Petani Milenial Terbaik, Kementan akan Kukuhkan Young Ambassadors 2022
loading...
A
A
A
Karena itu, Dedi Nursyamsi berpesan agar peserta Young Ambassador mempersiapkan diri untuk meningkatkan intelektual tak hanya pada saat penjurian saja, tetapi setelah menjadi Young Ambassador.
(Baca juga:Duta Petani Milenial Jadi Magnet Generasi Milenial)
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti menambahkan kegiatan Young Ambassador merupakan perhelatan pertama. Peserta kali ini merupakan hasil usulan unit pelaksana teknis (UPT) BPPSDMP, Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan (DPM/DPA) dan dinas pertanian di daerah.
“Awalnya ada 50 peserta, tapi setelah bootcamp terpilih 27 nominator yang akan mengikuti tahap selanjutnya,” ujarnya.
Dalam tahap seleksi, kriteria untuk bisa lolos bukan hanya soal skala usaha baik ide konsep usaha dan rencana pengembangan, juga kemampuan komunikasi dan komitmen menjadi Young Ambassadors.
Karena itu lanjut Santi, saat bootcamp, kandidat Young Ambassador mendapatkan pembekalan mengenai pengembangan agribisnis, kemampuan bicara di depan publik, penggunaan media dan kepemimpinan. “Pembekalan tersebut untuk mempersiapkan mereka untuk dapat melaksanakan tugas sebagai Young Ambassadors,” katanya.
Dari 27 nominator terpilih, terdapat tiga nominator yang merupakan petani milenial dari Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Mereka adalah Hairul Effendi dari Tanah Laut yang merupakan penerima manfaat dari program YESS, Maulana Akbar dari Tapin, salah satu mentor Program YESS di PPIU Kalsel dan Nyke Pebri Dwi salah satu Alumni SMK-PPN Banjarbaru yang sekarang fokus pada tanaman hias.
(Baca juga:Duta Petani Milenial Jadi Magnet Generasi Milenial)
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti menambahkan kegiatan Young Ambassador merupakan perhelatan pertama. Peserta kali ini merupakan hasil usulan unit pelaksana teknis (UPT) BPPSDMP, Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan (DPM/DPA) dan dinas pertanian di daerah.
“Awalnya ada 50 peserta, tapi setelah bootcamp terpilih 27 nominator yang akan mengikuti tahap selanjutnya,” ujarnya.
Dalam tahap seleksi, kriteria untuk bisa lolos bukan hanya soal skala usaha baik ide konsep usaha dan rencana pengembangan, juga kemampuan komunikasi dan komitmen menjadi Young Ambassadors.
Karena itu lanjut Santi, saat bootcamp, kandidat Young Ambassador mendapatkan pembekalan mengenai pengembangan agribisnis, kemampuan bicara di depan publik, penggunaan media dan kepemimpinan. “Pembekalan tersebut untuk mempersiapkan mereka untuk dapat melaksanakan tugas sebagai Young Ambassadors,” katanya.
Dari 27 nominator terpilih, terdapat tiga nominator yang merupakan petani milenial dari Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Mereka adalah Hairul Effendi dari Tanah Laut yang merupakan penerima manfaat dari program YESS, Maulana Akbar dari Tapin, salah satu mentor Program YESS di PPIU Kalsel dan Nyke Pebri Dwi salah satu Alumni SMK-PPN Banjarbaru yang sekarang fokus pada tanaman hias.
(dar)