AS Kalang Kabut Minyak Mentah Rusia Digemari India hingga China

Senin, 30 Mei 2022 - 17:03 WIB
loading...
AS Kalang Kabut Minyak...
Saat Eropa menghindari minyak mentah Rusia di tengah sanksi dan ekspektasi embargo pada impor minyak Rusia, India dan China telah meningkatkan pembelian dan terus mengimpor hingga cetak rekor dan bikin Amerika was-was. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Saat Eropa menghindari minyak mentah Rusia di tengah sanksi dan ekspektasi embargo pada impor minyak Rusia , India dan China telah meningkatkan pembelian dan terus mengimpor hingga volume minyak mentah Rusia, menurut data dari perusahaan analisis energi Kpler yang dikutip oleh Bloomberg, akhir pekan kemarin.

Rusia memiliki hingga 79 juta barel minyak mentah yang tersimpan di kapal terapung selama seminggu terakhir dan beberapa di antaranya bepergian dengan kapal tanker. Diperkirakan oleh Kpler terdapat lebih dari dua kali lipat dari 27 juta barel minyak mentah Rusia yang telah melalui laut pada bulan Februari, tepat sebelum invasi Putin ke Ukraina.



Sebelum perang dengan Ukraina pecah, Rusia terutama menjual minyak mentahnya ke Eropa, tetapi ini tidak lagi terjadi setelah pembeli, pemerintah, rumah perdagangan internasional, dan perusahaan minyak semuanya menghindari berurusan dengan minyak Rusia.

Terlebih lagi mengingat larangan sanksi Uni Eropa (UE) atas bank serta produsen minyak Rusia terbesar, termasuk Rosneft. Perdagangan besar kini telah menghentikan pembelian minyak Rusia.

Tetapi China dan India tidak menghindar dari minyak mentah Rusia, meskipun beberapa perusahaan raksasaChina belum meningkatkan impor kargo spot dari Rusia meskipun ada diskon besar-besaran.

Di India, minyak mentah Rusia yang murah menarik pembeli yang sensitif hingga menyentuh titik di mana Rusia menjadi pemasok minyak terbesar ke-4 untuk India pada April 2022. Lonjakan ini cukup signifikan dengan kenaikan dari posisi ke-10 di bulan Maret 2022, menurut data pelacakan pengiriman yang dikumpulkan oleh Reuters.



Peningkatan signifikan dalam pembelian minyak mentah Rusia oleh India telah menarik perhatian Amerika Serikat (AS), yang dilaporkan telah mengirim seorang pejabat pemerintah federal AS untuk membahas sanksi AS terhadap Rusia dan mencoba meyakinkan India untuk mengurangi pembelian minyak Rusia.

Sementara itu untuk China pada bulan April 2022 mencatatkan peningkatan tahunan pertamanya dalam impor minyak mentah sejak Januari saat pengiriman rebound lebih tinggi dari Rusia, kata para analis.

"Beberapa pembeli yang tertarik di Asia lebih termotivasi oleh ekonomi daripada mengambil sikap politik," kata Jane Xie, seorang analis minyak senior di Kpler, Singapura, kepada Bloomberg.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Digempur Sanksi Barat,...
Digempur Sanksi Barat, Rusia Malah Cetak 15 Miliarder Baru
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
Fakta-fakta Orang Terkaya...
Fakta-fakta Orang Terkaya Hong Kong yang Bikin Marah China usai Jual Pelabuhan Panama ke AS
Takut Kanada dan UE...
Takut Kanada dan UE Bersekongkol, Trump Beri Ancaman Tarif Lebih Besar
Moskow-Washington Kian...
Moskow-Washington Kian Mesra, AS Siap Hubungkan Kembali Rusia ke SWIFT
Moodys Bunyikan Alarm...
Moody's Bunyikan Alarm Peringatan Kesehatan Fiskal AS
Dulu Kabur, Kini Perusahaan...
Dulu Kabur, Kini Perusahaan Asing Antri untuk Kembali ke Rusia
Rusia Tuntut Raksasa...
Rusia Tuntut Raksasa Energi Inggris Bayar Ganti Rugi Rp26,3 Triliun
Ray Dalio Warning Lonjakan...
Ray Dalio Warning Lonjakan Utang AS, Ingatkan Soal Negara Bisa Bangkrut
Rekomendasi
4 Negara Mayoritas Islam...
4 Negara Mayoritas Islam Rayakan Lebaran dalam Kondisi Berperang, dari Palestina hingga Suriah
Ini 7 Sekolah yang Dikecualikan...
Ini 7 Sekolah yang Dikecualikan dari Ketentuan SPMB 2025
ChatGPT Tambah 1 Juta...
ChatGPT Tambah 1 Juta Pengguna Baru dalam Satu Jam setelah Tren Studio Ghibli
Berita Terkini
Pembangunan Perumahan...
Pembangunan Perumahan di RI Disebut Tak Sinkron dengan Layanan Transportasi
3 jam yang lalu
Perluasan Jaringan Penerbangan...
Perluasan Jaringan Penerbangan GIAA-Japan Airlines Diresmikan
5 jam yang lalu
Turun Tipis, Harga Emas...
Turun Tipis, Harga Emas Hari Ini Rp1.819.000 per Gram
6 jam yang lalu
Menuju Industri Baja...
Menuju Industri Baja yang Hijau dan Kompetitif, GRP Tegaskan Komitmen Transformasi
6 jam yang lalu
Digempur Sanksi Barat,...
Digempur Sanksi Barat, Rusia Malah Cetak 15 Miliarder Baru
7 jam yang lalu
10 Orang Terkaya China...
10 Orang Terkaya China 2025, Founder TikTok Jadi Nomor 1
8 jam yang lalu
Infografis
3 Ancaman Terbesar Militer...
3 Ancaman Terbesar Militer AS, Paling Utama Adalah China
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved