Membongkar Fakta-fakta Siapa Saja Penadah Minyak Rusia dan Mantan Pembelinya
loading...
![Membongkar Fakta-fakta...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2022/06/02/34/786787/membongkar-faktafakta-siapa-saja-penadah-minyak-rusia-dan-siapa-yang-menolak-rpm.webp)
Sejak perang Rusia Ukraina pecah, beragam sanksi bertubi-tubi diterima oleh Moskow. Berikut beberapa fakta-fakta seputar siapa saja pembeli minyak mentah Rusia saat ini dan yang sudah meninggalkannya. Foto/Dok
A
A
A
MOSKOW - Sejak perang Rusia Ukraina pecah, beragam sanksi bertubi-tubi diterima oleh Moskow sebagai upaya yang disebut untuk menghentikan pembiayaan terhadap mesin perang Vladimir Putin. Australia, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat telah memberlakukan larangan langsung pada pembelian minyak mentah Rusia .
Sementara negara-negara Kelompok Tujuh (G7), termasuk Jepang, berkomitmen untuk melarang atau menghentikan impor minyak Rusia pada 8 Mei. Terbaru, Uni Eropa (UE) sepakat pada 30 Mei untuk melarang impor minyak Rusia melalui jalur laut dengan periode bertahap enam bulan untuk minyak mentah dan 8 bulan untuk produk olahan.
Larangan tersebut tidak termasuk minyak yang dipasok melalui pipa Druzhba sehingga memungkinkan kilang di Eropa Timur dan Jerman untuk melanjutkan impor. Polandia dan Jerman, mereka bagaimanapun mengatakan bakal menghapus semua pembelian melalui pipa pada akhir 2022.
Apabila dihituang secara total, maka larangan itu mencakup sekitar 90% dari impor minyak Rusia ke UE. Bahkan sebelum mengadopsi larangan itu, setidaknya 26 penyuling dan perusahaan perdagangan besar Eropa telah secara sukarela menangguhkan pembelian spot atau mengumumkan rencana menghapus 2,1 juta barel per hari (bpd) impor Rusia, menurut JP Morgan.
Sementara itu, China dan India yang telah menolak untuk mengutuk tindakan Rusia, mendapat manfaat dari diskon minyak mentah Rusia. Terpantau, India telah menerima 34 juta barel minyak Rusia yang didiskon sejak Moskow menginvasi Ukraina, menurut data Refinitiv Eikon.
Selanjutnya India dan akan menerima sekitar 28 juta barel pada Juni, menurut aliran minyak Refinitiv Eikon. Disamping itu ada beberapa fakta-fakta seputar siapa saja pembeli minyak mentah Rusia saat ini dan yang sudah meninggalkannya:
Pembeli Saat Ini:
1. Bharat Petroleum
Penyuling yang dikelola oleh negara, Bharat Petroleum Corp Ltd telah membeli 2 juta barel Ural Rusia untuk pemuatan Mei dari pedagang Trafigura, menurut sumber terkait dengan pembelian itu.
Perusahaan secara teratur membeli Ural Rusia untuk kilang Kochi mencapai 310.000 barel per hari (bpd) di India selatan.
2. Hindustan Petroleum
Penyuling dari negara bagian sudah membeli 2 juta barel Ural Rusia untuk pemuatan Mei, menurut sumber perdagangan.
3. Indian Oil Corp
Penyulingan top India telah membeli lebih dari 6 juta barel Ural sejak 24 Februari dan memiliki kontrak pasokan dengan Rosneft hingga 15 juta barel minyak mentah Rusia pada tahun 2022.
4. Isab
Kilang terbesar Italia yang dimiliki oleh Litasco SA dan berbasis di Swiss dengan penguasaan penuh Lukoil, terus membeli minyak mentah Rusia. Sedangkan pemerintah Italia telah mencari kemungkinan untuk sementara waktu menasionalisasi ISAB.
5. Leuna
Kilang Leuna yang terkunci di Jerman Timur, dengan pemilik mayoritasnya yakni TotalEnergies Prancis, terus membeli minyak mentah Rusia dengan pasokan dari oleh pipa Druzhba.
6. Mangalore Refinery dan Petrokima
Penyuling India yang dikelola negara telah membeli 1 juta barel minyak mentah Ural Rusia untuk pemuatan Mei melalui tender dari pedagang Eropa, pembelian langka ini didorong oleh diskon yang ditawarkan.
7. Miro
Kilang terbesar Jerman, 24% di antaranya kepunyaan Rosneft Rusia, terus membeli minyak mentah Rusia yang menyumbang sekitar 14% dari total asupan.
8. Mol
Perusahaan minyak Hungaria itu mengatakan, butuh waktu setidaknya 2-4 tahun untuk sepenuhnya mengalihkan dua kilangnya di Slovakia dan Hongaria ke pemrosesan minyak mentah alternatif, yang saat ini menyumbang sekitar 35% dari total asupan.
9. Nayara Energy
Penyuling swasta India, yang sebagian dimiliki oleh Rosneft, telah membeli minyak Rusia setelah jeda satu tahun. Mereka membeli sekitar 1,8 juta barel Ural dari Trafigura.
10. Neftochim Burgas
Sebuah kilang Bulgaria yang dimiliki oleh Lukoil Rusia, terus memurnikan minyak mentah Rusia, yang menyumbang sekitar 50% dari asupannya, menurut pejabat pemerintah.
12. PCK Schwedt
Kilang PCK Schwedt Jerman, dengan kepemilian 54% dimiliki oleh Rosneft, terus membeli minyak mentah Rusia yang diumpankan melalui pipa Druzhba. Pejabat pemerintah Jerman mengatakan mereka ingin mengganti minyak mentah Rusia dengan impor alternatif melalui pelabuhan Rostock Jerman atau melalui pelabuhan negara tetangga Polandia untuk menjaga kilang tetap berjalan.
13. Pertamina
Perusahaan energi negara Indonesia, PT Pertamina sedang mempertimbangkan untuk membeli minyak mentah dari Rusia karena mencari minyak untuk kilang yang baru dirubah.
14. Sinopec
Sinopec yang dikelola pemerintah China, merupakan penyuling terbesar di Asia terus membeli minyak mentah Rusia di bawah kontrak jangka panjang yang ditandatangani sebelumnya.
Mantan Pembeli
- BP
Perusahaan raksasa migas asal Inggris telah keluar dari Rusia dan mengatakan tidak akan lagi membuat kesepakatan baru dengan entitas Rusia dalam hal memuat di pelabuhan Rusia kecuali "penting untuk memastikan keamanan pasokan".
- Eneos
Penyulingan terbesar Jepang telah berhenti membeli minyak mentah dari Rusia, dan berencana untuk mendapatkan pasokan alternatif dari Timur Tengah.
- ENI
Kelompok energi dengan kepemilikan 30,3% oleh pemerintah Italia, telah menangguhkan pembelian minyak dari Rusia. Termasuk untuk kilang Bayernoil Jerman, di mana ia memiliki saham minoritas.
- Equinor
Perusahaan energi yang mayoritas dimiliki negara Norwegia telah berhenti memperdagangkan minyak Rusia, baik masuk dan keluar dari Rusia. Dalam laporan pendapatan kuartal pertama tahun ini, pihak perusahaan mencatat penurunan nilai hingga USD1,08 miliar.
- Galp
Perusahaan minyak dan gas Portugis telah menangguhkan semua pembelian baru produk minyak bumi dari Rusia atau dari perusahaan Rusia.
- Glencore
Perusahaan pertambangan dan perdagangan global itu mengatakan tidak akan memasuki bisnis perdagangan baru yang berkaitan dengan komoditas asal Rusia kecuali diarahkan oleh otoritas pemerintah terkait.
- Hellenic Petroleum
Penyuling minyak terbesar Yunani telah berhenti membeli minyak mentah Rusia, menggantinya dengan pasokan tambahan dari Arab Saudi dan negara-negara lain.
- Neste
Sejak awal April, penyuling asal Finlandia telah mengganti sekitar 85% minyak mentah Rusia dengan minyak mentah lainnya, dan mengatakan tidak akan menandatangani kesepakatan baru untuk membeli minyak Rusia.
- OMV Petrom
Perusahaan minyak dan gas top Rumania yang dikendalikan oleh OMV Austria mengatakan, sedang bersiap untuk menyapih dirinya sendiri dari impor minyak mentah Rusia. Dimana menyumbang sekitar 30% dari kebutuhan tahunan kilang Petrobrazi-nya.
- PKN Orlen
Penyulingan terbesar Polandia telah berhenti membeli minyak mentah Rusia di pasar spot, beralih ke minyak Laut Utara, dengan kontrak pasokan jangka panjang yang sebelumnya ditandatangani dan bakal berakhir pada akhir tahun ini.
Minyak mentah Rusia sendiri tercatat menyumbang sekitar 30% dari asupannya.
- Preem
Perusahaan penyulingan terbesar Swedia, yang dimiliki oleh miliarder Saudi, Mohammed Hussein al-Amoudi telah menggantikan barel Rusia yang merupakan 7% dari pasokannya, dengan barel dari Laut Utara.
- Repsol
Perusahaan migas asal Spanyol ini telah berhenti membeli minyak mentah Rusia di pasar spot.
- Shell
Pedagang minyak bumi terbesar di dunia telah berhenti membeli minyak mentah Rusia dan produk olahan, termasuk bahan bakar campuran.
- Trafigura
Pedagang komoditas global yang berbasis di Jenewa berencana menghentikan semua pembelian minyak mentah dari Rosneft pada 15 Mei ketika aturan UE yang lebih ketat tentang penjualan minyak Rusia mulai berlaku, dan "secara substansial" mengurangi volume produk olahan yang dibelinya dari Rosneft.
- TotalEnergies
Perusahaan energi Prancis yang mengoperasikan kilang Leuna di Jerman Timur, telah berhenti membuat kesepakatan baru untuk membeli minyak Rusia dan berencana menghentikan pembeliannya pada awal 2023.
- Varo Energy
Penyuling Swiss yang memiliki 51,4% di kilang Bayernoil Jerman, mengatakan tidak akan lagi menandatangani kesepakatan baru untuk membeli minyak mentah Rusia.
Sementara negara-negara Kelompok Tujuh (G7), termasuk Jepang, berkomitmen untuk melarang atau menghentikan impor minyak Rusia pada 8 Mei. Terbaru, Uni Eropa (UE) sepakat pada 30 Mei untuk melarang impor minyak Rusia melalui jalur laut dengan periode bertahap enam bulan untuk minyak mentah dan 8 bulan untuk produk olahan.
Larangan tersebut tidak termasuk minyak yang dipasok melalui pipa Druzhba sehingga memungkinkan kilang di Eropa Timur dan Jerman untuk melanjutkan impor. Polandia dan Jerman, mereka bagaimanapun mengatakan bakal menghapus semua pembelian melalui pipa pada akhir 2022.
Apabila dihituang secara total, maka larangan itu mencakup sekitar 90% dari impor minyak Rusia ke UE. Bahkan sebelum mengadopsi larangan itu, setidaknya 26 penyuling dan perusahaan perdagangan besar Eropa telah secara sukarela menangguhkan pembelian spot atau mengumumkan rencana menghapus 2,1 juta barel per hari (bpd) impor Rusia, menurut JP Morgan.
Sementara itu, China dan India yang telah menolak untuk mengutuk tindakan Rusia, mendapat manfaat dari diskon minyak mentah Rusia. Terpantau, India telah menerima 34 juta barel minyak Rusia yang didiskon sejak Moskow menginvasi Ukraina, menurut data Refinitiv Eikon.
Selanjutnya India dan akan menerima sekitar 28 juta barel pada Juni, menurut aliran minyak Refinitiv Eikon. Disamping itu ada beberapa fakta-fakta seputar siapa saja pembeli minyak mentah Rusia saat ini dan yang sudah meninggalkannya:
Pembeli Saat Ini:
1. Bharat Petroleum
Penyuling yang dikelola oleh negara, Bharat Petroleum Corp Ltd telah membeli 2 juta barel Ural Rusia untuk pemuatan Mei dari pedagang Trafigura, menurut sumber terkait dengan pembelian itu.
Perusahaan secara teratur membeli Ural Rusia untuk kilang Kochi mencapai 310.000 barel per hari (bpd) di India selatan.
2. Hindustan Petroleum
Penyuling dari negara bagian sudah membeli 2 juta barel Ural Rusia untuk pemuatan Mei, menurut sumber perdagangan.
3. Indian Oil Corp
Penyulingan top India telah membeli lebih dari 6 juta barel Ural sejak 24 Februari dan memiliki kontrak pasokan dengan Rosneft hingga 15 juta barel minyak mentah Rusia pada tahun 2022.
4. Isab
Kilang terbesar Italia yang dimiliki oleh Litasco SA dan berbasis di Swiss dengan penguasaan penuh Lukoil, terus membeli minyak mentah Rusia. Sedangkan pemerintah Italia telah mencari kemungkinan untuk sementara waktu menasionalisasi ISAB.
5. Leuna
Kilang Leuna yang terkunci di Jerman Timur, dengan pemilik mayoritasnya yakni TotalEnergies Prancis, terus membeli minyak mentah Rusia dengan pasokan dari oleh pipa Druzhba.
6. Mangalore Refinery dan Petrokima
Penyuling India yang dikelola negara telah membeli 1 juta barel minyak mentah Ural Rusia untuk pemuatan Mei melalui tender dari pedagang Eropa, pembelian langka ini didorong oleh diskon yang ditawarkan.
7. Miro
Kilang terbesar Jerman, 24% di antaranya kepunyaan Rosneft Rusia, terus membeli minyak mentah Rusia yang menyumbang sekitar 14% dari total asupan.
8. Mol
Perusahaan minyak Hungaria itu mengatakan, butuh waktu setidaknya 2-4 tahun untuk sepenuhnya mengalihkan dua kilangnya di Slovakia dan Hongaria ke pemrosesan minyak mentah alternatif, yang saat ini menyumbang sekitar 35% dari total asupan.
9. Nayara Energy
Penyuling swasta India, yang sebagian dimiliki oleh Rosneft, telah membeli minyak Rusia setelah jeda satu tahun. Mereka membeli sekitar 1,8 juta barel Ural dari Trafigura.
10. Neftochim Burgas
Sebuah kilang Bulgaria yang dimiliki oleh Lukoil Rusia, terus memurnikan minyak mentah Rusia, yang menyumbang sekitar 50% dari asupannya, menurut pejabat pemerintah.
12. PCK Schwedt
Kilang PCK Schwedt Jerman, dengan kepemilian 54% dimiliki oleh Rosneft, terus membeli minyak mentah Rusia yang diumpankan melalui pipa Druzhba. Pejabat pemerintah Jerman mengatakan mereka ingin mengganti minyak mentah Rusia dengan impor alternatif melalui pelabuhan Rostock Jerman atau melalui pelabuhan negara tetangga Polandia untuk menjaga kilang tetap berjalan.
13. Pertamina
Perusahaan energi negara Indonesia, PT Pertamina sedang mempertimbangkan untuk membeli minyak mentah dari Rusia karena mencari minyak untuk kilang yang baru dirubah.
14. Sinopec
Sinopec yang dikelola pemerintah China, merupakan penyuling terbesar di Asia terus membeli minyak mentah Rusia di bawah kontrak jangka panjang yang ditandatangani sebelumnya.
Mantan Pembeli
- BP
Perusahaan raksasa migas asal Inggris telah keluar dari Rusia dan mengatakan tidak akan lagi membuat kesepakatan baru dengan entitas Rusia dalam hal memuat di pelabuhan Rusia kecuali "penting untuk memastikan keamanan pasokan".
- Eneos
Penyulingan terbesar Jepang telah berhenti membeli minyak mentah dari Rusia, dan berencana untuk mendapatkan pasokan alternatif dari Timur Tengah.
- ENI
Kelompok energi dengan kepemilikan 30,3% oleh pemerintah Italia, telah menangguhkan pembelian minyak dari Rusia. Termasuk untuk kilang Bayernoil Jerman, di mana ia memiliki saham minoritas.
- Equinor
Perusahaan energi yang mayoritas dimiliki negara Norwegia telah berhenti memperdagangkan minyak Rusia, baik masuk dan keluar dari Rusia. Dalam laporan pendapatan kuartal pertama tahun ini, pihak perusahaan mencatat penurunan nilai hingga USD1,08 miliar.
- Galp
Perusahaan minyak dan gas Portugis telah menangguhkan semua pembelian baru produk minyak bumi dari Rusia atau dari perusahaan Rusia.
- Glencore
Perusahaan pertambangan dan perdagangan global itu mengatakan tidak akan memasuki bisnis perdagangan baru yang berkaitan dengan komoditas asal Rusia kecuali diarahkan oleh otoritas pemerintah terkait.
- Hellenic Petroleum
Penyuling minyak terbesar Yunani telah berhenti membeli minyak mentah Rusia, menggantinya dengan pasokan tambahan dari Arab Saudi dan negara-negara lain.
- Neste
Sejak awal April, penyuling asal Finlandia telah mengganti sekitar 85% minyak mentah Rusia dengan minyak mentah lainnya, dan mengatakan tidak akan menandatangani kesepakatan baru untuk membeli minyak Rusia.
- OMV Petrom
Perusahaan minyak dan gas top Rumania yang dikendalikan oleh OMV Austria mengatakan, sedang bersiap untuk menyapih dirinya sendiri dari impor minyak mentah Rusia. Dimana menyumbang sekitar 30% dari kebutuhan tahunan kilang Petrobrazi-nya.
- PKN Orlen
Penyulingan terbesar Polandia telah berhenti membeli minyak mentah Rusia di pasar spot, beralih ke minyak Laut Utara, dengan kontrak pasokan jangka panjang yang sebelumnya ditandatangani dan bakal berakhir pada akhir tahun ini.
Minyak mentah Rusia sendiri tercatat menyumbang sekitar 30% dari asupannya.
- Preem
Perusahaan penyulingan terbesar Swedia, yang dimiliki oleh miliarder Saudi, Mohammed Hussein al-Amoudi telah menggantikan barel Rusia yang merupakan 7% dari pasokannya, dengan barel dari Laut Utara.
- Repsol
Perusahaan migas asal Spanyol ini telah berhenti membeli minyak mentah Rusia di pasar spot.
- Shell
Pedagang minyak bumi terbesar di dunia telah berhenti membeli minyak mentah Rusia dan produk olahan, termasuk bahan bakar campuran.
- Trafigura
Pedagang komoditas global yang berbasis di Jenewa berencana menghentikan semua pembelian minyak mentah dari Rosneft pada 15 Mei ketika aturan UE yang lebih ketat tentang penjualan minyak Rusia mulai berlaku, dan "secara substansial" mengurangi volume produk olahan yang dibelinya dari Rosneft.
- TotalEnergies
Perusahaan energi Prancis yang mengoperasikan kilang Leuna di Jerman Timur, telah berhenti membuat kesepakatan baru untuk membeli minyak Rusia dan berencana menghentikan pembeliannya pada awal 2023.
- Varo Energy
Penyuling Swiss yang memiliki 51,4% di kilang Bayernoil Jerman, mengatakan tidak akan lagi menandatangani kesepakatan baru untuk membeli minyak mentah Rusia.
(akr)