Dorong Industri Furniture, Wamenparekraf Groundbreaking Proyek Indonesia Desain District
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo meresmikan pembangunan proyek Indonesia Desain District (IDD) di Pantai Indak Kapuk (PIK) 2. Proyek besutan Agung Sedayu Group bersama Salim Group ini tak lain untuk mendorong industri furniture dalam negeri.
"Sektor ini kita tahu bersama sangat potensial dari segi ekspor, dari kualitas, dari keunikan kerajinan, reputasi Indonesia sudah sangat dikenal sekali di luar negeri," ujar Wamenparekraf Angela, Senin (30/5/2022).
Menurut dia, sejak pandemi Covid-19 sektor furniture dan desain rumah mengalami peningkatan. Dengan adanya pandemi membuat banyak masyarakat harus melakukan aktivitas dari rumah, dan membuat tren perubahan aktivitas masyarakat yang lebih menyukai dekorasi rumah.
Momentum tersebut memberikan kesempatan besar agar masyarakat lebih mudah menemukan produk-produk lokal untuk mendesain rumahnya, sehingga cita-cita pemerintah meningkatkan produk dalam negeri dapat terwujud. Ia mengatakan dengan adanya pembangunan proyek tersebut memberikan wadah baru untuk menampung produk dalam negeri dari ekonomi kreatif. "Kehadiran IDD juga bisa lebih memasarkan produk-produk kriya UMKM," tuturnya.
Angela menyebut keuntungan demografi yang dimiliki Indonesia menjadi penopang sektor tersebut dapat tumbuh lebih cepat. Bahkan memiliki prospek yang cerah. "Pasar domestik ini harus kita garap, apalagi populasi dengan usia produktif yang banyak membutuhkan tempat tinggal, akhirnya mereka membutuhkan produk-produk untuk mendesain rumah," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur IDD Soesilawati menyampaikan, kehadiran IDD bakal menjadi showcase produk-produk furnitur baik produk dalam negeri maupun luar negeri. Proyek tersebut bakal dibangun diatas tanah seluas 10 hektare yang akan diisi bukan hanya produk dalam negeri, namun juga ada produk-produk dari luar negeri. Hingga saat ini Direktur IDD itu menyebut setidaknya 70 persen tenant sudah melakukan komitmen untuk mengisi mall furniture tersebut. "Mudah-mudahan kita targetkan proyek ini bakal rampung pada bulan Maret 2023 mendatang," ujarnya.
"Sektor ini kita tahu bersama sangat potensial dari segi ekspor, dari kualitas, dari keunikan kerajinan, reputasi Indonesia sudah sangat dikenal sekali di luar negeri," ujar Wamenparekraf Angela, Senin (30/5/2022).
Menurut dia, sejak pandemi Covid-19 sektor furniture dan desain rumah mengalami peningkatan. Dengan adanya pandemi membuat banyak masyarakat harus melakukan aktivitas dari rumah, dan membuat tren perubahan aktivitas masyarakat yang lebih menyukai dekorasi rumah.
Momentum tersebut memberikan kesempatan besar agar masyarakat lebih mudah menemukan produk-produk lokal untuk mendesain rumahnya, sehingga cita-cita pemerintah meningkatkan produk dalam negeri dapat terwujud. Ia mengatakan dengan adanya pembangunan proyek tersebut memberikan wadah baru untuk menampung produk dalam negeri dari ekonomi kreatif. "Kehadiran IDD juga bisa lebih memasarkan produk-produk kriya UMKM," tuturnya.
Baca Juga
Angela menyebut keuntungan demografi yang dimiliki Indonesia menjadi penopang sektor tersebut dapat tumbuh lebih cepat. Bahkan memiliki prospek yang cerah. "Pasar domestik ini harus kita garap, apalagi populasi dengan usia produktif yang banyak membutuhkan tempat tinggal, akhirnya mereka membutuhkan produk-produk untuk mendesain rumah," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur IDD Soesilawati menyampaikan, kehadiran IDD bakal menjadi showcase produk-produk furnitur baik produk dalam negeri maupun luar negeri. Proyek tersebut bakal dibangun diatas tanah seluas 10 hektare yang akan diisi bukan hanya produk dalam negeri, namun juga ada produk-produk dari luar negeri. Hingga saat ini Direktur IDD itu menyebut setidaknya 70 persen tenant sudah melakukan komitmen untuk mengisi mall furniture tersebut. "Mudah-mudahan kita targetkan proyek ini bakal rampung pada bulan Maret 2023 mendatang," ujarnya.
(nng)