.
Jenis-Jenis:
1. Berdasarkan Tingkat Keparahannya
- Inflasi ringan: di bawah 10% per tahun.
- Inflasi sedang: berada di kisaran 10% – 30% per tahun.
- Inflasi berat: berada di kisaran 30% – 100% per tahun.
-Inflasi sangat berat (Hyperinflation): lebih dari 100% per tahun.
2. Berdasarkan Penyebabnya
- Demand pull inflation.
- Cost push inflation.
- Bottle neck inflation.
3. Berdasarkan Sumbernya
- Inflasi domestik.
- Inflasi impor.
Dampak inflasi antara lain:
- Harga barang dan jasa naik.
- Kesadaran menabung kurang.
- Peredaran dan perputaran barang lebih cepat.
- Standarisasi hidup masyarakat turun (jangka panjang).
- Menciptakan ketidakpastian (uncertainty) bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan.
Cara Mengatasi:
Cara-cara yang dapat diambil adalah dengan memberlakukan berbagai kebijakan. Kebijakan yang bisa diambil untuk mengatasi inflasi anatara lain:
1. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah langkah mengatasi inflasi untuk memengaruhi penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
2. Kebijakan Moneter
Kebijakan ini bertujuan menjaga kestabilan moneter, agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Kebijakan Lainnya
Terdapat kebijakan-kebijakan lain yang dapat ditetapkan oleh pemerintah untuk mengendalikan atau mengatasi inflasi, seperti meningkatkan produksi dan menambah jumlah barang di pasar.
(nng)